Tak semua orang cocok dengan diet intermittent fasting 16:8
Freirich menekankan tidak semua orang bisa menjalani pola diet berprinsip puasa ini. Para penderita diabetes atau mereka yang punya masalah tekanan darah dan gula darah rendah, sebaiknya tak jalani diet intermittent fasting 16:8.
Pun untuk para atlet dan wanita hamil. Keduanya berisiko tinggi alami efek samping dari diet intermittent fasting 16:8. "Kelompok orang ini membutuhkan asupan makanan yang lebih konsisten sepanjang hari atau memiliki kebutuhan energi tinggi yang sulit dipenuhi dengan keterbatasan waktu," jelas Freirich.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli gizi Lauren Harris-Pincus juga mengingatkan agar diet intermittent fasting 16:8 tidak menimbulkan efek samping yang buruk seperti mengambil alih hidup pelakuya.
"Terkadang orang menghindar dari acara sosial karena mengganggu waktu diet mereka," kata Harris-Pincus. "Saya tidak pernah merekomendasikan membiarkan perilaku makan menentukan interaksi Anda dengan teman, keluarga, atau rekan kerja," ujarnya.
Penting juga untuk memperhatikan aktivitas olahraga harian. Harris-Pincus memperingatkan agar tidak berolahraga saat berpuasa atau menunggu beberapa jam setelah berolahraga untuk menyantap makanan pertama Anda. "Anda ingin memberi makan otot-otot itu dan mengisi kembali simpanan karbohidrat setelah latihan yang intens," kata Harris-Pincus.
Harris-Pincus memperingatkan agar tidak berolahraga saat berpuasa atau menunggu beberapa jam setelah berolahraga untuk makan makanan pertama Anda. "Anda ingin memberi makan otot-otot itu dan mengisi kembali simpanan karbohidrat setelah latihan yang intens," kata Harris-Pincus.
Baca Juga: Keren! Ini Kisah Sukses Pejuang Diet Turunkan BB dengan Pola Makan Tepat
Cara kerja diet intermittent fasting
![]() |
Membicarakan kehebatan diet intermittent fasting, rasanya tak lengkap tanpa mengungkap seperti apa cara kerja diet ini pada tubuh kita? Ahli saraf Mark Mattson sudah mempelajari diet intermittent fasting selama lebih dari 25 tahun. Ia mengungkap hal ilmiah di balik diet ini.
Mattson menjelaskan setelah beberapa jam tubuh tidak mendapat asupan makanan, tubuh akan menghabiskan simpanan gulanya dan mulai membakar lemak. Ia menyebut proses ini sebagai peralihan metabolik.
"Diet intermittent fasting kontras dengan pola makan normal kebanyakan orang Amerika yang makan sepanjang jam bangun mereka. Jika seseorang makan tiga kali sehari, ditambah camilan, dan mereka tidak berolahraga, maka setiap kali mereka makan, mereka kehabisan kalori dan tidak membakar simpanan lemak mereka," ujar Mattson.
Ia menjelaskan diet intermittent fasting bekerja dengan cara memperpanjang periode tubuh membakar kalori yang dikonsumsi selama makan terakhir dan mulai membakar lemak.
Baca Juga: Diet Intermittent Fasting, Ini Panduan dan Menunya untuk Turunkan Berat Badan
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)