Bukan karena melanggar aturan serius, seorang karyawan mengaku mendapat surat peringatan dari HRD hanya karena tidak makan siang bersama rekan kerja. Begini kisahnya.
Di banyak kantor, jam makan siang bukan sekadar waktu untuk mengisi perut. Momen ini sering jadi ajang membangun relasi dan mempererat kerja sama antar rekan satu tim.
Namun, tak semua orang nyaman menjadikan makan siang sebagai kegiatan sosial. Ada yang lebih suka menikmati waktu sendiri, sebagai batasan antara urusan profesional dan personal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, kebiasaan sederhana ini bisa menimbulkan perdebatan di tempat kerja. Seperti kisah seorang karyawan di Malaysia yang justru mendapat surat peringatan gara-gara tak ikut makan siang bareng timnya.
![]() |
Kisah ini pertama kali muncul dari unggahan anonim di platform XiaoHongShu (XHS). Orang tersebut menceritakan dirinya biasa membawa bekal dari rumah agar lebih hemat.
Dalam pekerjaan sebelumnya, kebiasaan ini tidak pernah jadi soal. Namun, saat pindah ke perusahaan baru, hal itu justru menciptakan konflik, lapor World of Buzz (3/10).
"Ketika saya bergabung dengan perusahaan baru, kebiasaan ini langsung dianggap negatif. HRD saya mengirimkan surat peringatan hanya karena saya tidak ikut makan siang bersama," tulisnya.
Menurut unggahan tersebut, HR perusahaan mengirimkan surat peringatan yang menyebut ia sudah diperingatkan beberapa kali karena tidak melakukan makan siang bersama tim.
![]() |
"Kami sudah memberitahu Anda beberapa kali, tetapi Anda tidak bergabung dengan rekan kerja untuk makan siang. Ini tindakan negatif karena memengaruhi emosi tim," bunyi surat peringatan.
Ia sangat terkejut. Dia menyatakan tujuan utamanya bekerja, bukan untuk bersosialisasi lewat ritual makan bersama siang dan semacamnya. Ia hanya ingin punya batasan.
"Saya benar-benar tercengang. Apa mereka tahu apa yang mereka bicarakan? Tidak makan siang bersama rekan kerja akan memengaruhi hubungan tim? Ini aneh sekali," ujarnya.
![]() |
Setelah cerita itu viral, netizen menanggapi dengan ide-ide kreatif bahkan lucu, seperti meminta HR menyediakan uang makan siang bagi semua agar adil.
"Kalah itu yang diminta HRD, tagih saja uang makan siang. Ini aturan aneh yang pernah saya dengar," tulis netizen.
Ada pula yang menyarankan agar karyawan itu merujuk dokumen resmi perusahaan, misalnya kontrak kerja atau buku petunjuk pegawai untuk menuntut kejelasan apakah memang ada aturan tertulis yang mewajibkan makan siang bareng.
"Jika surat peringatan jadi dasar formal, HR harus bisa menunjukkan dimana peraturan itu berada. Apakah dalam kontrak kerja atau kebijakan internal," tulis netizen yang mencoba untuk bijak.
(raf/adr)