Vokalis Coldplay, Chris Martin, jalani diet One Meal A Day dimana ia hanya makan sekali sehari. Meski hasilnya terlihat menjanjikan, ahli gizi ingatkan risiko jalani diet ini.
Kabar Coldplay bakal menggelar konser di Jakarta pada 15 November 2023 begitu menghebohkan publik Tanah Air. Banyak hal soal band Inggris ini jadi sorotan, termasuk sosok Chris Martin.
Vokalis Coldplay ini dikenal karena dietnya yang unik yaitu One Meal A Day. Sesuai artinya, ia hanya makan satu kali dalam sehari. Chris Martin hanya akan menikmati makan siang dan berhenti makan pukul 4 sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia terinspirasi menjalani diet One Meal A Day dari rekan musisinya, Bruce Springsteen. Chris Martin menilai bahwa diet itu berhasil membuat rekannya tetap fit dan tidak gemuk.
Pola diet inipun menarik minat banyak orang. Mereka coba mempraktekkannya dengan harapan cepat kurus, namun pakar kesehatan menilai pola diet ini tidak ini ideal dari segi kesehatan.
Mengutip Healthline (10/5), ini risiko kesehatan jalani diet One Meal A Day seperti Chris Martin:
1. Picu gangguan pencernaan
Ahli gizi Abagail Roberts mengatakan pola diet ideal bersifat personal karena dipengaruhi berbagai faktor, seperti genetik, gaya hidup, tujuan kesehatan, hingga norma budaya. Namun bicara dalam konteks umum, makan hanya sekali sehari bukanlah pilihan ideal untuk sebagian besar orang.
"Untuk populasi umum, makan hanya sekali sehari bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan, khususnya jika ditujukan untuk menurunkan berat badan dan tanpa pengetahuan yang cukup soal nutrisi," kata Roberts.
Ia menilai diet One Meal A Day adalah bentuk ekstrem intermittent fasting yang bisa memicu gangguan pencernaan seperti kembung dan sembelit. Hal ini lantaran ritme sirkadian tubuh bakal terganggu.
2. Bikin mudah lelah
![]() |
Roberts menekankan pola diet One Meal a Day memicu asupan nutrisi yang tidak memadai atau kekurangan berbagai zat gizi. Akhirnya beragam masalah kesehatan bisa muncul seperti mudah lelah, melemahnya imunitas tubuh, dan terganggunya fungsi kognitif.
Kalaupun hanya mau makan satu kali sehari, Roberts bilang sangat penting memastikan makanan tersebut mencakup semua nutrisi dan kalori yang diperlukan tubuh untuk berfungsi secara normal dan optimal.
Ia pun menyarankan selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum putuskan mengubah pola makan. Roberts sendiri meyakini bahwa pola diet ini bukan yang ideal sehingga tidak akan bertahan lama.
Risiko jalani diet 'One Meal A Day' masih ada di halaman selanjutnya.
3. Cenderung memilih makanan tidak sehat
Marilia Chamon selaku terapis gizi dan pakar kesehatan usus mengatakan One Meal A Day termasuk diet ekstrem yang sifatnya tidak berkelanjutan. Pola diet ini memicu lapar dan ngidam makanan berlebih.
"Jika Anda hanya makan satu kali sehari, tubuh bakal menghasilkan lebih banyak ghrelin yaitu hormon yang merangsang nafsu makan. Ini dapat membuat kamu merasa lebih lapar dan mengidam lebih intens sepanjang hari," kata Chamon.
Selain itu, pola makan ini juga cenderung membuat seseorang memilih makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi. Misalnya makanan cepat saji yang tinggi sodium dan kalori.
4. Pola diet sehat yang dianjurkan
![]() |
Pakar kesehatan jelas tidak merekomendasikan One Meal A Day sebagai diet sehat jangka panjang. Lantas bagaimana pola diet sehat yang dianjurkan? Baik Roberts dan Chamon setuju tidak ada satupun jenis diet yang cocok untuk semua orang.
Hal ini karena banyak faktor mempengaruhinya seperti umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan status kesehatan secara menyeluruh. Meski begitu, Chamon meyakini, diet yang sehat adalah diet yang memasukkan beragam makanan sehat untuk dikonsumsi sepanjang hari.
"Rekomendasi umumnya adalah makan 3-4 makanan per hari. Dengan makan teratur, kadar gula darah bakal stabil sehingga mencegah rasa lapar dan memastikan tubuh mendapatkan semua nutrisi untuk berfungsi secara optimal," kata Chamon.
Roberts pun berpendapat serupa. Ia menyarankan konsumsi 3 makanan utama per hari dengan beberapa porsi snack untuk dimakan di antara waktu makan utama. Hal ini penting untuk mempertahankan tingkat energi seseorang sepanjang hari.
"Kuncinya adalah 'mendengarkan' tubuh Anda dan makan saat Anda lapar, lalu berhenti ketika kenyang. Ini lebih baik alih-alih berpegang teguh pada frekuensi atau jadwal makan tertentu," kata Roberts.