Caviar identik sebagai makanan mewah. Siapa sangka dahulu caviar hanya menjadi makanan nelayan? Ini kisahnya hingga reputasi caviar menjadi makanan mewah.
Caviar biasanya hanya tersaji di restoran kelas atas. Telur ikan sturgeon ini kerap jadi pelengkap hidangan utama. Aroma dan rasanya unik sehingga disukai banyak foodies.
Sayangnya tak semua orang bisa mencicipi caviar karena harganya yang mahal. Makanan inipun akhirnya identik sebagai makanan mewah dan hanya dinikmati foodies kelas atas.
Tapi tahukah kamu kalau caviar dahulu makanan rakyat biasa? Telur ikan sturgeon ini jadi santapan umum para nelayan.
Mengutip Mashed (16/11), dahulu pada abad ke-12, ikan sturgeon penghasil caviar ini jumlahnya berlimpah dan dipancing seperti ikan lainnya. Mirip dengan lobster yang jadi pengumpan terbawah, sturgeon dianggap tidak terlalu berharga kala itu.
Nelayan kemudian menyadari sturgeon betina dewasa memiliki banyak telur. Tak mau membuang begitu saja, mereka menjadikan telur ikan sturgeon sebagai santapan.
Caviar dianggap sebagai makanan sederhana karena dimakan langsung begitu saja atau dijadikan topping bubur. Namun ketika kaisar pertama Rusia bernama Ivan IV Vasilyevich mengatakan ia suka caviar, hal ini diikuti banyak elit Rusia lain.
Dari dinasti Romanov hingga seterusnya, caviar diburu sebagai makanan lezat. Caviar pun mulai dinikmati kalangan atas.
Meski ada banyak jenis telur ikan yang bisa dikonsumsi, caviar harus berasal dari ikan sturgeon untuk bisa benar-benar disebut sebagai caviar. Proses pemanenan telur ini terbilang rumit.
Butuh waktu lama bagi ikan sturgeon betina menjadi cukup dewasa untuk menghasilkan telur. Tak semua telur ikan inipun berkualitas baik untuk menjadi caviar.
Lalu penawaran dan permintaan yang tinggi akan caviar membuat makanan ini menjadi bernilai. Belum lagi, populasi ikan sturgeon kini semakin langka.
Banyaknya kendala pada produksi caviar inilah yang membuat caviar begitu mahal. Diperlukan minimal 8 hingga 20 tahun untuk ikan sturgeon betina menjadi dewasa dan menghasilkan caviar.
Ikan sturgeon liar sekarang pun sudah terancam punah. Kebanyakan caviar saat ini berasal dari ikan sturgeon yang dibudidayakan. Pemanenan dan pengolahan caviar dilakukan secara eksklusif dengan tangan.
Caviar beluga adalah yang termahal dengan caviar dari Albino Beluga Sturgeon Iran seharga USD 34.500 atau sekitar Rp 542 juta untuk satu kilogram. Sementara caviar Amerika biasanya yang paling terjangkau.
Seiring waktu, popularitas caviar berpindah dari Rusia ke Eropa. Harga jualnya pun tetap tinggi. Sementara di Amerika Serikat, caviar tetap sangat murah karena tingginya populasi ikan sturgeon. Harga caviar bahkan sangat rendah sehingga bar biasanya memberikan caviar gratis sebagai makanan ringan.
Barulah pada abad ke-19, pengusaha Jerman bernama Henry Schacht melihat peluang. Ia menjual caviar Amerika Serikat ke orang Eropa. Namun, dalam putaran ekonomi, caviar yang sama itu mulai dijual lagi ke konsumen Amerika Serikat.
Meski diberi label "Caviar Rusia", sesungguhnya sekitar 90% produk itu adalah caviar Amerika Serikat. Kualitas yang dirasa baik dari Caviar Rusia palsu itu kemudian mendorong permintaan lebih tinggi hingga akhirnya caviar tetap menjadi komoditi dan makanan mewah sampai sekarang.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(adr/odi)