Alasan penutupan restoran satu ini cukup unik. Pemiliknya sengaja menutup restoran karena merasa pegawainya tidak becus dan kritik pelanggan membuat reputasi restoran menurun.
Sebuah bisnis kuliner tutup bisa karena berbagai macam alasan. Masalah paling umum karena memang pembeli sepi, sewa gedung naik, atau pemiliknya ingin pensiun. Namun, pemilik restoran ini punya alasan berbeda.
Restoran Otterburns di Sandymoor, Runcorn, Inggris yang dibuka pada Maret lalu rupanya sudah tutup.
Restoran ini menawarkan menu sarapan, makan siang, dan makan malam serta memiliki kedai kopi dan bar tersendiri. Menu minuman yang ditawarkan juga lengkap, mulai dari kopi, wine, hingga koktail mewah.
Namun, pemiliknya David Watson memutuskan untuk menutup restoran sementara. Alasannya pun cukup berbeda dari penutupan restoran lainnya.
David menyalahkan staf mereka yang tidak bisa diandalkan dan menyalahkan pelanggan yang terlalu kritis. Oleh karenanya, Dave mencari pemilik baru yang ingin melanjutkan bisnis kuliner tersebut.
Kabar penutupan ini diunggah pada halaman Facebook restoran tersebut.
Dave mengungap, "Berbagai masalah telah menimpa kami."
Lebih detail Dave menjelaskan bahwa ia sulit mendapat manajer umum yang profesional. Di sisi lain staf di restorannya juga tidak dapat diandalkan dan terus menerus menambah masalah operasional sehari-hari, lapor thesun.co.uk (18/02/2025).
Belum genap berdiri satu tahun, restoran milik Dave sudah tujuh kali ganti chef, lima kali ganti manajer, delapan kali ganti supervisor, dan pelayan restoran yang tidak terhitung jumlah pergantiannya.
Tidak hanya menyalahkan staff, tetapi Dave juga menyalahkan pelanggan yang mengkritik restoran miliknya. Menurutnya terkadang pelanggan mengkritik restoran ini terlalu berlebihan yang berujung terhadap 'penghinaan'.
Masalah terkait staf dan kritik terus menerus ini lah yang membuatnya berjuang untuk mempertahankan tingkat layanan, tetapi reputasi restoran Otterbuns terus menurun.
Selama setahun terakhir, restoran ini berusaha memenuhi permintaan masyarakat, dengan menawarkan live music setiap bulan, berbagai promo minuman dan makanan menarik, acara pesta, dan lain sebagainya. Namun, rupanya bisnis tersebut tetap tidak berjalan mulus.
"Kami telah berusaha, tanpa lelah, untuk memenuhi harapan Anda" ujar Dave.
Sayangnya menurut Dave, restoran tidak lagi mendapat dukungan masyarakat untuk terus bertahan.
Dave berharap ketika bisnis ini mendapat pemilik baru dan dibuka kembali, masyarakat akan memberikan pemilik baru tu kesempatan dan kunjungan kembali.
Di akhir surat penutupan ini Dave mengungkap, "Pahamilah, bahkan kopi atau sarapan sederhana pun membutuhkan banyak usaha dan perencanaan agar bisa sampai di meja Anda."
Ia juga menyinggung terkait peraturan pemerintahan Inggris terkait bisnis seperti ini yang membuatnya juga ikut kesulitan.
Dave hanya meminta semua orang untuk bersikap baik.
Sampai saat ini, belum diketahui apakah restoran tersebut tutup permanen atau sudah ada pemilik baru yang mengambil alih restoran tersebut.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
(aqr/adr)