Tempat makan ini letaknya tersembunyi di Cikini, Jakarta Pusat. Meskipun sederhana, racikan bakmi ayam kampunya kondang sejak 1970.
Menelusuri sepanjang jalan Cikini, ada banyak jajanan, restoran sampai tempat makan tersembunyi yang belum banyak orang tahu. Salah satunya Bakmi Tan Ayam Kampung yang lokasinya 'nyempil' di Jalan Probolinggo, Gondangdia.
Tempat makan bakmi ini lokasinya berada di halaman rumah lama yang sederhana. Sang pemilik Ko Petrus, terjun langsung untuk meracik bakmi halal ini yang sudah ada sejak 55 tahun yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa menu klasik di Bakmi Tan Ayam Kampung:
Detail Informasi Bakmie Tan Ayam Kampung | |
Nama Tempat Makan | Bakmie Tan Ayam Kampung |
Alamat | Jl. Probolinggo No.4 Pav, RT.1/RW.2, Gondangdia, Jakarta Pusat. |
No Telp | 0818-798-989 |
Jam Operasional | 09.00 - 17.00 (Minggu tutup). |
Estimasi Harga | Rp 35.000 - Rp 64.000 |
Tipe Kuliner | Bakmi |
Fasilitas |
|
1. Bakmi ayam kampung diracik pemiliknya
![]() |
Sebelum pindah ke Cikini, Bakmi Tan pertama kali berjualan di kawasan Pecenongan. Ko Petrus sang pemilik kedai menceritakan bahwa ia mulai jualan di Cikini pada tahun 2010 atau sekitar 15 tahun silam.
"Saya memang dari kecil hobi masak, keluarga saya juga jago masak jadi bisa dibilang buat bakmi itu sudah keturunan. Ciri khas Bakmi Tan semuanya bahannya tanpa pengawet, saya olah sendiri dan tanpa tambahan MSG serta halal," ungkap Ko Petrus yang usianya sudah menginjak angka 70.
![]() |
Meski sudah tak muda lagi, setiap harinya Ko Petrus masih semangat membuat mie hingga melayani pengunjung.
"Sempat pernah ada karyawan kerja di sini, meski karyawan itu punya latar belakang memasak tapi rupanya racikan bakminya kurang sesuai sama pelanggan. Jadi akhirnya saya turun tangan lagi untuk racik bakminya," ujar Ko Petrus ramah.
2. Bakmi dibuat dengan telur bebek
![]() |
Sempat didatangi food vlogger Nex Carlos, tempat makan ini mulai diketahui banyak orang. Akan tetapi Ko Petrus menyebut bahwa pelanggan setianya masih berdatangan untuk makan di tempatnya.
"Saya selalu berinovasi, memang resep mie ini pakai resep keluarga. Mie saya buat pakai telur bebek dan tanpa pengawet atau campuran apapun, jadi mie hanya kuat di suhu ruangan selama 1-2 jam untuk menjaga kualitasnya. Begitu juga dengan sayurnya saya pakai sayur siomak bukan sawi, teksturnya lebih renyah meski sudah direbus," ungkap Ko Petrus.
Setiap harinya Ko Petrus tidak menghitung berapa jumlah porsi yang terjual. Ia biasanya menghitung dari jumlah ayam kampungnya. Dalam sehari bisa menghabiskan 5-10 ekor ayam kampung.
3. Cita Rasa Bakmi Ayam Kampung Halal
![]() |
Menu utama yang paling banyak dipesan ada Bakmi Bakso Sapi (Rp 64.000) dan Bakmi Swikiaw Shitake (Rp 64.000). Mie diracik tanpa menggunakan minyak ayam melainkan minyak dari campuran kacang tanah dan kacang kedelai tanpa campuran minyak hewani atau bawang putih.
Disajikan dengan kuah terpisah, tampilan bakmi tampak menggugah selera dengan irisan jamur shitake dan taburan wijen di atasnya. Jenis mienya keriting kecil dengan tekstur mie yang kenyal dan garing. Meski tidak menggunakan MSG, tapi rasanya tetap enak karena mie direbus dengan kaldu ayam kampung yang gurih.
![]() |
Irisan daging kampung yang direbus cukup royal, tak terlalu berminyak dan daging ayamnya tetap empuk. Tampilan mie ayam ini mirip dengan mie ayam ala Hong Kong yang bersih.
Topping suikiaw tak kalah menarik perhatian Suikiaw, sejenis pangsit dibuat dadakan ketika ada yang pesan, menggunakan isian daging udang dan ayam yang dicincang halus. Ukurannya cukup besar mirip seperti gyoza, rasanya tidak terlalu asin cocok disantap dengan bakmi dan kaldu ayam.
Cek menu lainnya di halaman berikutnya!
4. Menu Bihun dan Otak-otak
![]() |
Di Bakmi Tan menu makanannya memang tidak banyak, hanya ada bakmi dan bihun serta camilan seperti otak-otak dan bakso goreng. Alasannya karena Ko Petrus ingin menjaga mutu kualitas makanan yang ia sajikan ke pembeli.
Seperti menu Bihun Pangsit Swikiaw Shitake (Rp 64.000), berbeda dengan bihun di kedai bakmi Bangka, di sini Ko Petrus menggunakan jenis bihun beras yang lebih tinggi serat. Bihun direndam menggunakan air panas selama kurang dari 2-3 menit agar teksturnya tidak hancur. Rasanya sama enaknya dengan bakmi, porsinya pun mengenyangkan.
![]() |
Terakhir ada Otak-otak (Rp 35.000) dan Bakso Goreng Ayam (Rp 35.000). Kedua camilan ini dibuat secara homemade oleh Ko Petrus.
"Otak-otak saya pakai ikan tenggiri segar sebagai bahan utamanya. Begitu juga dengan bakso gorengnya pakai daging ayam. Keduanya tidak menggunakan MSG atau pengawet tapi pakai bumbu sederhana saja," pungkas Ko Petrus.
![]() |
Ia sejak dulu memiliki misi untuk menyajikan makanan yang enak dan lebih sehat untuk pelanggannya. Meskipun harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal dari mie ayam umumnya, tetapi setara dengan kualitas dan rasa yang diberikan.
Bagi yang tertarik ingin mencoba bakmi legendaris ini bisa berkunjung langsung ke Bakmi Tan atau memesannya via aplikasi ojek online.
Simak Video "Shawarma Jumbo, Satu Porsi Bikin Kenyang"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/odi)
dβfoodspot Review
Ulasan lengkap rekomendasitempat makan untukmu