2. Ramyeon Korea
Berbeda dengan ramen ala Jepang, ramyeon justru identik dengan hidangan mie instan. Olahan mie ini pertama kali masuk ke Korea sekitar tahun 1960-an. Mie yang digunakan untuk membuat ramyeon biasanya mie instan kering yang direbus dalam pot.
Rasa kuah ramyeon terbilang dominan dengan tendangan rasa gurih dan pedas. Kuah ramyeon umumnya tidak terbuat dari kaldu melainkan dari bumbu olahan yang sudah diproses dan diracik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk toppingnya, ramyeon dilengkapi dengan irisan daging babi atau ayam. Sesekali orang Korea menyantap ramyeon dengan tambahan saus gochujang dan juga dimakan dengan kimchi.
3. Kaldu Ramen dan Ramyeon
Ramen punya banyak varian kuah kaldu yang rasanya disesuaikan dengan selera. Ada lima kuah kaldu dasar yang biasa jadi pelengkap pada ramen yakni kuah kaldu shio yang asin gurih, kaldu miso yang gurih manis, kaldu kari Jepang yang bertekstur kental, kaldu shoyu dan kaldu tonkotsu yang terbuat dari kaldu babi.
Tiga kuah kaldu andalan ramen Jepang yakni kaldu shoyu, miso dan tonkotsu. Kaldu ramen ini dibuat secara alami dengan proses pemasakan yang lama dan perlahan.
Kaldu ramen dibuat secara alami sementara kalau ramyeon lebih mengandalkan bumbu instan. Tambahan khasnya biasanya saus pasta gochujang, wijen dan nori untuk menambah rasa gurih. Kuah ramyeon cenderung pedas dan kental.
Simak Video "Nasi Bungkus Jejepangan di Palmerah"
[Gambas:Video 20detik]