Biji kopi single origin yang berasal dari banyak daerah di Indonesia punya karakter unik. Salah satunya adalah biji kopi Aceh Gayo yang jadi salah satu kopi populer di dunia.
Selain dikenal sebagai rempah-rempahnya yang menarik perhatian penjajah di masa lampau, Indonesia ternyata juga kaya akan berbagai jenis biji kopinya.
Biji-biji kopi single origin ini tersebar mulai dari timur hingga barat. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki biji kopi single origin yang punya karakter unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah provinsi Aceh yang dikenal dengan produk biji kopi Aceh Gayo. Biji kopi asal Indonesia ini bahkan menjadi salah satu yang paling populer di pasar kopi dunia.
Berikut ini 5 fakta biji kopi Aceh Gayo yang dirangkum dari beberapa sumber:
![]() |
1. Ditanam sejak abad 17
Pada masa penjajahan, pemerintah Belanda datang ke tanah Jawa dengan membawa biji kopi sekitar abad ke-17 masehi. Perkembangan tanaman kopi yang masif membuat pemerintah Hindia Belanda akhirnya memutuskan untuk membawa biji kopi merambah pulau Sumatera.
Pemerintah Hindia Belanda akhirnya tiba di Tanah Gayo dan mulai menanam tanaman kopi pertama di daerah Aceh. Melihat keberhasilan komoditas biji kopi yang tinggi membuat para petani lokal lebih tertarik untuk menanam kopi dibandingkan rempah-rempah seperti merica atau teh.
Kopi Aceh Gayo akhirnya diminati oleh masyarakat Hindia Belanda di Indonesia dan sedikit-sedikit mulai dibawa untuk dipasarkan di Eropa. Hingga akhirnya perkembangan tanaman Aceh Gayo ini berhasil diproduksi dengan stabil sejak tahun 1920an.
2. Populer di pasar kopi dunia
Setelah berhasil dibawa di Eropa dan mendapatkan peminat yang tinggi, biji kopi Aceh Gayo akhirnya mulai merambah ke beberapa negara. Biji kopi Aceh Gayo ini bahkan kini sudah diekspor ke seluruh negara-negara bagian Eropa, Amerika Utara, Asia hingga Pasifik.
Saat ini, di Indonesia sendiri biji kopi Aceh Gayo dipatok dengan harga Rp 190.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk harga di pasar kopi internasional, Aceh Gayo pernah mencetak rekor yang fantastis.
Sebuah perusahaan pembeli asal Jepang pernah memenangkan lelang untuk 1 kilogram Aceh Gayo seharga Rp 2,3 juta. Pada awal tahun ini Andi Widjaya selaku Koordinator Cup of Excellence Indonesia mengatakan bahwa seorang petani bernama Dilen Ali mendapatkan keuntungan besar setelah biji kopinya dibeli oleh perusahaan bernama Wataru.
Fakta menarik lainnya tentang biji kopi Aceh Gayo bisa dilihat pada halaman selanjutnya.
3. Punya banyak varian
Biji kopi Aceh Gayo dibagi menjadi dua jenis varian yang memiliki karakter unik. Variannya ini juga memiliki cara penyeduhan yang sedikit berbeda untuk mendapat hasil rasanya yang lebih enak.
Varietas pertama disebut Kopi Gayo 1. Jenis biji kopi yang satu ini berasal dari pengembangbiakan tanaman kopi dari Timor Leste. Biji kopi yang dibawa dari Timor Leste dipilih jenisnya yang terbaik untuk ditanam di dataran tinggi Tanah Gayo. Kopi yang ini cocok untuk diseduh dengan manual brewing.
Sedangkan untuk varietas Kopi Gayo 2 berasal dari tanaman kopi yang bibitnya berasal dari penggabungan antara beberapa jenis biji kopi dari Timor Leste. Jenis biji kopi yang satu ini lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan lebih cocok diseduh dengan cara steeping atau perendaman.
![]() |
4. Karakter rasa yang unik
Sebagian besar biji kopi Aceh gayo ditanam di atas dataran tinggi dengan kelembaban udara yang tinggi juga. Udara yang sejuk membuat tanaman kopi Aceh gayo menghasilkan biji kopi dengan cita rasa yang unik.
Secara umum biji kopi Aceh gayo disebutkan memiliki rasa yang kuat dengan body yang tebal tetapi juga memiliki tingkat keasamaan (acidity) yang cukup tinggi. Kadar asmanya yang cukup tinggi ini biasanya akan muncul dan membekas pada dinding-dinding mulut.
5. Cocok disajikan dengan teknik V60
Aceh Gayo yang memiliki ciri khas rasa yang cukup unik ini bisa diekstraksi rasanya dengan menggunakan teknik penyeduhan V60. Teknik penyeduhan kopi ini memungkinkan rasa kopi akan keluar maksimal sehingga tidak ada rasa alami yang terbuang sia-sia.
V60 merupakan teknik penyeduhan dengan penyaring (dripper) yang berbentuk kerucut menyerupai corong. Melalui proses blooming dan pouring bertahap membuat rasa kopi dari biji Aceh Gayo ini bisa diekstraksi dengan lebih baik.
Tetapi bukan hal yang tidak mungkin jika biji kopi Aceh Gayo untuk diseduh dengan berbagai cara lain. Rasanya yang unik juga membuat Aceh gayo seringkali dicampur dengan biji kopi lain untuk dikemas menjadi houseblend.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)