Harga daging babi untuk konsumsi di pasaran jauh lebih murah dibanding daging sapi. Kenapa ya alasannya?
Daging sapi sering dianggap sebagai simbol kemewahan di meja makan. Sementara daging babi dikenal lebih terjangkau dan mudah ditemukan di banyak pasar.
Perbedaan harga keduanya pun sering bikin penasaran banyak orang. Mengapa harga daging babi bisa jauh lebih murah dibanding sapi?
Beberapa pakar pangan mengungkapkan jawabannya bukan hanya soal rasa, melainkan juga tentang efisiensi, waktu tumbuh, hingga cara beternak yang sangat berbeda.
Menariknya, faktor-faktor ini membuat daging babi tetap jadi pilihan populer bagi banyak orang di dunia. Sementara daging sapi tetap bertahan sebagai primadona di segmen premium.
Dikutip dari Chowhound (18/8) berikut penjelasan harga daging babi lebih murah dibanding sapi:
1. Faktor pemeliharaan sapi dan babi
Harga daging babi umumnya lebih rendah dibanding daging sapi. Perbedaan ini menarik perhatian konsumen dan pakar pangan.
Salah satu alasannya karena babi tumbuh lebih cepat dan lebih efisien. Pakar juga mencatat sapi membutuhkan lahan dan pakan yang jauh lebih besar serta waktu tumbuh lebih lama agar dagingnya siap disembelih.
Proses pemeliharaan dan pemotongan babi pun lebih sederhana dibanding sapi. Kondisi ini membuat biaya produksi babi lebih rendah, yang kemudian berdampak ke harga di pasar.
2. Faktor pakan dan efisiensi ternak
Babi bersifat omnivora, bisa diberi pakan yang lebih beragam dan relatif murah. Sementara sapi banyak membutuhkan pakan khusus, padang rumput luas, dan pemeliharaan intensif.
Efisiensi konversi pakan ke daging pada babi juga dinilai lebih baik dibanding sapi. Dengan pakan yang lebih sedikit dan waktu pemeliharaan yang lebih pendek, maka biaya produksi babi pun lebih rendah.
Peteranakan babi pun bisa diterapkan dalam skala lebih padat dibanding sapi karena lahan dan waktu yang lebih hemat. Akibatnya, pasokan babi lebih mudah disesuaikan dibanding pasokan sapi yang memengaruhi harganya.
Simak Video "Bolehkah Daging yang Sudah Dimasak Dipanaskan Berulang Kali?"
(raf/adr)