Ini 9 Kesalahan Saat Diet Intermittent Fasting yang Sering Dilakukan

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Minggu, 06 Mar 2022 05:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/clubfoto
Jakarta -

Diet intermittent fasting tergolong diet populer, namun dalam menjalankannya masih banyak orang keliru. Berikut 9 kesalahan yang sering dilakukan saat diet intermittent fasting.

Diet intermittent fasting begitu populer, apalagi setelah banyak selebriti menjalankannya. Pola diet ini disukai karena tidak membatasi jenis asupan makanan untuk pelakunya, tetapi waktu untuk mengonsumsinya.

Pelaku diet intermittent fasting bakal puasa makan selama beberapa jam, tergantung pola yang mereka pilih. Salah satu yang populer adalah jendela makan 6-8 jam dimana mereka bisa puas makan selama 6-8 jam saja dalam satu hari.

Lalu ada juga 5:2 yaitu pola pelaku diet intermittent fasting makan normal selama 5 hari, kemudian mengurangi asupan kalori hingga seperempat dari kebutuhan normal, selama 2 hari. Banyak orang menyukai diet intermittent fasting karena dianggap simpel.

Meski terlihat mudah menjalaninya, faktanya masih banyak orang melakukan kesalahan saat diet intermittent fasting. Mengutip South China Morning Post (18/2/2022), pakar kesehatan di Hong kong, Dr Mia Holm mengungkapnya.

Berikut 9 kesalahan saat diet intermittent fasting yang sering dilakukan:

1. Jadi alasan untuk makan tidak sehat

Banyak orang yang menyalahartikan prinsip diet intermittent fasting yang tidak membatasi asupan makanan. Mereka merasa bisa melahap makanan apa saja, selama diperbolehkan makan.

Nyatanya hal ini tidak tepat karena kamu justru bakal kehilangan manfaat sehat dari diet intermittent fasting. "Sangat penting untuk tetap melahap makanan sehat selama waktu makan diperbolehkan," kata Holm.

2. Makan terlalu sedikit selama 'jendela makan'

Makan terlalu sedikit saat diet intermittent fasting justru bisa membahayakan kesehatan. Foto: Getty Images/iStockphoto/everydayplus

Pelaku diet intermittent fasting hanya diminta menentukan 'jendela makan' atau waktu makan harian mereka, bukan memangkas asupan kalori secara drastis. Menurut Holm hal ini bakal merugikan kesehatan jika dilakukan.

"Makan terlalu sedikit, misalnya kurang dari 1.200 kalori per hari selama diet, bakal mengurangi massa otot dan memperlambat metabolisme tubuh," ujarnya.

3. Minum minuman manis

Di luar jendela makan, pelaku diet intermittent fasting bebas minum. Kesempatan ini sering disalahartikan dengan mengonsumsi minuman manis yang mengandung lebih dari 5 kalori. Misalnya saja menambahkan susu dan gula ke dalam secangkir kopi atau teh.

Holm mengatakan, "Paling bagus hanya minum air putih selama puasa. Jika kamu berpuasa lebih lama, kamu mungkin perlu mengisi kembali elektrolit yang hilang dengan menaburkan sedikit garam dan menambahkan sedikit potassium ke dalam minuman.


4. Tidak minum cukup air putih

Menghidrasi tubuh dengan cukup minum air putih penting dilakukan saat diet intermittent fasting. Foto: Getty Images/elenaleonova

Menghidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup setiap hari adalah kunci diet sehat, termasuk saat intermittent fasting. Air putih sangat dibutuhkan untuk mengisi kembali cairan tubuh yang hilang selama berpuasa.

5. Telat makan malam

Memperhatikan jam makan juga sangat penting ketika diet intermittent fasting. Hal ini terkait dengan ritme sirkadian dimana tubuh dirancang untuk makan di siang hari dan beristirahat setelah matahari terbenam.

Karenanya jika kamu makan terlalu larut, hal ini bakal mengganggu ritme sirkadian dan mempengaruhi siklus tidur. "Penelitian telah menunjukkan bahwa makan malam akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular dan obesitas," kata Holm.

Lihat lagi halaman selanjutnya untuk tahu kesalahan yang sering dilakukan saat diet intermittent fasting.




(adr/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork