7 Efek Samping Diet Intermittent Fasting Ini Perlu Diwaspadai

7 Efek Samping Diet Intermittent Fasting Ini Perlu Diwaspadai

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Rabu, 05 Jul 2023 07:00 WIB
Diet Intermittent Fasting, Ini Panduan dan Menunya untuk Turunkan Berat Badan
Foto: Getty Images/iStockphoto/everydayplus
Jakarta -

Diet intermittent fasting (IF) begitu digemari, tapi ternyata diet ini juga punya efek samping yang bisa terjadi dalam jangka pendek maupun panjang. Kenali agar kamu bisa mewaspadainya.

Di antara berbagai pola diet tradisional dan modern yang ada sekarang, diet IF bisa dikatakan salah satu yang terpopuler. Pola diet ini dijalani banyak tokoh terkenal sehingga mempengaruhi orang-orang untuk mencobanya.

Diet IF disukai karena dianggap mudah dijalankan dan tak memiliki banyak aturan. Pada tahap awal, pemula juga tak perlu repot menghitung-hitung asupan kalori.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diet ini memiliki beberapa pola jendela makan seperti 16:8 dan 5:2 populer. Untuk 16:8, artinya, seseorang bebas makan selama 8 jam dan harus puasa pada 16 jam sisanya.

Sementara pada pola 5:2, seseorang bisa makan sehat seperti biasa selama 5 hari dan puasa ketat pada 2 hari. Dalam 2 hari itu, asupan kalori benar-benar dipangkas, hanya boleh sekitar 500 kkal saja pada wanita dan 600 kkal pada pria.

ADVERTISEMENT

Hasil diet IF pun terlihat menjanjikan pada banyak orang. Namun bukan berarti diet ini tidak memiliki efek samping.

Seperti dikutip dari Women's Health (4/7), ahli gizi Alyssa Koens menekankan pelaku diet perlu mengenali efek diet IF pada diri mereka. Hal senada juga dikatakan oleh ahli gizi Audrey Fleck.

"Prinsipnya, ada waktu Anda tidak makan. Tubuh pun perlu beradaptasi dengan jadwal puasa. Ini butuh waktu bisa sampai 1 bulan untuk penyesuaian" kata Fleck.

Mereka menyarankan untuk berhenti jalani diet IF atau berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami efek samping. Berikut hal yang mungkin terjadi saat kamu diet IF:

1. Cepat lapar dan marah

Perasaan lapar dan marah karena emosi sering disebut 'hangry'. Kondisi ini mungkin dialami pelaku diet IF pada masa-masa awal. Mereka harus menahan keinginan makan saat sedang puasa.

Secara ilmiah, untuk mengatasinya, bisa dengan memperbanyak asupan protein dan serat saat jendela makan agar kenyang lebih lama. Tapi pada beberapa orang, hal ini mungkin juga kurang membantu sehingga diet IF sebaiknya tidak dilanjutkan.

2. Mudah lelah dan sulit konsentrasi

Merasa Lelah Usai Makan? 7 Hal Ini Mungkin Jadi PenyebabnyaFoto: Getty Images/iStockphoto/carlosgaw

Efek jangka pendek diet IF juga termasuk mudah lelah dan sulit konsentrasi. Hal ini karena biasanya pelaku IF tidak sarapan. Melewatkan waktu makan di pagi hari memang bisa berefek banyak untuk seseorang.

Koens menyarankan agar mereka yang tak terbiasa melewatkan sarapan, tidak melanjutkan jendela puasa saat pagi hari. "Jika kamu merasa lebih baik saat makan sarapan, maka dengarkan kebutuhan tubuhmu," katanya. Pilih jendela makan dimana pelaku diet IF bisa makan pada pagi hari.

3. Kadar gula darah rendah

Merasa mual, sakit kepala, dan pusing saat diet IF? Hal ini bisa dipicu rendahnya kadar gula darah. Kondisi ini berbahaya, terutama pada penderita diabetes atau mereka yang punya masalah insulin maupun tiroid.

Fleck menjelaskan, melewatkan sarapan bisa menjadi penyebabnya. Pasalnya, mereka yang sarapan, umumnya memiliki kadar gula darah yang lebih terkontrol.

4. Sembelit

Ilustrasi SembelitFoto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn

Sembelit adalah efek jangka pendek lainnya dari diet IF. Hal ini karena saat waktu puasa, pelaku diet kerap lupa minum cairan yang cukup. Padahal cairan punya peran penting dalam melancarkan sistem pencernaan.

Jadi, jika saat diet IF, pencernaan tidak lancar dan alami sembelit, coba hentikan sementara. Lebih baik konsultasi pada ahli gizi atau dokter jika masalah ini terus terjadi.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Obsesi pada makanan

Membicarakan efek diet IF juga bisa terjadi dalam jangka panjang, salah satunya obsesi pada makanan. Membatasi asupan jenis makanan dan jumlah kalori sering kali dilakukan pelaku diet IF.

"Terlalu ketat soal makanan bisa mempengaruhi hubunganmu dengan makanan," kata Koens. Pada kondisi terburuk, pelaku diet IF bisa alami gangguan makan seperti orthorexia dimana pelakunya terlalu fokus pada makanan yang "benar" dan "sehat."

6. Rambut rontok

Ilustrasi rambut rontokFoto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Efek jangka panjang lain dari diet IF adalah rambut rontok. Hal ini disebabkan kurangnya asupan protein dan vitamin B.

Ahli gizi pun mengingatkan untuk tetap menjaga asupan nutrisi, meski sedang diet IF. Jangan sampai malnutrisi karena kebutuhan beberapa nutrisi penting tidak terpenuhi.

7. Gangguan tidur

Saat diet IF, beberapa orang memiliki jendela makan pada malam hari. Mereka pun kerap memanfaatkan hal tersebut untuk ngemil. Namun hal ini bisa memicu gangguan tidur karena perut masih sibuk mencerna makanan.

Jika kamu menyadari sulit tidur setelah diet IF, coba rehat sejenak dan lihat efeknya pada tubuh. Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi juga disarankan agar kesehatan secara menyeluruh tidak terganggu.

Halaman 2 dari 2
(adr/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads