Heboh di media sosial jajanan mirip martabak manis disebut sebagai pancake tradisional khas Taiwan. Netizen Indonesia dan Taiwan berdebat di kolom komentar.
Akun Instagram @mogu2_food mengunggah video makanan dari gerai jajanan kaki lima. Gerainya bernama Master Li Kung Fu Wheat Cake yang berlokasi di Shenkeng District, New Taipei City, Taiwan.
Dalam video tersebut tampak seorang penjual sedang memasak adonan di loyang berbentuk bundar. Jajanan itu disebut sebagai pancake tradisional khas Taiwan.
Namun jika dilihat dari adonan, cara membuatnya, tekstur berongga, dan isian cokelat kacang yang disajikan mirip martabak manis khas Indonesia. Karenanya video tersebut menuai perdebatan.
Berikut fakta-faktanya:
1. Memicu debat netizen Indonesia vs Taiwan
Ramai netizen Indonesia yang menyebutkan jajanan tersebut adalah martabak manis. Sementara itu, netizen Taiwan mengklaim bahwa itu pancake tradisional mereka.
"Bang ini namanya martabak manis, ini jajanan khas Indonesia, bukan Taiwan," tulis netizen Indonesia.
"Sejak kapan sih pancake Taiwan disebut makanan dari Indonesia?," tulis netizen Taiwan.
Sementara itu, ada pula netizen yang berpendapat mungkin jajanan yang disebut pancake atau martabak adalah makanan yang sama, tapi dikenal dengan nama berbeda di setiap daerah.
"Kayaknya setiap negara punya jajanan seperti ini, hanya saja penyebutannya berbeda," tulis netizen.
2. Sejarah martabak di Indonesia
Dilansir dari Says Malaysia (25/10/21) martabak manis pertama kali berasal dari Provinsi Fujian, China. Terciptanya makanan ini berkaitan dengan pemimpin militer Dinasti Qing, General Tso Tsung T'sang.
Saat itu, masyarakat Fujian dan para tentara senang menikmati roti tipis dengan topping daun bawang dan saus sambal. Namun, General Tso melakukan penyesuaian.
Ia mengganti daun bawang dengan gula pasir dan kacang tanah, karena lebih mudah didapat. Tak disangka, idenya tersebut disukai semua masyarakat setempat.
Fakta menarik tentang martabak manis ada di halaman berikutnya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(raf/adr)