Salah satu wilayah di Indonesia yang terkenal dengan kopinya ialah Toraja. Ternyata ada kopi todolo yang merupakan kopi warisan leluhur orang Toraja.
Indonesia sempat merajai pasar kopi dunia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar. Keistimewaan ini tak terlepas dari kekayaan tanah dan alam Nusantara yang sudah subur sejak masa leluhur.
Beberapa daerah di Indonesia bahkan diakui sebagai penghasil kopi dengan kualitas yang baik. Salah satunya adalah Toraja. Kopi Toraja dikenal karena rasanya yang berkarakter khas dan kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauh dari sebelum hadirnya kopi Toraja modern, ternyata leluhur atau nenek moyang orang Toraja telah meninggalkan kopi sebagai warisan. Kopi tersebut dikenal dengan nama todolo dan dianggap sebagai kopi tertua dan cikal bakal kopi modern.
Baca juga: Uenak! 10 Nasi Goreng Babat Khas Semarang Ada di Jabodetabek
Berikut 3 fakta menarik tentang kopi todolo khas Toraja:
![]() |
1. Berasal dari varietas typica
Kopi Toraja mayoritas ditanam di dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Ketinggiannya yang berada pada 800 - 1.200 meter di atas permukaan laut membuatnya cukup ideal untuk menyuburkan tanaman kopi
Budidaya kopi di Toraja sendiri disebut telah dimulai sejak abad ke-19. Adalah nenek moyang orang Toraja yang diduga pertama kali menanam kopi-kopi tersebut secara tradisional.
Melihat dari karakter tanaman, buah ceri, hingga biji kopi yang dihasilkan, disetujui bahwa kopi todolo asal Toraja memiliki varietas typica. Typica sendiri diakui sebagai varietas kopi tertua di dunia dan menjadi cikal bakal dari kopi modern.
Fakta menarik kopi todolo lainnya ada di halaman berikutnya.
2. Makna 'todolo'
Penggunaan nama todolo sendiri diambil dari kebudayaan dan kepercayaan yang dipegang teguh nenek moyang orang Toraja. Istilah 'Aluk Todolo' menjadi sumber penamaan kopi tersebut yang merupakan agama asli leluhur suku Toraja dan dipraktikkan oleh sebagian besar masyarakat Toraja.
Kepercayaan ini sempat dianggap hanya sebatas kepercayaan budaya saja. Namun pada 1970, Aluk Todolo akhirnya dengan resmi dilindungi oleh negara dan resto dikategorikan ke dalam agama Hindu.
Leluhur ini yang diperkirakan menanam kopi pertama kali di Toraja. Saat itu penanamannya pun masih sangat tradisional tanpa bantuan pengukuran yang sistematis atau alat-alat canggih namun berhasil membudidayakan kopi dengan kualitas sehebat sekarang.
Namun ada juga yang menyebut bahwa arti nama todolo merujuk secara harfiah dalam bahasa Toraja. Maksudnya ialah 'kopinya orang dulu' atau kopi dari nenek moyang.
![]() |
3. Karakter kopi yang unik
Layaknya kopi lain di Tana Toraja, kopi todolo memiliki ciri khas rasa yang kuat. Tanah vulkanik dengan iklim tropis membuat pembentukan rasa pada tanaman kopi lebih maksimal.
Walaupun varietas typica juga bisa ditemukan di luar Toraja, tetapi orang asli Toraja dan para petani kopi di sana dapat memastikan rasanya berbeda dan lebih enak. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa kopi Toraja merupakan biji kopi yang paling sering diunggulkan dalam berbagai kompetisi barista dan kopi dunia.
Menurut mereka yang telah mencicipi kopi todolo, ketika pertama menyentuh lidah akan terasa manis layaknya buah ceri. Namun perlahan akan mengeluarkan semburat rempah dan sentuhan cokelat.
Karakter rasa manis diawal dengan semburat rempah membuktikan bahwa todolo benar-benar leluhur dari kopi Toraja. Sulaeman Miting, selaku pemilik kedai kopi Kaa Toraja Coffee yang terlibat sebagai narasumber Ekspedisi Republikopi, menyebut biji kopi yang cocok bersaing dengan rasa Todolo ialah hanya Panama Geisha.
Simak Video "Melihat Proses Pembuatan Kopi Toraja Secara Tradisional"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)