Jika disajikan bersama jajanan tradisional lain, gatot terlihat paling tak menarik. Warnanya cokelat kehitaman dan teksturnya kenyal lengket. Tapi jajanan khas Gunung Kidul ini mengenyangkan.
Konon nama Gatot, berasal dari Gagal Total yang ditujukan untuk singkong yang tak bisa tumbuh maksimal umbinya. Maklum saja Gunung Kidul terkenal tandus dan kering dengan hasil pertanian yang tak banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses pembuatannya lumayan lama. Karena memakai singkong yang dijemur hingga kering berjamir menjadi gaplek. Jika akan diolah gaplek direndam semalamam, dipotong-potong kemudian dikukus bersama gula merah hingga empuk.
Kini di kawasan Yogya dan sekitarnya sudah banyak dijual gaplek instan yang siap diolah. Sehingga pembuatan gatot dan tiwul yang memakai gaplek menjadi lebih singkat waktunya. Kalau ingin mencicipi gatot, penjual jajanan tradisional biasanya menjual bersama dengan jenis jajan pasar lainnya.
![]() |
Umumnya penjaja jajanan tradisional di pasar tradisional masih punya makanan ini. Sebungkus gatot, bisa dipadukan dengan jajan pasar lainnya harganya Rp. 5.000. (odi/odi)