Ngopi Yuk!

5 Mitos Kopi Decaf Ini Tak Perlu Lagi Dipercaya

Atiqa Rana - detikFood
Rabu, 28 Feb 2024 07:30 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta -

Kopi decaf menjadi salah satu kopi yang saat ini digemari karena kafeinnya. Namun, sejumlah mitos beredar terkait jenis kopi ini sebaiknya tidak perlu dipercaya.

Beberapa orang yang suka kopi belum tentu bisa minum kopi. Umumnya, hal tersebut karena kandungan kafein pada kopi yang mungkin terlalu kuat.

Terlepas dari itu, ada juga mereka yang mungkin ingin mengurangi asupan kafein sehari-hari.

Sebagai alternatif dari masalah ini, hadirlah kopi dekafeinasi atau decaffeinated coffee. Kopi decaf menjadi pilihan populer selama beberapa tahun terakhir. Hal ini karena kopi tersebut memiliki sedikit kandungan kafein.

Kopi ini telah mengalami proses khusus yang mana kandungan kafeinnya sudah dikurangi sampai batas maksimal. Pertama kali ditemukan tahun 1903 oleh pedagang kopi asal Jerman bernama Ludwig Roselius.

Kopi ini pun telah menjadi pilihan yang populer saat ini. Dianggap juga lebih menyehatkan. Sayangnya, banyak mitos beredar terkait kopi ini yang sebenarnya tidak benar.

Agar tidak salah paham, sebaiknya jangan percaya 5 mitos kopi decaf ini. Merangkum kunjaninaples.com, berikut penjelasannya.

1. Memahami kopi dekafeinasi

Kopi decaf merupakan kopi yang kafeinnya telah dihiilangkan sebagian besar.. Foto: Getty Images

Kopi decaf merupakan kopi yang sebagian besar kafeinnya telah dihilangkan. Kafein merupakan stimulan alam yang terdapat pada biji kopi.

Proses dekafeinasi menghilangkan 97-99% kafein dari biji kopi. Untuk itu, kopi ini sebenarnya masih mengandung kafein, tetapi jumlahnya sangat dikit dibandingkan kopi biasa.

Kopi decaf juga dibuat dengan sejumlah metode, tetapi metode paling umum disebut proses air atau water process. Metode ini menggunakan air untuk mengekstrak kafein di dalam biji kopi.

Air tersebut kemudian di filter atau disaring dan digunakan kembali. Meninggalkan senyawa rasa kopi. Biji kopi tanpa kafein itu kemudian dikeringkan seperti biji kopi biasa.

Kopi tanpa kafein juga dikenal memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang tidak kalah dengan kopi biasa. Manfaatnya termasuk menjadi sumber antioksidan yang baik, menurunkan risiko diabetes tipe II, penyakit parkinson, sampai penyakit Alzheimer.

Kopi decaf mungkin sangat menarik perhatian. Namun, ketika berbicara tentang kopi decaf, banyak kesalahpahaman muncul. Agar tidak salah paham, sebaiknya jangan percaya 5 mitos umum tentang kopi dekafeinasi ini.

2. Sering dianggap tidak enak

Kopi decaf meskipun kafeinnya dikit, tetapi bukan berarti tidak enak. Foto: iStock

Kopi decaf memang hanya mengandung sedikit kafein, tetapi bukan berarti rasanya tidak enak. Proses dekafeinasi memang menghilangkan sebagian senyawa perasa kopi, tetapi tetap punya rasa yang kaya dan utuh.

Faktanya juga, banyak ahli kopi bahkan tidak bisa membedakan antara kopi dengan sedikit kafein dan kopi biasa.

Mitos lain terkait kopi decaf bisa dilihat pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Video: Sensasi Nyeduh Kopi Langsung dari Kebun di Puncak Gunung Muria"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork