Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi

Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 16 Feb 2021 14:30 WIB
Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ryzhkov
Jakarta -

Selama ini sushi terkenal sebagai makanan sehat karena terbuat dari ikan segar, tapi apakah sushi benar-benar makanan sehat? Ini kata ahli gizi.

Sushi merupakan makanan khas Jepang yang terbuat dari nasi dan ikan segar sebagai bahan utamanya. Lalu ada juga yang menambahkan sayuran, lembaran rumput laut (nori), atau topping lainnya.

Selain dengan ikan mentah, sushi juga bisa disajikan dengan ikan atau olahan seafood matang lainnya. Tetapi sushi sebenarnya lebih kepada olahan ikan mentah yang segar, tanpa bau amis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sushi terdiri dari beragam jenis. Secara garis besar, sushi bisa dikelompokkan menjadi nigiri, maki dan temaki.

Penggunaan bahan-bahan pada sushi lantas menjadi pertanyaan kesehatan yang sering muncul di mana-mana. Apakah sushi termasuk makanan sehat atau tidak?

ADVERTISEMENT

Berikut ini penjelasan para ahli gizi terkait aspek kesehatan sushi, seperti dilansir melalui Health (21/1):

Dalam sushi, kandungan EPA dan asam lemak DHA yang tinggi secara signifikan disebut sebagai bagian pola makan tradisional orang Jepang. Pola makan ini dipercaya dapat memperpanjang umur. Sushi nigiri dan sashimi dengan tambahan salad sayuran menjadi menu yang direkomendasikan karena kandungan serat dan mikronutriennya yang sangat baik.

Pilihan ikan seperti salmon dan makarel yang rendah merkuri juga menjadi bahan pembuatan sushi yang dianggap paling sehat. Tetapi saat menyantap sushi, usahakan mengurangi atau menghindari shoyu yang merupakan kecap tinggi garam dan pilih tambahan perasa seperti wasabi atau acar jahe saja.

Karena kandungan serat, mikronutrien serta vitamin dan mineralnya yang baik, sushi dapat memberikan manfaat kesehatan seperti:

1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli GiziSushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi Foto: Getty Images/iStockphoto/Ryzhkov

"Kontributor kesehatan orang Jepang secara besar berasal dari mikrobiota usus yang sehat. Hal ini diciptakan dari pola makan yang banyak berupa hidangan fermentasi seperti bok choy, rumput laut, jamur, kimchi, natto dan tahu," kata ahli gizi Ella Danvar.

Serat yang didapatkan melalui sayur dan makanan fermentasi dapat memberikan probiotik dan nutrisi yang baik bagi mikroba menguntungkan yang ada di usus. Mikroba ini membantu membersihkan usus dari komposisi-komposisi yang berbahaya dan produksi bakteri yang tidak sehat.

Baca Juga: Apakah Sushi Benar-benar Sehat? Ini 7 Fakta Nutrisinya

2. Menguatkan Sistem Imun

"Para peneliti juga menunjukkan bahwa wasabi, pemberi rasa pedas yang unik sekaligus sebagai 'desinfektan' ikan mentah, terbukti memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dan membantu memperkuat sistem imun," kata Davar.

Wasabi mengandung beta karoten, glukosinolat dan isothiocyanate yang memiliki sifat antibakteri dan membantu mitigasi elemen mikroba atau patogen. Wasabi juga diketahui dapat mematikan bakteri seperti E. coli dan staphylococcus.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

"Salmon dan makarel merupakan sumber protein yang sangat baik ditambah dengan asam lemak omega 3 DHA yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner," kata Davar

FDA melaporkan bahwa penemuan ini masih sangat terbatas pembuktiannya tetapi memiliki kredibilitas yang baik. DHA juga terbukti ditemukan ada pada minyak ikan dan dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan menurunkan risiko hipertensi yang menjadi penyebab jantung koroner yang paling umum.

4. Membantu Proses Detoksifikasi Tubuh Secara Alami

Rumput laut atau nori yang digunakan dalam pembuatan sushi terbukti sangat bernutrisi. Nori bahkan mengandung 10 kali lebih banyak vitamin dibandingkan bayam.

Selain vitamin, nori mengandung 30 hingga 50% protein dan 0,1% gula. Semua jeis rumput laut juga diketahi mengandung iodin yang tinggi dan dapat membantu proses detoks alami pada tubuh.

Sayangnya, di balik manfaat kesehatan yang dapat diberikan oleh sushi, hidangan ini juga dapat memberikan risiko kesehatan sebagai berikut:

Baca artikel di halaman selanjutnya.

1. Mengarahkan pada Konsumsi Garam yang Tinggi

Rahasia sushi yang lezat adalah sushi yang dibumbui dengan konsentrasi garam yang tinggi. Baik nasi, ikan dan rumput laut yang digunakan akan melalui proses yang berhubungan garam saat pembuatannya.

Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, masalah utama yang ditimbulkan oleh garam adalah ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan garam dari dalam darah. Tubuh akan membutuhkan banyak air untuk mencerna garam yang dapat berdampak pada peningkatan volume darah.

2. Meningkatkan Konsumsi Karbohidrat Olahan

Nasi putih yang digunakan dalam sushi termasuk dalam salah satu karbohidrat olahan. Artinya, ada kandungan gula yang cukup tinggi yang setara dengan kandungan nutrisinya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi karbohidrat olahan berkontribusi dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Nasi putih, secara spesifik, mengandung gula yang tinggi yang dapat mengarah kepada konsumsi gula berlebih dan berdampak pada kenaikan tekanan darah dan kadar insulin.

3. Sumber Merkuri yang Tidak Aman

Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli GiziSushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi Foto: Getty Images/iStockphoto/Ryzhkov

Menurut Natural Resources Defense Council, ikan yang harus dihindari karena kandungan merkurinya yang tinggi adalah king mackerel, marlin, hiu, ikan pedang, ahi tuna, tuna mata besar dan beberapa ikan lainnya. Kandungan merkuri ini sangat berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Pada ahli merekomendasikan untuk benar-benar menghindari ikan ekor kuning dan tuna mata besar. Sedangkan ikan yang sangat direkomendasikan karena kandungan merkurinya yang rendah seperti belut, salmon, kepiting dan kerang.

4. Risiko Keracunan Makanan

Sushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli GiziSushi Termasuk Makanan Sehat atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi Foto: Getty Images/iStockphoto/Ryzhkov

Proses menyiapkan sebuah makanan dapat membuat perbedaan yang sangat besar dalam konteks kesehatan dan keamanan makanan. Memasak dengan suhu yang tinggi dapat mengeliminasi kontaminasi patogen, sayangnya proses ini tidak dilalui saat pembuatan sushi.

Para ahli mencatat bahwa racun terbesar dari konsumsi makanan mentah, kurang matang atau makanan laut beku adalah perkembangan parasit yang dapat tumbuh secara alami. Parasit ini dapat dengan mudah berpindah ke tubuh manusia dan menyebabkan banyak penyakit.

Baca Juga: Mau Makan Sushi Tapi Lagi Diet? Ini Cara Sehat Menyiasatinya

(adr/adr)

Hide Ads