Viral di media sosial ada ramen enak dengan konsep kaki lima. Ramen ini bahkan sampai diantre panjang oleh pembeli. Ternyata begini rasanya.
Ramen merupakan hidangan mie khas Jepang yang populer dan diminati banyak orang. Termasuk orang Indonesia. Temen dijual di restoran khusus, rumah makan hingga gerobakan kaki lima.
Di Indonesia ramen ditawarkan oleh restoran-restoran mewah di dalam mall. Namun belum lama ini, muncul gerai ramen kaki lima yang menjajakan dagangannya menggunakan gerobak.
Gerai ramen tersebut bernama Ramen Kakek Jepang yang kemudian viral di media sosial. Sejak viral, gerai ramen ini langsung ramai dipenuhi pembeli, bahkan antreannya mengular.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DetikFood pun tak mau ketinggalan untuk mencicipi ramen. Ramennya unik disajikan dengan berbagai topping, mulai dari chicken katsu hingga beef teriyaki.
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) | |
Nama Tempat Makan | Ramen Kakek Jepang |
Alamat | Jl. Gandaria Tengah I No.23, RW.1, Kramat Pela, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130 |
No Telp | +62 821-2384-4747 |
Jam Operasional | 19.00 00.00 |
Estimasi Harga | Rp 12.000 - Rp 20.000-an |
Tipe Kuliner | Kuliner Kaki Lima |
Fasilitas |
|
1. Mengusung Konsep Gerobakan
![]() |
Ramen Kakek Jepang ternyata masih terbilang baru. David, selaku pemilik gerai ramen tersebut mengatakan bahwa bisnisnya ini baru jalan sejak 3 minggu yang lalu, sekitar awal Agustus.
Tak hanya sendiri, ia yang memang memiliki latar belakang di dunia Food and Beverage menjalankan bisnis ramen ini bersama dua orang temannya, yakni Edi dan Okta.
David mengusung konsep gerobakan kaki lima pada ramennya ini. Ia ingin membawa kelezatan ramen yang banyak ada di mall ke pinggir jalan. Tentunya dengan harga terjangkau.
"Jadi kita ingin ramen yang ada di mall kita jual dengan harga lebih murah lagi. Jadi, kita kayak kasih solusi buat orang yang pengen makan ramen dengan harga terjangkau," ujarnya kepada detikcom (30/08).
Baca Juga: Oishii! Diracik Sejak Tahun 1860-an Kini Ramen Mendunia
2. Dapat Resep dari 'Kakek'
![]() |
Ada cerita di balik penamaan gerai ramennya, yakni Ramen Kakek Jepang. David mengatakan bahwa itu terinspirasi dari resep ramen yang didapatkan dari seorang 'kakek'.
"Kakek di sini maksudnya itu orang sepuh gitu lah, ada rahasia. Kita dapat resep dari beliau," tutur David.
Selain itu, penampakan 'Kakek' juga untuk mendeskripsikan sosok yang sayang dengan cucunya dengan memberikan yang terbaik. David menggambarkan ini untuk ramen dagangannya.
"Kakek kan pasti sayang sama cucunya dan dia akan memberikan yang terbaiklah, sama seperti ramen ini akan memberikan yang terbaik dari segi rasa dan harga juga," lanjutnya.
3. Racikan Ramen Kuah
![]() |
Ada dua varian ramen yang ditawarkan di sini, yakni ramen kuah dan dry ramen atau ramen kering. Seporsi ramen kuah dibanderol dengan harga Rp 12.000.
Harga tersebut sudah termasuk mie dengan dua kondimen utama yakni, jagung pipil dan nori. Untuk ramen kuah ini disajikan dengan kuah kaldu tori paitan, yakni kuah dari kaldu ayam.
David mengatakan bahwa kuah kaldu ayam itu dimasak selama 4 jam hingga gurih dan beraroma. Kuahnya berwarna putih susu, teksturnya ringan dan rasanya gurih.
Untuk varian ini, kamu menambahkan topping odeng (Rp 5.000, chicken katsu (Rp 8.000) dan chicken teriyaki (Rp 7.000). Tambahan topping tersebut melengkapi kelazatan ramennya.
Mienya mulur dan lembut berpadu dengan setiap kondimen. Odengnya bertesktur tebal, chicken katsunya renyah dan gurih. Topping ayam teriyakinya juga menambah kenikmatan, karena bumbu teriyakinya menyatu dengan kuah kaldu.
Baca Juga: Goma Kitchen : Sensasi Makan Fire Ramen yang Berkobar Dijilati Api
4. Racikan Ramen Kering
![]() |
Sama seperti ramen kuah, ramen kering juga dibanderol Rp 12.000 dengan pelengkap berupa jagung pipil dan nori. Sementara itu bisa menambahkan topping lainnya.
Untuk ramen kering ini, kami menambahkan topping beef teriyaki (Rp 8.000) dan ebi furai (Rp 10.000). David mengatakan bahwa untuk ramen kering ini diracik menggunakan belasan rempah.
Aromanya harum. Selain gurih, ada sensasi rasa pedas ketika menikmati ramen kering. Menurut kami, rasanya seperti bumbu Indomie goreng Aceh. Udang pada ebi furainya terbilang besar.
Teksturnya renyah dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis pada daging udangnya. Beefnya teriyakinya juga empuk gurih.
5. Pesanan Membludak sejak Viral
![]() |
David menceritakan bahwa sebelum viral, gerainya biasa melayani sekitar 20 sampai 40 porsi per hari. Namun semenjak viral, warungnya digeruduk pembeli dan pesanan menjadi 200 porsi per hari.
Warungnya ini buka setiap hari mulai dari pukul 19.00-00.00. Namun, ketika kami sampai di lokasi sekitar pukul 18.30, antrean sudah panjang. Gerobaknya ini bertempat di Jalan Gandaria Tengah.
Tepatnya di depan Polsek Kebayoran Baru. Sementara itu, mereka memanfaatkan area parkir di depan ruko-ruko untuk area makan pengunjungnya menggunakan meja dan kursi.
Saking membludaknya, bahkan sampai ada yang duduk mengemper di trotoar demi menikmati ramen di sini. Oya, mie yang digunakan mereka adalah homemade.
Namun semenjak viral, mereka juga bekerja sama dengan sebuah restoran Jepang yang juga menawarkan ramen. "Karena permintaan membludak, restoran itu nawarin untuk ambil mie dari mereka," tutup David.
Ingin tempat makan dan produk Anda direview oleh Detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com
Baca Juga: 5 Resto Ini Punya Menu Ramen Unik, Pakai Es Krim hingga Kuah Matcha
(raf/odi)