Minum espresso dan kopi saring (filter coffee) memberikan efek berbeda pada pria dan wanita. Hal ini terkait efeknya terhadap kolesterol dalam tubuh. Begini kata peneliti.
Espresso dan filter coffee adalah 2 cara menyeduh kopi. Bedanya, espresso diproses lebih cepat karena menggunakan bantuan mesin. Prinsip mesin itu adalah menggunakan tekanan dan suhu tinggi untuk mengekstrak bubuk kopi.
Hasilnya, espresso terasa pekat dan kental. Jenis kopi ini bisa dinikmati langsung atau dijadikan bahan dasar minuman kopi populer seperti cappuccino, Americano, dan latte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan filter coffee, memiliki waktu penyeduhan lebih lama karena kopi dibiarkan menetes secara alami. Hasil kopi yang disaring secara manual ini juga tidak sepekat dan sekental espresso.
Cirinya adalah kopi terasa lebih ringan di mulut, lebih bersih, dan tidak terlalu pahit. Metode menyiapkan kopi seperti ini banyak dipilih pencinta kopi single origin.
Dua jenis penyeduhan kopi ini rupanya mempengaruhi kadar kolesterol pada pria dan wanita dengan cara berbeda. Mengutip News 24 (23/05), penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Open Heart mengungkap minum espresso bisa menaikkan kadar kolesterol secara signifikan lebih besar pada pria ketimbang wanita.
Sebaliknya, wanita yang minum filter coffee memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dibanding pria. Berbagai faktor juga disebut mempengaruhi hasil ini. Karenanya penelitian lebih lanjut dibutuhkan.
Penelitian ini berdasarkan data dari lebih 21.000 orang berusia di atas 40 tahun di TromsΓΈ, Norwegia. Untuk diketahui, Norwegia menempati urutan kedua negara pengonsumsi kopi terbesar di dunia.
Peneliti mengembangkan panduan komprehensif untuk melihat hubungan antara berbagai jenis konsumsi kopi dan kolesterol serum, yang mewakili jumlah kolesterol dalam darah individu.
Partisipan penelitian ditanya mengenai berapa banyak cangkir kopi yang mereka minum setiap hari, serta dalam bentuk apa mereka minum (disaring; plunger; espresso dari mesin kopi, pod, mocha pot, dan instan).
Dalam penelitian ini, partisipan wanita diketahui minum rata-rata di bawah 4 cangkir kopi per hari, sementara pria rata-rata mengonsumsi 5 cangkir.
Hasilnya, partisipan yang minum 3-5 cangkir espresso setiap hari lebih mungkin memiliki kadar kolesterol darah yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum espresso. Pada pria, kadar kolesterolnya lebih tinggi dibanding wanita.
Bahan alami kopi yang memicu kolesterol
![]() |
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ada bahan alami dalam kopi yang menyebabkan kadar kolesterol lebih tinggi dalam darah.
Kondisi tersebut berhubungan dengan masalah jantung, termasuk stroke. Bahan alami yang dimaksud itu adalah diterpen, cafestol, dan kahweol.
Waspada konsumsi espresso terlalu banyak
![]() |
Para peneliti kemudian mengungkap tingkat kematian yang lebih rendah pada partisipan yang mengonsumsi kopi saring, dibanding mereka yang minum kopi tanpa filter (seperti espresso) atau tidak minum kopi.
Orang Norwegia terbiasa minum secangkir besar kopi saring. Kebiasaan ini sebenarnya perlu diwaspadai karena bisa memicu kebiasaan minum espresso dalam jumlah yang sama.
Untuk diketahui, 1 cangkir espresso Norwegia kurang lebih sama dengan 4 cangkir espresso Italia, menurut penelitian. Perbedaan jumlah yang jauh ini sangat perlu diwaspadai.
Peneliti menulis: "Menurut Pedoman ESC 2021 tentang pencegahan penyakit kardiovaskular dalam praktik klinis, konsumsi kopi moderat (3-4 cangkir per hari) mungkin tidak berbahaya, bahkan mungkin cukup bermanfaat.
"Namun, untuk kopi espresso, tidak ada rekomendasi yang jelas, meskipun telah ditunjukkan bahwa mungkin ada hubungan positif antara espresso dan kolesterol serum."
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan
![]() |
Dr Rigved Tadwalkar, seorang ahli jantung di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California, mengatakan kepada Healthline bahwa mungkin ada alasan lain untuk hasil penelitian tersebut.
Dia berkata: "Studi ini adalah studi cross-sectional berbasis populasi, yang berarti ada banyak variabilitas dalam data yang dikumpulkan. Ada sejumlah kemungkinan alasan mengapa hubungan antara konsumsi espresso dan kolesterol total lebih kuat untuk pria."
Pria bisa minum dalam jumlah yang lebih besar, katanya, sementara ukuran cangkir juga bisa lebih besar pada pria. "Berbagai jenis metode penyeduhan kopi yang mendominasi satu jenis kelamin versus yang lain mungkin juga bertanggung jawab," tambahnya.
Demikian pula, para peneliti menyoroti bahwa susunan kimiawi dari berbagai jenis kopi mungkin juga berperan dalam menghasilkan hasil ini.
"Menariknya, kopi mengandung lebih dari seribu fitokimia yang beragam. Asupan masing-masing senyawa juga tergantung pada variasi spesies kopi, tingkat pemanggangan, jenis metode penyeduhan kopi, dan ukuran porsi," tulis mereka.
(aqr/adr)