Kamu ingin memasak daging kambing ala tukang sate di Yogya? Selain bumbunya pas, daging kambing empuk dan tidak bau prengus.
Memasak daging kambing memerlukan metode tersendiri. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan daging kambing yang empuk dan tidak bau. Terlebih menjelang Idul Adha ini pasti banyak daging kambing tersedia. Berbagai resep masakan juga perlu disiapkan untuk menghindari kebosanan.
Membuat olahan kambing terlihat mudah, Potong-potong daging kambing, dibumbui kemudian dimasak. Padahal untuk mendapatkan olahan daging kambing empuk dan tidak bau, ada trik menyiapkan daging hingga membumbuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berikut ini cara masak daging kambing ala penjual Sate Sor Talok dan Mbah So di Yogyakarta. Setiap hari mereka menjual olahan daging kambing seperti sate kambing, gule kambing, sup kambing hingga tongseng kambing. Olahan daging kambing empuk dan tidak bau juga sudah terbukti kelezatannya.
1. Pakai rempah-rempah yang banyak
Tips yang pertama datang dari penjual sate yang terkenal di Bantul, Sate Sor Talok. Siapa yang tak mengenal sate ini? Sudah ada sejak 2007 di Area Sawah, Trirenggo, Bantul. Olahan daging sate yang empuk dan tidak bau ternyata menggunakan metode khusus saat memasaknya. Kuncinya adalah rempah-rempah. Pada saat memasak, perbanyak rempah-rempah.
"Kalau nggak bau prengus itu rempah-rempahnya lebih banyak. Itu juga mengurangi bau (kambing) selain cara penyembelihannya sendiri," kata Agus saat ditemui Detikcom.
Perpaduan rempah tersebut dapat menghilangkan bau prengus pada daging kambing. Salah satu rempah yang dapat digunakan adalah daun jeruk purut. Selain itu masih banyak rempah yang dapat digunakan seperti kunyit, jahe,lengkuas, lada, bawang putih, kayu manis, dan lainnya.
2. Pilih Kambing Muda
![]() |
Daging kambing yang direkomendasikan untuk dimasak minimal berusia 5 bulan. Selain lebih cepat empuk saat dimasak, daging kambing muda ternyata juga mempunyai tekstur daging yang lebih lembut. Para penjual sate kambing di Yogya turut mengiyakan hal ini. Tak heran jika banyak penjual sate menggunakan kambing muda sebagai hidangan spesialnya.
"Itu kambingnya pakai yang masih muda. Paling sekitar 5-6 bulan," ucap Agus.
3. Memasak Lebih Lama
Apabila tidak mendapatkan daging muda untuk dimasak, para penjual sate juga memberikan tips alternatif yakni waktu memasak lebih lama dari biasanya. Terlebih pada saat hari Raya Qurban nanti, tentu tidak bisa memilih daging yang dibagikan apakah kambing muda atau tua. Untuk itu, cara mengantisipasinya adalah dengan waktu memasak yang sedikit lebih lama dari biasanya.
"Ya kalau Qurban itukan macam-macam kambingnya, kalau bukan kambing muda ya masaknya nanti lebih lama," tandas Agus.
4. Jangan dicuci
![]() |
Tips yang tak kalah penting berasal dari penjual sate legendaris di Kotagede. Sate Mbah So. Sate ini terkenal dengan tekstur dagingnya yang empuk dengan bumbu khasnya. Sate yang sudah ada sejak 1999 ini buka setiap hari dari jam 09.00 pagi hingga sore. Ternyata rahasia untuk mengurangi bau prengus pada kambing bisa dilakukan pada saat proses penyembelihan dan pemotongan daging. Pada saat penyembelihan usahakan darah yang keluar benar-benar habis.
"Nah gini, kalau pengalaman dari kami ya, yang namanya prengus itu kadang-kadang darahnya itu belum habis. Jadi ya harus ditunggu sampai betul-betul habis, " ujar Mbah So.
Kemudian, saat pemotongan daging, sebaiknya tangan tidak dalam kondisi basah terkena air. Efeknya adalah pada olahan daging yang dihasilkan.
"Mungkin kalau di Idul Qurban itu banyak yang megang to, berapa tangan. kadang-kadang wah tanganku kotor, wisuh (cuci tangan). Belum kering sudah pegang daging. Itu membuat tidak bagus di daging," lanjutnya.
Mbah So mengungkapkan bahwasanya air merupakan pantangan bagi daging kambing. Karenanya tidak dianjurkan memegang daging kambing dalam kondisi tangan terkena air.
"Yang namanya daging kambing itu kan sirikane (pantangannya) dengan air. Ndak boleh dipegang dengan tangan basah itu ndak boleh," tegasnya.
(dvs/odi)