Saat melihat keluarga atau teman yang turun berat badannya, kebanyakan orang langsung melempar pujian. Padahal hal ini kurang tepat, ini alasannya.
Usaha menurunkan berat badan tidaklah mudah. Tak heran ketika seseorang berhasil memangkas berat badan, bahkan sampai membuat tampilannya pangling karena kurus, orang-orang terdekat langsung memberi pujian.
Mereka mungkin beranggapan kalau pujian itu merupakan hal positif, namun nyatanya tak selamanya seperti itu. Psikolog Juhee Jhalani yang berbasis di New York memberi alasan mengapa sebaiknya kamu tidak memuji penurunan berat badan seseorang.
Ada kalimat-kalimat yang lebih baik untuk mengomentari tampilan keluarga atau teman yang lebih langsing. Berikut 4 alasan mengapa kamu tidak perlu memuji seseorang ketika mereka lebih langsing.
Informasinya dirangkum Livestrong (31/5) seperti berikut:
1. Membuat anggapan kurus selalu lebih baik
Ketika kamu menyirami seseorang dengan pujian karena mereka lebih langsing atau kurus, secara tidak langsung kamu mengatakan kalau mereka terlihat lebih baik atau menarik saat kurus.
"Jika penurunan berat badan didukung teman dan keluarga, maka secara tidak sadar seseorang akan terobsesi mengarah ke sana," kata Jhalani.
Alasannya, seseorang akan cenderung menyenangkan orang lain dan melakukan hal-hal yang secara sosial membuat mereka diterima. Karenanya seseorang mungkin mengulangi perilaku yang diperkuat secara positif, salah satunya usaha menurunkan berat badan.
Tidak mengherankan, anggapan kurus lebih baik membuat seseorang jadi anti dengan kegemukan, bahkan ketika berat badan mereka hanya naik sedikit. Bukan tidak mungkin seseorang jadi takut 'tidak diterima' orang-orang di sekitar kalau mereka kembali gemuk.
Baca Juga: Korban Body Shaming, Wanita Ini Disuruh Kurus oleh Pengantar Makanan!
2. Memicu gangguan makan
Alasan lain mengapa kamu sebaiknya tidak memuji penurunan berat badan seseorang adalah karena bisa mendorong terjadinya gangguan makan.
Ketika seseorang yang alami gangguan makan dipuji atas penurunan berat badannya, mereka cenderung menghindari kenaikan berat badan dengan cara apapun. Kondisi ini pada akhirnya bisa memicu gangguan makan.
Misalnya saja seseorang jadi sangat membatasi asupan makanan, memuntahkan makanan setiap kali selesai makan, atau bahkan olahraga berlebihan.
"Apa yang kamu anggap sebagai ukuran atau berat badan ideal belum tentu ideal untuk orang lain atau budaya mereka," kata Jhalani.
(adr/odi)