Diet Nanas Bisa Turun BB 1 Kg Seminggu, Apa Aman untuk Kesehatan?

Diet nanas atau dikenal 'Sexy Pineapple Diet' populer sejak 1970. Diet ini mengharuskan pelakunya makan nanas dan membatasi berbagai asupan demi turun berat badan. Apakah diet nanas aman dari sisi kesehatan?

Saat berusaha menurunkan berat badan, seseorang mungkin mencoba berbagai jenis diet. Tak sedikit dari mereka yang berakhir jalani diet ekstrem demi berat badan bisa turun cepat.

Salah satu yang kemudian jadi sorotan adalah diet nanas. Diet ini mengharuskan pelakunya makan nanas selama 2 hari, namun membatasi asupan kalori harian dari makanan lainnya secara ketat.

Diet ini diperkenalkan oleh seorang psikolog. Konon selain bisa menurunkan berat badan dengan cepat, diet nanas bisa meningkatkan vitalitas seksual pria dan wanita.

Lalu fakta menarik apalagi dari diet nanas? Benarkah diet ini aman untuk kesehatan?

Berikut detikfood merangkum fakta diet nanas dari Healthline (4/7):

1. Apa itu diet nanas?

Diet nanas atau Sexy Pineapple Diet diciptakan psikolog asal Denmark, Sten Hageler. Pada tahun 1970, ia dan istrinya yang bernama Inge menerbitkan buku berjudul "The Sexy Pineapple Diet".

Mereka menjanjikan banyak manfaat kesehatan dari pola diet ini. Prinsipnya, mereka yang diet nanas diharuskan makan nanas selama 2 hari, lalu 5 hari lainnya dalam seminggu, makan secara normal.

Menurut beberapa sumber, pola diet ini membatasi asupan kalori yaitu tak lebih dari 500 kkal per hari selama 2 hari makan nanas. Jenis makanannya bebas, asal itu tadi, tidak membuat asupan kalori harianmu lebih dari 500 kkal.

Saat ini versi lengkap buku "The Sexy Pineapple Diet" sudah tidak bisa dibaca via online. Tidak banyak pula informasi soal aturan makan, lama diet, dan hal lain terkait diet nanas.

Uniknya, Hegeler mengaku diet nanas tidak tercipta berdasarkan studi ilmiah, tetapi sesederhana karena ia suka nanas! Ia lantas berpikir bisa menciptakan pola diet dimana seseorang makan nanas dalam jumlah banyak.

Sumber online mengklaim kebanyakan pelaku diet nanas menjalani diet ini selama 2-7 hari, namun ada juga yang melakukannya selama beberapa minggu sampai berat badan yang mereka inginkan tercapai.

2. Pola makan dalam diet nanas

Saat jalani diet nanas, pelaku harus makan nanas saja selama 2 hari dan membatasi ketat asupan kalori hariannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pichest

Intinya, selama 2 hari seminggu, pelaku diet nanas diutamakan hanya makan nanas. Baik saat sarapan, makan siang, hingga makan malam. Tapi tidak jelas apakah harinya harus berurutan atau tidak.

Kemudian 5 hari lainnya, makan secara normal. Tapi lagi-lagi, rekomendasi spesifik atas pola diet ciptaan Hegeler ini tidak tersedia.

Yang jelas konsumsi makanan utuh, sehat, dan segar konon malah dibatasi. Misalnya telur, sayuran, kacang-kacangan, bijian, dan ikan.

Beberapa sumber menyebut, diet nanas bisa diganti buah lain jika seseorang alergi nanas. Penggantinya ada apel, pir, atau pisang.

Makanan berbasis nanas lain juga kabarnya boleh dikonsumsi. Misalnya yogurt, daging panggang dengan nanas, oat topping nanas, dan lainnya.

Baca lagi fakta diet nanas di halaman selanjutnya.

3. Benarkah diet nanas bikin kamu turun berat badan?

Tidak makan apapun kecuali nanas jelas bakal bikin berat badan seseorang turun. Misalnya, jika kamu terbiasa mengonsumsi 2.000 kalori per hari dan kemudian mengikuti diet 5 hari yang hanya makan nanas, maka kamu akan mengonsumsi lebih sedikit kalori. Hal ini akan menciptakan defisit kalori.

Berat badan memang turun, namun tentu prosesnya tidak sehat. Pakar kesehatan menyebut metode diet ekstrem ini tidak aman dan tidak efektif untuk memelihara berat badan dalam jangka panjang.

Juga ketika kamu mengikuti rencana diet yang secara signifikan memotong kalori, kamu hampir pasti akan mendapatkan kembali berat badan yang sudah turun itu, setelah kamu kembali ke pola diet normal.

Seorang jurnalis yang mencoba diet nanas mengaku turun berat badan hingga 1 kg dalam seminggu. Namun lagi-lagi hal ini tidak bisa dijadikan patokan keberhasilan, apalagi saran untuk mengikutinya.

Tidak ada bukti bahwa Sexy Pineapple Diet atau diet berbasis nanas lainnya aman serta efektif dalam menurunkan berat badan.

Heleger, sang pencipta diet, bahkan mengakui bahwa diet tersebut tidak didasarkan pada saran medis yang masuk akal. Dia merancang rencananya hanya karena dia doyan nanas.

4. Efek buruk diet nanas

Jalani diet nanas secara ketat bisa membuat seseorang alami gangguan perut. Foto: Getty Images/iStockphoto

Efek buruk diet nanas mungkin tidak terlihat begitu saja kalau seseorang hanya menjalaninya 1 minggu, tapi besar kemungkinan mereka tetap alami efek samping. Misalnya rasa lapar ekstrem, mudah marah, dan bahkan kelelahan.

Karena nanas bersifat sangat asam, maka pelaku diet nanas juga sangat mungkin alami gangguan perut seperti mual dan diare. Efek parahnya bisa pingsan, sakit kepala, dan insomnia.

5. Diet sehat lebih dianjurkan daripada diet nanas

Kesimpulannya, diet nanas sangat tidak dianjurkan meski hanya diikuti 1 minggu dan bisa menghasilkan penurunan berat badan dengan cepat. Hal ini karena cara dietnya yang tidak sehat.

Kalau mau turun berat badan dengan sehat, pakar kesehatan mengatakan kuncinya ada pada defisit kalori. Mulai dari kurangi konsumsi makanan tak sehat seperti makanan manis, makanan ultra proses seperti junk food, dan makanan yang digoreng.

Kemudian perbanyak konsumsi makanan sehat padat nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran. Jangan lupakan juga peran konsumsi protein untuk membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Imbangi dengan aktivitas fisik yang cukup juga. Perlu diingat, penurunan berat badan yang sehat tidaklah cepat, tapi memberikan hasil yang stabil. Untuk keputusan terbaik, kamu bisa dengan didampingi ahli gizi.