Selain nasi, ada beberapa makanan tradisional yang juga mengenyangkan. Diantaranya tiwul hingga gatot yang terbuat dari singkong dengan tekstur kenyal.
Makanan pengganti nasi haruslah mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Karena kandungan tersebut yang bisa mengenyangkan dan menambah energi untuk beraktivitas. Makanan pengganti nasi ini biasanya terbuat dari singkong, ubi, ataupun jagung.
Ada beberapa makanan tradisional khas Indonesia yang bisa dijadikan pengganti nasi. Seperti tiwul yang terbuat dari singkong kering (gaplek), nasi jagung, gatot berasal dari singkong dengan tekstur kenyal, hingga horok-horok khas Jepara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa makanan tersebut sudah pasti bisa mengenyangkan. Ada yang disantap bersama lauk seperti urapan sayur, tempe goreng, hingga sambal. Namun ada juga yang disantap dengan gula merah dan taburan kelapa.
Berikut 5 makanan tradisional yang bisa dijadikan pengganti nasi.
1. Tiwul
![]() |
Tiwul merupakan makanan tradisional yang berasal dari tanah Jawa. Banyak ditemui di kawasan Wonogiri, Pacitan, Gunung Kidul, dan sekitarnya. Makanan ini kerap dijadikan sebagai pengganti nasi dalam sehari-hari.
Terbuat dari singkong, pastinya tiwul bikin kenyang. Singkong yang digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu atau biasa disebut dengan gaplek. Kemudian gaplek tersebut dihaluskan hingga menjadi butiran mirip seperti tepung. Setelah menjadi butiran, tiwul harus dibersihkan terlebih dahulu dan barulah dikukus.
Untuk menikmatinya bisa dengan paduan asin dan manis. Untuk olahan asin bisa disantap bersama urapan sayur, tempe goreng, ikan asin, sambal, atau lainnya. Lalu untuk kudapan manis bisa ditambahkan gula Jawa dan taburan kelapa. Dulunya tiwul dijadikan makanan sehari-hari pengganti nasi saat penjajahan Jepang.
Baca Juga: 5 Fakta Tiwul, Olahan Singkong Pengganti Nasi Favorit Masyarakat Jawa
2. Nasi Jagung
![]() |
Namanya saja sudah mengandung unsur nasi, makanan tradisional yang kerap ditemui dari tanah Jawa ini memang bentuknya mirip nasi. Terbuat dari jagung yang dihaluskan lalu diolah dengan cara dikukus. Seperti nasi putih pada umumnya, nasi jagung juga bisa mengenyangkan saat disantap.
Untuk menikmatinya, nasi berwarna kuning terang ini harus disantap bersama beragam lauk. Seperti tumisan sayur, lauk yang digoreng, dan sambal agar rasanya tak terlalu hambar. Menyantap nasi jagung dengan beragam lauk pauk ini banyak ditemui di pedesaan Jawa dan Madura.
Dalam membuat nasi jagung kini tak perlu lagi repot. Karena sudah banyak yang menawarkan nasi jagung dalam kemasan instan di pasaran. Nasi jagung tersebut tinggal dikukus lalu disantap. Jumlah kalorinya sudah terbukti lebih rendah dari nasi putih biasa. Yaitu hanya sebanyak 140 kalori per 100 gram dibandingkan nasi putih sebanyak 175 kalori per 100 gramnya.
Baca Juga: Nasi Jagung, Nasi Merah dan Thiwul, Mana yang Paling Rendah Kalori?
3. Gatot
![]() |
Bukan nama orang ataupun jalanan, gatot merupakan makanan tradisional yang umum ditemui di tanah Jawa. Seperti tiwul, gatot juga terbuat dari singkong. Bukan singkong segar melainkan dari singkong yang gagal tumbuh.
Konon nama gatot juga berasal dari singkatan 'Gagal Total' karena singkong yang gagal tumbuh tersebut. Makanan satu ini juga banyak ditemui di Gunung Kidul sama seperti tiwul. Bisa tercipta gatot karena tanah di Gunung Kidul terkenal tandus dan kering hingga banyak singkong yang gagal panen.
Gatot biasanya diolah dengan cara dikukus, rupanya terlihat tak menarik karena cokelat kehitaman. Namun soal rasa tak kalah enak dari singkong rebus, teksturnya juga sangat kenyal. Biasanya ditaburi dengan kelapa saat menikmatinnya. Gatot juga sangat mengenyangkan tak heran bisa dijadikan sebagai pengganti nasi.
Baca Juga: Gatot, Meskipun Gagal Total Tapi Rasanya Kenyal-kenyal Manis Enak
4. Horok-horok
Masih dari tanah Jawa, makanan pengganti nasi satu ini berasal dari Jepara. Namanya cukup unik yaitu horok-horok. Makanan tradisional pengganti nasi ini sudah sangat populer sejak masa G30SPKI.
Tidak seperti makanan sebelumnya, horok-horok terbuat dari tepung pati pohon aren. Untuk membuatnya pun tidak begitu mudah karena memakan waktu berjam-jam. Horok-horok ini bentuknya mirip dengan lontong, hanya saja teksturnya lebih kasar.
Horok-horok dibungkus menggunakan daun pisang atau daun jati. Di Jepara, biasanya horok-horok enak dimakan dengan bakso, pecel, gulai, dan lainnya. Rasanya gurih dan teksturnya empuk.
Baca Juga: Empuk Mantap! Horok-horok Makanan Unik Khas Jepara
5. Papeda
![]() |
Satu lagi makanan pengganti nasi dari Indonesia yaitu papeda. Berasal jauh dari tanah Papua, papeda terbuat dari sagu yang diseduh. Teksturnya lengket dan untuk menikmatinya harus digulung menggunakan sendok kayu.
Untuk orang Papua, papeda memang disantap sebagai pengganti nasi. Karena rasanya yang hambar, biasanya mereka menyantapnya dengan ikan kuah kuning atau tumisan sayur.
Karena teksturnya yang lengket, biasanya papeda yang telah digulung-gulung tersebut diletakkan di piring yang berisikan ikan kuah kuning. Selain ikan kuah kuning tersebut bisa juga ditambahkan sambal atau tumisan bunga pepaya tergantung selera.
Baca Juga: Digulung Pakai Sendok Kayu, Ini Cara Makan Papeda Khas Papua yang Benar
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/adr)