Di kawasan Pujasera Melawai ternyata ada ayam goreng kalasan yang sudah hadir sejak tahun 1970an. Selain itu di sini juga ada pelopor nasi uduk goreng yang unik.
Dikenal sebagai tempat kulineran dan tempat hangout anak muda, kawasan Melawai ternyata menyimpan banyak kuliner yang mengejutkan. Salah satunya adalah Ayam Kalasan Pak De Marjo yang sudah berjualan sejak awal tahun 1970an.
Saat ditemui oleh detikcom (20/7) Pak Marjo sendiri mengungkapkan perjuangan bersama ayah angkatnya sempat harus berjualan sembunyi-sembunyi dari petugas Satpol PP. Hingga akhirnya kini Pak Marjo dan keluarganya mendapat bagian di kawasan Pujasera Melawai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya saya jualan di terminal, sejak terminal masih kecil lahannya belum seperti sekarang. Di dekat taman Martha Tiahahu itu dulu ada pom bensin yang kebakaran sampai akhirnya berhenti jualan sebentar. Waktu di sana juga harus kucing-kucingan sama Satpol PP. Mereka pulang, saya baru jualan," ungkap Pak Marjo.
Ternyata sejak Pak Marjo dan ayah angkatnya berjualan dengan tenda bongkar pasang, mereka sudah memiliki pelanggan tetap yang tersihir dengan kelezatan ayam gorengnya. Hingga kini banyak pelanggan setia yang masih terus datang ke Pujasera Melawai demi menyantap ayam kalasan buatan Pak Marjo.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Ayam Goreng Kalasan Bapak Marjo |
Alamat | Pujasera Melawai, Jalan Panglima Polim III, Melawai, Jakarta Selatan |
No Telp | 0857 2454 4916 |
Jam Operasional | Setiap hari: 11.00 - 23.00 |
Estimasi Harga | Rp 18.000 - Rp 68.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional kaki lima |
Fasilitas |
|
![]() |
'Korban' Pergantian Pemerintahan
Pak Marjo dan anaknya, Andjar, mengaku gerai ayam goreng kalasan mereka selalu mengalami perubahan yang signifikan setiap pergantian pemerintah Provinsi DKI Jakarta terjadi. Mulai dari masih semrawut, belum mendapat perhatian yang lebih hingga kini gerainya sudah tersusun rapi.
"Dulu di sini masih tenda, kita masih minim banget yang harus bongkar pasang tenda dan harus bawa-bawa gerobak dorong. Setiap perubahan Gubernur DKI Jakarta pokoknya ada aja rencana perubahan itu. Dibongkar, menjadi tenda lagi, dijanjikan dibangun lagi hingga seperti sekarang," kata Andjar kepada detikcom.
Tidak hanya bentuk gerainya saja, Andjar juga mengungkapkan adanya pembatasan waktu berjualan. Sebelum seperti sekarang, mereka dilarang berjualan sebelum pukul 18.00. Hal ini lantaran status para pedagang di Pujasera Melawai masih sebagai kaki lima yang diawasi secara ketat.
Kini Pak Marjo dan Andjar mengaku sistem yang diterapkan pada pedagang di Pujasera Melawai menjadi jauh lebih baik. Para pedagang sudah diperbolehkan buka dari pagi hingga malam hari.
Sistem yang berlaku sekarang juga meminimalisir pungutan liar dari oknum-oknum yang bisa berkali-kali mengganggu para pedagang. Para pedagang pujasera konon dibuatkan rekening tabungan untuk menampung pendapatan mereka yang setiap bulannya akan terpotong otomatis untuk pembayaran biaya sewa lahan jualan.
Pak Marjo dan Andjar merasa sistem pembayaran sewa yang sekarang tidak mengganggu keuntungan mereka. Membayar sewa sewajarnya dan tanpa ada biaya tambahan lain dirasa lebih meringankan para pedagang.
Habiskan 30 Ekor Ayam Kampung Sehari
![]() |
Ketika menyambangi kedai Ayam Goreng Kalasan Pak Marjo, kami melihat etalase berisi ayam kampung mulai kosong sebagian. Penasaran dengan jumlah yang bisa laris dalam sehari, Pak Marjo mengungkapkan bahwa biasanya mereka akan menyiapkan hingga 30 ekor ayam kampung yang sudah diungkep setiap harinya.
Jika sedang sepi, Pak Marjo mengatakan ia dapat menjual sekitar 20 hingga 27 ayam dalam sehari. Andjar mengatakan banyak pelanggan yang datang bahkan hanya untuk menikmati ayam goreng mereka tanpa menu pendamping lainnya.
Dirinya bahkan pernah melayani seorang pelanggan yang memesan tiga ekor ayam untuk disantap sendirian. "Saya pernah langsung melayani sendiri orang yang pesan tiga ekor ayam untuk dimakan sendirian. Saya sendiri yang goreng ayam-ayamnya. Pertama pesannya dua ekor, setelah habis minta tambah satu ekor lagi," ungkap Andjar.
Hal ini lantaran ayam goreng kalasan Pak Marjo memang memiliki rasa yang khas. Gurih sedap bumbu kalasannya meresap hingga ke bagian tulangnya. Bahkan setelah ditelan seolah ada rasa gurih yang tertinggal dan menempel pada dinding-dinding mulut.
Tekstur ayam gorengnya yang menggunakan ayam kampung dagingnya terasa begitu empuk dan kenyal. Bagian kulitnya yang digoreng hingga renyah membuat kelezatannya semakin sempurna.
Ada nasi uduk yang digoreng dan unik rasanya di halaman berikutnya.
Menu Nasi Uduknya Berbeda dari yang Lain
![]() |
Tidak hanya ayam gorengnya, di sini juga ada nasi uduk khas buatan Pak Marjo yang menjadi andalan. Pak Marjo menjelaskan bahwa nasi uduk racikannya ini punya resep yang berbeda dengan nasi uduk yang lain. Bahkan banyak pelanggannya yang menyebut nasi uduk buatan Pak Marjo rasanya mirip dengan nasi hainam.
"Beda (racikannya) sama nasi uduk yang lain, kalau saya kuncinya ada di bawang putih dan garam. Jadi ada rasa yang tertinggal di ujung bibir saat makan nasi uduknya," ungkap Pak Marjo.
Warna nasi uduk buatan Pak Marjo juga berbeda dengan nasi uduk kebanyakan. Warnanya cenderung lebih kuning dengan nasi yang lebih pulen. Tidak hanya disajikan sebagai pendamping ayam goreng, nasi uduk di sini juga diolah menjadi menu yang unik.
Pak Marjo mengaku awalnya ia hanya 'iseng' memanfaatkan nasi uduk sisa kemarin menjadi nasi goreng. Menyadari rasanya lezat ia mencoba untuk menyajikan kepada pelanggan. Ternyata kreasinya direspon baik dan semakin banyak pelanggan yang memesan nasi goreng buatan Pak Marjo.
"Awalnya bapak cuma tulis nasi goreng saja, makanya tidak banyak yang tahu kalau ini nasi gorengnya pakai nasi uduk. Sampai akhirnya saya buatkan menu dan saya tulis nasi uduk goreng karena pencetus menunya memang di sini dan oleh bapak sendiri," ungkap Andjar.
Andjar juga menjelaskan sejak dirinya menekankan bahwa nasi goreng Pak Marjo adalah nasi uduk yang digoreng peminatnya semakin banyak. Bahkan untuk isian nasi gorengnya sendiri dibuat dengan varian ayam, sapi, seafood hingga kambing.
Nasi uduk goreng yang unik ini tidak hanya memadukan rasa gurih nasi uduk dan kecap saja. Dimasak dengan api yang snagat besar membuat nasi uduk goreng buatan Pak Marjo memiliki rasa smokey saat dinikmati.
Ada Sambal Nangis yang Menjadi Andalan
![]() |
Agar sensasi makan di Ayam Kalasan Bapak Marjo semakin lengkap jangan lupa untuk meminta sambal nangis yang khas racikan tangan Pak Marjo. Di sini ada dua jenis sambal yang populer yaitu sambal terasi dan sambal nangis.
Sambal terasinya disebutkan oleh Andjar mirip seperti sambal terasi pada umumnya. Hanya saja karena dibuat dadakan setiap harinya rasanya terkadang berubah-ubah tergantung tingkat kepedasan cabai yang digunakan di hari itu.
Tetapi untuk sambal nangisnya diakui menjadi yang paling banyak dicari pelanggan. Diberi nama sambal nangis lantaran rasa pedasnya yang menyengat dan tidak jarang membuat pelanggan menangis kepedasan.
"Kalau ini (sambal terasi) lebih tidak pedas, rasanya lebih gurih. Tetapi kalau yang satunya (sambal nangis) ini buatan bapak yang paling khas. Pedasnya menyengat tetapi membuat banyak orang ketagihan," ungkap Andjar.
Saat dicicipi oleh detikFood ternyata benar saja, sambal nangis buatan Pak Marjo berhasil membuat kami ketagihan walaupun pedasnya begitu menyengat. Rasanya begitu komplet. Ada pedas, gurih hingga sedikit asam segar yang memenuhi rongga mulut.
Menyantapnya dengan ayam goreng yang masih panas serta nasi uduknya yang gurih khas semakin membuat waktu makan di pujasera ini lebih istimewa. Jika ingin mencobanya kamu bisa langsung datang ke Pujasera Melawai di Jalan Panglima Polim III, Melawai, Jakarta Selatan atau bisa juga memesannya secara online dengan nama 'Ayam Kalasan Bapak Marjo'.
Mau tulis ulasan makanan enak versi kamu di detikfood? Jangan lewatkan promo tulis review ayam goreng enak, GRATIS makan siang sebulan senilai Rp 3 juta/ orang dari detikcom. Baca informasinya DI SINI.