Diet intermittent fasting (IF) begitu digemari, tapi ternyata diet ini juga punya efek samping yang bisa terjadi dalam jangka pendek maupun panjang. Kenali agar kamu bisa mewaspadainya.
Di antara berbagai pola diet tradisional dan modern yang ada sekarang, diet IF bisa dikatakan salah satu yang terpopuler. Pola diet ini dijalani banyak tokoh terkenal sehingga mempengaruhi orang-orang untuk mencobanya.
Diet IF disukai karena dianggap mudah dijalankan dan tak memiliki banyak aturan. Pada tahap awal, pemula juga tak perlu repot menghitung-hitung asupan kalori.
Diet ini memiliki beberapa pola jendela makan seperti 16:8 dan 5:2 populer. Untuk 16:8, artinya, seseorang bebas makan selama 8 jam dan harus puasa pada 16 jam sisanya.
Sementara pada pola 5:2, seseorang bisa makan sehat seperti biasa selama 5 hari dan puasa ketat pada 2 hari. Dalam 2 hari itu, asupan kalori benar-benar dipangkas, hanya boleh sekitar 500 kkal saja pada wanita dan 600 kkal pada pria.
Hasil diet IF pun terlihat menjanjikan pada banyak orang. Namun bukan berarti diet ini tidak memiliki efek samping.
Seperti dikutip dari Women's Health (4/7), ahli gizi Alyssa Koens menekankan pelaku diet perlu mengenali efek diet IF pada diri mereka. Hal senada juga dikatakan oleh ahli gizi Audrey Fleck.
"Prinsipnya, ada waktu Anda tidak makan. Tubuh pun perlu beradaptasi dengan jadwal puasa. Ini butuh waktu bisa sampai 1 bulan untuk penyesuaian" kata Fleck.
Mereka menyarankan untuk berhenti jalani diet IF atau berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami efek samping. Berikut hal yang mungkin terjadi saat kamu diet IF:
1. Cepat lapar dan marah
Perasaan lapar dan marah karena emosi sering disebut 'hangry'. Kondisi ini mungkin dialami pelaku diet IF pada masa-masa awal. Mereka harus menahan keinginan makan saat sedang puasa.
Secara ilmiah, untuk mengatasinya, bisa dengan memperbanyak asupan protein dan serat saat jendela makan agar kenyang lebih lama. Tapi pada beberapa orang, hal ini mungkin juga kurang membantu sehingga diet IF sebaiknya tidak dilanjutkan.
2. Mudah lelah dan sulit konsentrasi
Efek jangka pendek diet IF juga termasuk mudah lelah dan sulit konsentrasi. Hal ini karena biasanya pelaku IF tidak sarapan. Melewatkan waktu makan di pagi hari memang bisa berefek banyak untuk seseorang.
Koens menyarankan agar mereka yang tak terbiasa melewatkan sarapan, tidak melanjutkan jendela puasa saat pagi hari. "Jika kamu merasa lebih baik saat makan sarapan, maka dengarkan kebutuhan tubuhmu," katanya. Pilih jendela makan dimana pelaku diet IF bisa makan pada pagi hari.
3. Kadar gula darah rendah
Merasa mual, sakit kepala, dan pusing saat diet IF? Hal ini bisa dipicu rendahnya kadar gula darah. Kondisi ini berbahaya, terutama pada penderita diabetes atau mereka yang punya masalah insulin maupun tiroid.
Fleck menjelaskan, melewatkan sarapan bisa menjadi penyebabnya. Pasalnya, mereka yang sarapan, umumnya memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol.
4. Sembelit
Sembelit adalah efek jangka pendek lainnya dari diet IF. Hal ini karena saat waktu puasa, pelaku diet kerap lupa minum cairan yang cukup. Padahal cairan punya peran penting dalam melancarkan sistem pencernaan.
Jadi, jika saat diet IF, pencernaan tidak lancar dan alami sembelit, coba hentikan sementara. Lebih baik konsultasi pada ahli gizi atau dokter jika masalah ini terus terjadi.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(adr/odi)