Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan Rasanya

Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan Rasanya

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 16 Sep 2022 12:00 WIB
Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan Rasanya
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Tak hanya dijual di kaki lima, ketoprak ternyata juga ada yang ditawarkan di restoran mewah. Jika dibandingkan dengan buatan penjual kaki lima, mana yang lebih enak ya?

Ketoprak merupakan makanan tradisional Indonesia yang terdiri dari bihun, tauge, tahu, dan lontong dengan siraman bumbu kacang yang legit. Sebagian orang menyebutkan ketoprak berasal dari Jakarta, tapi ada juga yang bilang dari Cirebon.

Hidangan ketoprak identik dengan pedagang kaki lima yang mudah dijumpai di pinggir jalan atau menggunakan gerobak dorong untuk menjajakannya. Ternyata ketoprak tak sekadar kudapan yang bisa ditemui pada penjual kaki lima saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa restoran juga menyajikan ketoprak dengan cara yang berbeda. Berbeda tempat, rasa hingga isiannya tak jarang membuat ketoprak yang disajikan di restoran dibanderol dengan harga yang lebih mahal.

Kali ini detikfood membandingkan ketoprak yang biasa dijual pada pedagang kaki lima dengan ketoprak yang disajikan di restoran ternama. Mana yang lebih enak?

ADVERTISEMENT

Harga yang Jauh Berbeda

Untuk membandingkan dua ketoprak yang berbeda, kami memesan ketoprak dari restoran Tugu Kunstkring di kawasan Menteng dan ketoprak dari pedagang kaki lima di kawasan Tendean. Jika dihitung, harga keduanya berbeda lebih dari 6 kali lipat.

Ketoprak yang kami beli dari pedagang kaki lima dijual dengan harga Rp 15.000. Menurut pedagangnya, ketoprak yang kami pesan ini merupakan menu yang paling lengkap dan banyak dipesan pelanggan terutama ketika waktu makan siang.

Sedangkan untuk ketoprak yang dipesan dari restoran dibanderol seharga Rp 85.000 belum termasuk biaya pajak dan pelayanan, sehingga harga keseluruhan yang harus kami bayarkan Rp 98.175.

Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan RasanyaDikemas dengan cara yang berbeda, ini perbedaan kemasan ketoprak Rp 98 ribu dan Rp 15 ribu. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Ukuran kemasan yang lebih besar

Layaknya ketoprak kaki lima yang banyak ditemui, usai diracik isian dan bumbunya ketoprak akan dimasukkan ke dalam wadah styrofoam. Isian, bumbu kacang dan kecap semuanya langsung diaduk menjadi satu.

Hanya ada kerupuk bawang berwarna oranye yang dipisahkan oleh pedagang ketoprak kaki lima dalam plastik kecil. Pengemasan ini terlihat sangat jauh berbeda dengan ketoprak yang kami pesan dari restoran.

Kemasan ketoprak restoran memiliki ukuran 2 kali lebih besar. Menggunakan wadah mika transparan yang terkesan premium, ketika dikeluarkan dari kantung tasnya bisa langsung terlihat isian dari ketoprak yang dipisah-pisah.

Ada sekantung kerupuk udang, kecap, sambal dan bumbu kacang yang dikemas dalam wadah cup kecil terpisah serta gulungan aluminium foil. Pengemasan ini memang membuat isian dan racikan bumbu lebih aman jika dipesan untuk tidak langsung dimakan atau harus melalui pengiriman terlebih dahulu.

Perbedaan isian dan rasa bumbu kedua ketoprak ada di halaman berikutnya.

Beda pelengkap bihun dan kerupuk ketoprak

Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan RasanyaTak jauh beda isiannya, hanya saja ada penggunaan bihun dan sohun serta jenis kerupuk yang berbeda pada kedua ketoprak. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Jika membandingkan seluruh komponen isian ketoprak satu sama lain, ada perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Mulai dari penggunaan bihun hingga telur sebagai pelengkap ketoprak.

Pada ketoprak yang dipesan dari pedagang kaki lima, isinya ada bihun, tauge, tahu goreng, potongan lontong, satu butir telur dadar, bumbu kacang, dan kecap manis. Sementara pelengkap kerupuk bawangnya dipisah.

Sedangkan pada ketoprak yang dipesan di restoran, komponen isiannya tak jauh berbeda tetapi menggunakan jenis bahan yang bisa dibandingkan. Ada potongan lontong, sohun, tauge, kerupuk udang, tahu goreng, bumbu kacang, sambal, kecap manis serta setengah butir telur rebus sebagai pelengkapnya.

Perbedaan komponen keduanya terletak pada penggunaan bihun dan sohun, jenis kerupuk, hingga ukuran telur sebagai pelengkap dari ketoprak. Walaupun terlihat kecil tetapi komponen-komponen ini memiliki peran yang besar untuk memberikan sensasi makan ketoprak secara keseluruhan.

Rasa bumbu dengan ciri khas yang berbeda

Soal rasa, kedua ketoprak ini punya karakteristik sangat jauh berbeda walaupun tingkat kepedasan yang dipesan sama-sama sedang.

Pada bumbu ketoprak kaki lima, rasanya lebih kuat bawang putihnya, medhok atau tebal, dan bumbu kacangnya lebih kental. Kacang yang dihaluskan dan baru kemudian diulek bersama bumbu halus lainnya di atas piring membuat tekstur bumbu kacangnya masih kasar dengan bulir-bulir kacang yang tidak terlalu halus.

Sedangkan pada ketoprak restoran, rasanya lebih lembut dengan tekstur lebih cair. Rasanya lebih menyatu tanpa ada salah satu komponen bumbu yang terasa lebih kuat dan lebih mudah hilang di mulut setelah ketoprak selesai dikunyah dan ditelan.

Pada ketoprak ini pula, bumbunya seperti dihaluskan dengan bantuan blender sehingga lebih halus dan tercampur merata. Tetapi tak hanya bumbunya, perbedaan dari tekstur isian keduanya juga berbeda.

Mencoba Ketoprak Rp 98 Ribu vs Rp 15 Ribu, Begini Beda Isi dan RasanyaTekstur dan isian komponen kedua ketoprak memiliki perbedaan yang signifikan. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Tekstur komponen isian yang berbeda

Tahu goreng yang digunakan pada ketoprak kaki lima memiliki konsistensi yang lebih padat di bagian dalam dan renyah di bagian luarnya. Sedangkan pada ketoprak dari restoran tahunya lebih lembut walaupun tetap padat dan tidak ada rongga di dalamnya.

Penggunaan antara bihun dan sohun pada kedua ketoprak yang berbeda ini tidak memberikan perbedaan rasa yang signifikan. Hanya saja tekstur lontong yang digunakan pada keduanya sangat berbeda.

Lontong yang digunakan oleh pedagang ketoprak kaki lima lebih padat. Tekstur bulir berasnya lebih menyatu sehingga tidak terlihat beras yang masih berbentuk nasi.

Sedangkan pada lontong yang ditemukan di dalam ketoprak restoran teksturnya lebih lembut dan tidak membutuhkan tenaga untuk memotong atau mengunyahnya. Bulir beras pada lontongnya di beberapa bagian masih terlihat sehingga masih tampak seperti nasi.

Sebagai bahan pelengkap, penggunaan kerupuk udang dan kerupuk bawang ternyata juga menghadirkan sensasi berbeda di mulut. Kerupuk udang yang lebih gurih dan tidak berminyak membuat langit-langit terasa tetap bersih dengan rasa gurih udang yang masih tertinggal di lidah.

Pada ketoprak pedagang kaki lima, kerupuk bawangnya meninggalkan jejak rasa seperti minyak menempel pada langit-langit dan dinding mulut. Untuk rasa kerupuknya sendiri tidak memberikan rasa gurih yang seperti dari kerupuk udang.

Kedua ketoprak ini memiliki karakteristik dan cita rasanya masing-masing yang bisa dipilih sesuai dengan selera sendiri. Jadi, kamu yang lebih suka yang mana?

Ingin produk dan tempat makan Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Sensasi Makan Ketoprak dengan Vibes ala Coffee Shop di Gading Serpong"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Hide Ads