Tofu merupakan olahan kedelai yang banyak dikonsumsi di dunia. Namun jangan mudah percaya dengan mitos yang beredar tentang tofu karena begini faktanya.
Tofu merupakan makanan berbahan kedelai yang teksturnya cenderung lembut dan halus. Pembuatan tofu berbeda dari tahu biasa karena melibatkan pengepresan kedelai selama proses pembuatannya.
Tofu juga menjadi salah satu makanan nabati yang banyak digemari masyarakat dunia. Orang-orang mulai menyadari betapa serbaguna dan lezatnya tofu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya makanan berakar dari China kuno ini masih diliputi mitos dan kesalahpahaman. Beberapa orang percaya bahwa tofu punya rasa hambar dan mampu meningkatkan risiko kanker payudara.
DIlansir dari situs Tasting Table pada Senin, (21/7/2025), berikut 5 mitos terkait tofu yang sebaiknya tidak dipercaya lagi.
1. Rasanya hambar dan membosankan
![]() |
Masih banyak yang menganggap tofu punya rasa hambar dan membosankan. Memang tofu berbahan dasar kacang kedelai yang jika dimakan begitu saja rasanya cukup hambar. Padahal, tofu bagaikan kanvas kosong yang dapat diolah dengan berbagai macam bahan dan bumbu.
Misalnya menggabungkan tofu dengan telur. Tofu bisa dihancurkan atau dihaluskan lalu dikocok bersama telur dan ditambah bumbu sederhana, seperti garam dan lada. Campuran ini bisa dimasak di wajan dan disajikan di atas roti panggang.
Jika ingin mendapat rasa lezat, sebaiknya pilih tahu yang sesuai resep. Sebab, tidak semua tofu sama, ada beberapa jenis lebih cocok dengan resep tertentu dibandingkan yang lain.
Misalnya jika membuat bola daging tofu, sebaiknya pilih tofu yang teksturnya lebih padat. Namun kalau ingin dibuat orak-arik, pilih yang lebih lembut dan halus.
2. Tofu bukan sumber protein bagus
![]() |
Banyak beredar informasi terkait tofu yang menjadi sumber protein kurang bagus untuk tubuh. Nyatanya tofu juga mengandung protein cukup tinggi.
Satu porsi tofu seberat 100 gram mengandung sekitar 17 gram protein. Sebagai perbandingan, dalam 100 gram telur (2 butir telur besar) mengandung sekitar 13 gram protein yang lebih kecil daripada tahu.
Asupan protein harian yang direkomendasikan untuk setiap orang berbeda-beda. Namun, setidaknya seseorang membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan.
Mitos tofu lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!
3. Tofu dikaitkan dengan kanker payudara
![]() |
Mitos yang beredar mengungkap bila konsumsi tofu dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Alasannya karena isoflavon di dalam kedelai memiliki efek estrogen di dalam tubuh.
Bertentangan dengan hal tersebut, sejumlah penelitian seperti yang disebut situs Tasting Table menemukan kalau isoflavon justru dapat mengurangi risiko kanker payudara. Hal ini disebabkan karena isoflavon mampu memblokir estrogen di beberapa bagian tubuh.
Tofu juga mengandung banyak nutrisi penting, seperti serat dan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Di dalam tofu juga ada mineral penting, seperti kalsium, mangan, selenium, magnesium, dan fosfor yang beberapa bisa mengurangi risiko kanker payudara.
4. Tofu terlalu banyak melalui proses olahan
Mereka yang menghindari tofu mendengar mitos bila makanan ini terlalu banyak diolah. Hal ini bisa dimengerti karena meningkatknya makanan ultra proses dijual di pasaran. Namun hal tersebut harus dibedakan dengan proses pembuatan tofu.
Tofu memang melewati banyak proses sebelum dipasarkan, tetapi tidak serta merta membuatnya tidak sehat.
Untuk membuat tofu, kacang kedelai harus direndam, dihancurkan, dan direbus sebelum campurannya menggumpal dengan garam dan dibentuk menjadi balok. Proses-proses tersebut diperlukan, tetapi bukan berarti makanan ini termasuk kategori ultra olahan
5. Tofu hanya untuk vegetarian
![]() |
Tofu banyak digunakan sebagai pengganti daging, sehingga dikenal sebagai makanan khusus vegan atau vegetarian. Namun tofu dapat dinikmati oleh siapa saja.
Di banyak negara Asia, tofu telah menjadi makanan yang dinikmati semua orang. Banyak hidangan tradisional Jepang dan China yang menggunakan tahu sekalipun tidak tergolong makanan vegetarian.
Misalnya mapo tofu khas Jepang yang terdiri dari tofu dimasak dengan daging babi giling. Sup asam pedas ala China juga sering dibuat menggunakan campuran tofu dan daging babi.