Ada beberapa produk hewan yang biasanya dikonsumsi sebagai makanan justru mengalami pencekalan. Alasannya lantaran aksi konsumsi hewan tersebut dianggap kejam.
Di balik berbagai rasa makanan yang enak ada banyak kontroversi yang terjadi. Sebagian besar diantaranya menyelimuti makanan-makanan berharga mahal dan dicap sebagai makanan sultan.
Di masa lampau praktik konsumsi beberapa bahan makanan tertentu dicekal karena dianggap terlalu kejam. Sebab di zaman dahulu banyak praktik peternakan yang kesannya memaksa untuk membunuh hewan.
Tetapi pergeseran budaya dan kepedulian terhadap hewan untuk dikonsumsi mulai meningkat. Sehingga kini tak perlu khawatir untuk mengonsumsi beberapa makanan yang berasal dari hewan ternak.
Baca juga: Menikmati Teh Premium hingga Teh Ceremonial di Tea Room
Berikut ini 5 kontroversi makanan yang dianggap kejam mengutip Prevention:
1. Lobster
Zaman sekarang lobster seolah tak bisa lepas dari sajian dan menu-menu seafood. Tetapi sebuah jurnal yang diluncurkan oleh Animal Behavior membuat sudut pandang banyak orang berubah.
Disebutkan bahwa lobster dan kepiting sebenarnya merasakan sakit ketika dimasak. Sementara cara memasak lobster maupun kepiting sebagian besar direbus semasa masih hidup.
Pada penelitian tahun 2005, disebutkan juga bahwa praktik memajang lobster sebagai live seafood membuat lobster stres dan menyiksa. Namun hal ini masih diamati lebih lanjut terkait efek stres dan menyakiti lobster saat dimasak.
2. Sup sirip hiu
Banyak restoran bergaya China yang menawarkan sup sirip ikan hiu sebagai menu andalan mereka. Bahkan sup sirip ikan hiu sempat menjadi makanan para bangsawan sebab harganya selangit.
Namun praktik mengambil sirip hiu dianggap terlalu kejam. Lantaran hiu yang ditangkap akan dipotong siripnya hidup-hidup dan dilepaskan kembali ke laut lepas tempat mereka hidup.
Efeknya banyak hiu yang akhirnya mati begitu saja sebab pendarahan dan luka sayatan. Praktik konsumsi sirip hiu akhirnya dinyatakan sebagai tindakan Ilegal baik di Amerika Serikat maupun di China.
Praktik konsumsi hewan yang sempat dicekal dan dianggap kejam lainnya ada di halaman berikutnya.
(dfl/odi)