Diet intermittent fasting digandrungi banyak orang, termasuk Jennifer Aniston. Aktris Hollywood ini mengaku alami perubahan besar saat diet intermittent fasting 16:8. Seperti apa pola dietnya?
Belakangan diet intermittent fasting semakin disukai oleh mereka yang mau menurunkan berat badan. Banyak selebriti Hollywood mengakui keberhasilan diet ini. Mulai dari Beyonce, Ben Affleck, sampai Nicole Kidman.
Ada juga Jennifer Aniston yang memberi testimoni positif akan diet ini. Mengutip Health (8/9), wanita 53 tahun yang tampak awet muda ini menyatakannya dalam sebuah wawancara bersama CNBC.
"Saya jalani diet intermittent fasting, jadi tidak makan pada pagi hari. Saya alami perubahan besar ketika puasa makan makanan padat selama 16 jam," ujarnya.
Ahli gizi di New York, Tanya B. Freirich menjelaskan diet yang dijalani Jennifer Aniston adalah intermittent fasting pola 16:8. Artinya, dalam sehari ia bebas makan selama 8 jam dan harus puasa pada 16 jam sisanya.
Pola ini bukanlah satu-satunya pada intermittent fasting. Ada juga pola 5:2 yang berlangsung seminggu. Pelakunya harus puasa 2 hari berturut-turut, lalu 5 hari sisanya boleh makan 'bebas'.
Menurut Freirich, diet intermittent fasting kian populer karena dianggap mudah dijalankan dan tak memiliki banyak aturan. Pada tahap awal, pemula juga tak perlu repot menghitung-hitung asupan kalori.
Lantas apakah diet intermittent fasting benar-benar efektif? Berikut penjelasan ahli gizi:
Jam yang disarankan untuk diet intermittent fasting 16:8
Beberapa pelaku intermittent fasting 16:8 meyakini diet ini membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan fungsi otak mereka, namun hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Jika pelaku diet tidak mengonsumsi makanan bergizi selama 8 jam waktu makan, efek positif apapun tidak akan didapat. Artinya, kebebasan memilih menu makanan saat diet intermittent fasting 16:8 tidak boleh disalah artikan.
Bebas yang dimaksud sebaiknya tetap pada koridor memilih makanan sehat. Jangan semena-mena makan junk food, makan manis, atau makan tinggi kalori lainnya.
Freirich juga menyarankan jam terbaik untuk diet intermittent fasting 16:8 yaitu dimulai pagi-pagi sekali, sebaiknya tak lebih dari sekitar pukul 10 pagi. Hal ini agar pelaku diet bisa selesai lebih awal pada malam hari.
"Ini memungkinkan energi yang Anda konsumsi selama jendela makan Anda dipakai untuk aktivitas Anda sepanjang hari, ditambah itu sejalan dengan ritme sirkadian alami kita, dengan asumsi Anda bangun sekitar pukul 6 pagi hingga 9 pagi," jelas Freirich.
Ia melanjutkan, "Jika Anda memilih jendela makan yang lebih lama, katakan pukul 4 sore sampai jam 12 malam, Anda benar-benar bisa melihat penambahan berat badan."
Meski terdengar menjanjikan, faktanya ada beberapa orang yang tidak disarankan jalani diet intermittent fasting 16:8. Siapa saja mereka? Baca halaman selanjutnya.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Menjalankan Pola Makan 'Intermittent Fasting'
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(adr/odi)