Kenali 7 Tanda Kekurangan Protein yang Perlu Diwaspadai

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 25 Jan 2024 05:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/carlosgaw
Jakarta -

Protein merupakan zat gizi makro yang penting dipenuhi kebutuhannya. Jangan sampai kurang mengonsumsi protein. Kenali 7 tanda kekurangan protein yang kerap terlihat.

Protein punya banyak fungsi untuk tubuh agar sehat dan berfungsi normal. Setelah dikonsumsi, protein dipecah menjadi asam amino yang kemudian dijadikan bahan bakar tubuh untuk membangun otot, memperbaiki jaringan, meningkatkan kekebalan, serta mendukung berbagai fungsi penting.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rata-rata laki-laki perlu memakan 55 gram protein dan perempuan 45 gram protein setiap hari. Jumlah itu sekitar dua genggaman daging, ikan, tahu, atau kacang-kacangan

Sayangnya masih banyak orang yang belum mencukupi kebutuhan protein hariannya. Ahli gizi Destini Moody pun mengungkap tanda-tanda jika seseorang kekurangan protein.

Mengutip Eat This, Not That! (16/1/2024), berikut daftarnya:

1. Sering sakit

Kondisi sering sakit diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penyebabnya bisa jadi karena asupan protein yang kurang. Moody menjelaskan kaitannya lebih lanjut.

"Banyak orang tidak tahu bahwa antibodi, molekul dalam sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit, adalah protein," ujarnya. Ia mengatakan meski seseorang sudah melakukan vaksinasi flu, tapi kalau sistem kekebalan tubuhnya tidak kuat karena kurang makan protein, maka tetap akan terserang flu.

2. Cepat lelah

Foto: Getty Images/iStockphoto/carlosgaw

Tanda kekurangan protein selanjutnya adalah cepat merasa lelah. Moody mengatakan ketika seseorang tidak mengasup cukup protein, maka asam amino yang dibutuhkan tubuh tidak terbentuk maksimal.

Akibatnya, tubuh mulai memecah massa otot untuk menggantikan kebutuhan protein. "Ketika jumlah massa otot yang dipecah banyak, maka akan mengakibatkan kelemahan dan kamu merasa lelah," ujar Moody.

3. Suasana hati berubah-ubah

Suasana hati yang berubah-ubah atau kerap disebut mood swings perlu diwaspadai sebagai ciri kekurangan protein. Ini lantaran protein mempengaruhi produksi neurotransmitter.

Neurotransmitter adalah bahan kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel otak untuk menciptakan suasana hati yang stabil. "Protein membentuk beberapa neurotransmitter di otak yang mengontrol suasana hati, jadi ketika asupan protein rendah, suasana hati Anda mungkin mengikuti," jelas Moody.

4. Kuku dan rambut mudah rontok

Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Tanda kekurangan protein selanjutnya adalah kuku yang mudah rusak dan rambut yang cepat rontok. Kuku dan rambut sama-sama dibuat dari keratin, protein struktural yang membutuhkan asam amino.

Jika kamu tidak mengonsumsi cukup protein, maka tubuh tidak dapat memproduksi cukup keratin untuk pertumbuhan, kekuatan, dan pemeliharaan rambut dan kuku. Moody mengatakan, "Mengonsumsi cukup protein akan membuat rambut Anda berkilau, kuku kuat, dan kulit lembut."

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(adr/odi)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork