Setiap tahunnya masyarakat Gresik punya hidangan khas yang dinikmati pada malam 23 Ramadan. Namanya kolak ayam, berupa kuah santan berisi ayam kampung yang punya rasa gurih legit.
Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia menjelang atau selama bulan Ramadan. Tradisi ini muncul dipengaruhi budaya yang umumnya diturunkan dari generasi ke generasi.
Salah satu tradisi unik yang pasti dilaksanakan setiap tahun ialah Sanggring gumeno atau memperingati malam ke-23 di bulan Ramadan. Diperingati di Desa Gumeno, kecamatan Manyar, Gresik.
Mengutip detikJatim, secara filosofis kata Sang berarti Raja dan Gring (gering) berarti sakit. Sanggring bermakna obat untuk raja yang sakit. Pertama kali obat ini hadir pada 22 Ramadan 946 H atau 31 Januari 1540 M.
Tradisi ini berawal dari kondisi Sunan Ndalem, raja di Giri Kedaton yang saat itu tengah sakit. Segala macam obat tidak mampu menyembuhkannya.
Putra Sunan Giri itu lalu mendapat petunjuk membuat ramuan kolak yang dicampur dengan ayam. Kemudian Sunan Ndalem memerintahkan para santri laki-lakinya untuk membuat kolak tersebut.
Jika kolak yang sering dikenal terbuat dari bahan dasar pisang atau ubi jalar direbus santan dan gula aren, kolak satu ini berbeda.
Makanan unik ini dibuat dari ketan, santan, jinten hitam, bawang daun, gula merah, serta ayam kampung. Ayam kampung yang dipakai juga harus ayam jantan atau jago.
Saat makan kolak ayam tersebut, sakit yang diderita Sunan Ndalem akhirnya sembuh. Sunan Ndalem lalu meminta para warga sekitar membuat kolak tersebut pada malam ke-23 ramadan.
Suudin, Ketua Panitia penyelenggara tradisi ini mengungkap kepada detikJatim (12/4/2023) "Karena sang wali makan pada tanggal itu. Sehingga tradisi ini tetap eksis dan dibudidayakan sampai saat ini."
Selain bahan utama, proses pembuatan kolak ini juga berbeda. Sesuai dengan kisah Sunan Ndalem masa itu, kolak ayam ini hanya boleh dimasak dan dikemas oleh juru masak laki-laki.
Cara memasaknya masih mengikuti cara tradisional yaitu pakai kuali dari tanah liat dengan pemanas api dari kayu bakar. Seporsi kolak disajikan dalam piring, terdiri dari kuah kolak ditambah dengan suwiran ayam kecil-kecil.
Tradisi ini masih berlanjut sampai saat ini. Terdapat ribuan porsi yang disiapkan dan nantinya akan dinikmati bersama-sama.
Biasanya dua hari sebelumnya, atau sejak 21 Ramadan, warga sudah menyiapkan segala sesuatu untuk membuat hidangan kolak ayam kampung ini. Pada malam ke-23 Ramadan, bahan-bahan lalu dimasak dan disajikan.
Tradisi ini dilaksanakan di Masjid Jami'Sunan Dalem Desa Gumeno. Warga di luar Gresik juga bisa datang untuk mencicipi sajian yang hanya ada setahun sekali itu.
Tradisi kolak ayam tak lekang zaman, masih dilakukan sampai saat ini untuk melestarikan budaya.
Simak Video "Lezatnya Produk UMKM di Bumi Pandalungan"
(aqr/odi)