Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'

Kuliner Legendaris Tangerang

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 26 Mei 2024 12:00 WIB
Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala β€˜Borobudur’
Foto: detikFood
Jakarta -

Di Tangerang ada rumah makan berusia puluhan tahun terkenal dengan menu ayam goreng dan bakarnya. Tak ketinggalan sambal terasinya yang mantap.

Menu ayam goreng dan ayam bakar memang jadi 'comfort food' banyak orang. Di setiap restoran, rumah makan hingga warung tenda banyak menyajikan kedua menu ini.

Kalau sedang berada di kota Tangerang, wajib untuk mampir ke rumah makan Ayam Goreng dan Ayam Bakar Borobudur yang ada di JL. MT. Haryono, Tangerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah makan ini sudah berdiri ada tahun 1992 atau , konsisten dengan menu ayam bakar dan ayam gorengnya yang menggunakan ayam kampung enak.

Berikut beberapa menu andalan yang wajib dicoba di sini.

ADVERTISEMENT

1. Rumah Makan Ayam Goreng Legendaris

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

Berlokasi di jalan raya MT. Haryono, tak sulit untuk menemukan rumah makan yang satu ini. Di tepi jalan tampak plang kuning dengan tulisan Ayam Goreng/Bakar 'BOROBUDUR'. Rumah makan sederhana ini berdiri di bangunan yang mirip seperti rumah lama.

Area tempat makannya luas dan mampu menampung ratusan pengunjung dalam satu waktu. Menilik sejarahnya, rupanya rumah makan Borobudur ini pertama kali didirikan oleh Aliong di tahun 1992.

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

"Dulu orangtua saya yang mendirikan ini di tahun 1992. Dari awal lokasinya sudah di sini, memang kami sempat pindah ke seberang jalan tapi karena waktu itu bangunan ini sedang direnovasi," ungkap Manggara Sintong selaku anak dan penerus dari rumah makan Borobudur ke detikFood (24/05).

Sintong meneruskan usaha ini sejak tahun 2015 silam, meski begitu semua resep dan racikan makanan di sini masih menggunakan pakem resep dari sang ayah.

2. Hanya Menggunakan Ayam Kampung

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

Sintong bercerita bahwa sang ayah merintis restoran ayam goreng ini tanpa ada background di dunia kuliner. Hanya saja sang ayah suka kulineran dan mencicipi makanan di berbagai kota.

Inspirasi munculnya rumah makan ayam goreng ini tak lepas ketika Aliong kulineran di Glodok dan menemukan tempat makan ayam goreng yang enak. Berbekal dengan keahlian dan pengetahuannya, Aliong akhirnya berhasil menciptakan resep ayam goreng yang enak dan sesuai dengan seleranya.

"Menu andalan kami tentu saja ayam gorengnya ya. Kami hanya pakai ayam kampung yang masih muda, terus kami ungkep cukup lama agar bumbunya meresap dan teksturnya itu tidak alot. Besar api juga kita kontrol agar tingkat kematangan ayam ini sempurna," ungkap Sintong.

3. Ayam Goreng dan Ayam Bakar Legendaris

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

"Satu ekor ayam goreng dan ayam bakar harganya Rp 92.000. Bisa dimakan untuk 3-4 orang. Banyak pelanggan di sini yang bilang ketagihan sama kremesan dari ayam goreng kita. Begitu juga dengan bumbu ayam bakar kita yang tidak dominan kecap tapi sedikit kemerahan," lanjut Sintong.

Benar saja rasa ayam goreng di sini memang juara. Paduan kremesan yang sudah gurih, ditambah dengan bumbu ungkep kuning rahasia ala Borobudur yang menyerap sampai ke serat daging.

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

Tak lupa cocolan sambal terasinya yang menjadi ikon di rumah makan ini. Tipe sambal terasi yang sedikit manis, tidak terlalu pedas tapi menyempurnakan rasa umami dari ayam goreng tersebut.

Begitu juga dengan rasa ayam bakarnya, karena diungkep dalam waktu yang lama jadi daginnya mudah terlepas dari tulangnya. Rasa ayam bakarnya unik karena ada sensasi rasa pedas, manis dan asam layaknya saus BBQ.

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

"Kalau ayam goreng ciri khasnya di kremes, kalau ayam bakar kami memang di bumbu olesannya yang kami racik sendiri. Sambal terasinya pun kami olah dengan resep milik keluarga," sambung Sintong.

4. Sayur Asam dan Tahu Tempe yang Enak

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

Bukan hanya menjual ayam goreng dan ayam bakar saja, tapi rumah makan Borobudur ini juga terkenal dengan menu sayur asemnya yang bikin nagih.

Seporsi sayur asem di sini harganya Rp 15.000 bisa disantap untuk dua orang. Untuk isiannya sebenarnya standar, ada labu, jagung hingga kacang tanah. Namun letak spesialnya terdapat pada tambahan asem Jawa yang cukup banyak sehingga warna kuah sedikit keruh dan asam segar.

"Memang di sini sayur asemnya kita tambahkan asam Jawa yang cukup banyak. Ada pelanggan yang suka, tapi tak sedikit juga yang komplain katanya keaseman. Kembali lagi sebenarnya ke selera masing-masing ya," tutur Sintong.

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

Untuk tahu dan tempe pun semuanya diracik dengan bumbu ungkep pilihan. Mereka rupanya sudah langganan dengan pemasok tahu dan tempe selama puluhan tahun untuk menjamin kualitas tahu dan tempe yang disajikan.

5. Pelanggan dari Mana-mana

Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur'Gurihnya Juara! Ayam Kampung Goreng dan Bakar Legendaris ala 'Borobudur' Foto: detikFood

"Rumah makan ini karena sudah cukup lama berdiri memang pelanggan dan pembelinya ada dari mana-mana. Kalau untuk nama Borobudur sendiri sebenarnya kami terinspirasi dari candi Borobudur, harapannya semoga rumah makan ini dapat bertahan seperti Borobudur," tutur Sintong.

Ketika ditanya gaya makanan di sini, Sintong menuturkan bahwa makanan yang disajikan lebih ke arah masakan Sunda. Jadi jelas rasanya berbeda dengan ayam goreng serta ayam bakar khas Jawa.

Sementara untuk para pelanggannya kebanyakan yang datang sudah langganan lebih dari sepuluh tahun. Salah satunya Pak Subeng, pria berusia 65 tahun ini sudah berlangganan di rumah makan Borobudur sejak 15 tahun yang lalu.

"Rumah saya kan di Bintaro, nah saya sering ke sini buat makan siang sendiri. Biasanya saya ke sini sama istri saya, cuma karena istri saya sedang pergi jadi saya makan ke sini sendirian. Untuk menu makanan yang saya suka pastinya ayam goreng ya, tapi kadang pesan juga ayam bakar. Sama yang tak boleh ketinggalan itu sayur asemnya. Sayur asem di sini enak dan beda dari tempat lain," pungkas Pak Subeng.

Selain menu di atas, rumah makan ini juga menjual sop buntut, usus goreng, karedok, gurame goreng hingga udang goreng mentega. Semua makanan dan minuman di sini halal.

Setiap harinya rumah makan ini buka dari jam 08.00 - 21.00. Tidak tersedia di aplikasi online, jadi hanya bisa pesan langsung di tempat.

Halaman 2 dari 2
(sob/odi)

Hide Ads