Pemilik kedai makan dikecam netizen lantaran menawarkan harga yang dinilai tak wajar pada menu telur dadarnya. Pasalnya telurnya dibanderol Rp 42 ribu.
Telur merupakan makanan sederhana yang dapat dimasak dengan berbagai resep. Mulai dari telur dadar, telur mata sapi, orak-arik hingga balado semuanya disukai banyak orang.
Umumnya menu olahan telur harganya terjangkau. Namun, menu telur di kedai makan di Malaysia harganya terbilang mahal. Menunya tersebut berupa telur dadar yang dibanderol Rp 42 ribu.
Berawal dari cuitan seorang pelanggan yang menceritakan pengalaman bersantap di kedai makan tersebut. Ia terkejut ketika melihat harga telur dadar yang ditawarkan.
Baca Juga: Hampir Terjebak Beli Bakso Rp 50 Ribu di Bioskop, Netizen Ini Beri Peringatan
"Mungkin terlu itu dari ayam yang diperlihara secara turun temurun atau mungkin ayam bangsawan," bunyi cuitannya seperti yang dikutip dari mStar Online (28/08/23).
Cuitannya viral dan menuai banyak tanggapan dari netizen. Menurut kebanyakan netizen, telur dadar tersebut sangat sederhana, bahkan mirip seperti buatannya di rumah.
Dania, selaku pemilik kedai makan pun ikut menanggapi cuitan tersebut. Dania menjelaskan bahwa telur dadar yang ditawarkan diracik dengan gaya Thailand.
Mengingat kedai makannya tersebut memang menawarkan masakan khas Thailand. Menurutnya, harga Rp 42.000 untuk telur dadarnya sudah disesuaikan dengan bahan-bahan yang digunakan.
Baca Juga: Sudah Bayar Mahal, 5 Pelanggan Ini Protes Dapat Pesanan Tak Sesuai
Sebelum menentukan harga, Dania mengaku telah melakukan survei hingga ke Thailand langsung. "Saya sudah survei, bukan hanya di Malaysia tetapi juga di Thailand langsung," tuturnya.
Lebih lanjut, Dania menjelaskan bahwa satu porsinya menggunakan tiga butir telur dengan bahan tambahan, seperti Thai basil, bawang, tauge, saus nam pla prik.
Saus nam pla prik sendiri merupakan saus tradisional khas Thailand yang terbuat dari minyak ikan, cabai dan garam. Rasanya perpaduan antara asam, gurih, manis, dan pedas.
"Mereka bilang kedai lain jual telur dadar Rp 6 ribu. Ya paling itu cuma satu butir telur dan pakai micin aja. Di kedai saya telur dadarnya pakai bahan-bahan lain yang segar," imbuhnya.
Meski mendapat komplain, Dania mengatakan bahwa dirinya tak masalah karena hal ini sudah biasa dalam usaha kuliner. Dania juga menjelaskan bahwa kedainya ini tak pernah sepi pelanggan meski harganya dinilai tak wajar.
Selain itu, Dania juga memiliki 30 orang karyawan yang membantunya menjalankan usaha kedai makannya. "Alhamdulillah pelanggan masih ramai di kedai makan saya," tutupnya.
Baca Juga: Sudah Siapkan Makan Mewah di Ulang Tahun Pacar, Berakhir Putus
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(raf/odi)