Keju identik dengan produk olahan susu dari negara Barat. Ternyata di Indonesia ada juga keju unik yang dibuat secara tradisional yang tak kalah enak rasanya.
Ada banyak jenis keju yang populer di pasaran dan dinikmati orang Indonesia. Tetapi mayoritas keju yang dijual adalah keju-keju yang diimpor dan didatangkan dari Eropa dan negara sekitarnya.
Padahal tak banyak yang mengetahui bahwa Indonesia juga memiliki olahan keju tradisional yang asli. Akibat datangnya beberapa bangsa Eropa di masa lampau sehingga ada sentuhan budaya kuliner yang memengaruhi daerah-daerah di Indonesia.
Salah satu buktinya tampak pada olahan keju yang tersebar di beberapa daerah dan suku. Secara kasat mata penampilannya mirip dengan keju-keju di Eropa tetapi setiap jenisnya memiliki karakter masing-masing.
Baca juga: Unik! Pasangan Ini Pilih Menikah di Restoran Burger Cepat Saji di Depok
Berikut ini 5 keju tradisional asli Indonesia mengutip informasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
1. Dangke
Dangke atau keju yang berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan memiliki ciri khas yang unik. Warnanya putih menyerupai tahu putih seperti umumnya ditemukan.
Keju ini memiliki tekstur yang padat dengan kandungan air yang tinggi. Dangke dibuat dengan susu kerbau maupun susu sapi yang akan disaring untuk direbus pada suhu minimal 70 derajat celcius.
Keunikan lainnya adalah pada penggunaan getah pepaya atau daun pepaya sebagai penggumpal keju dan garam sebagai bahan pengawetnya. Kata 'dangke' sendiri berasal dari orang Eropa yang berterima kasih saat memberikan keju kepada pribumi sambil menyebut 'danke'.
2. Dali Ni Horbo
Di Sumatera Utara tak hanya bisa ditemukan BPK atau Babi Panggang Karo tetapi ada juga keju tradisionalnya. Khususnya di daerah Tapanuli ada keju lokal yang disebut dengan dali ni horbo atau keju Batak.
Dalam proses pembuatannya keju ini tidak menggunakan campuran bahan kimia sama sekali. Keju yang terbuat dari susu kerbau akan ditambahkan air nanas atau daun pepaya sebagai bahan penggumpalnya.
Rasanya cenderung gurih dengan sentuhan asam yang lembut ketika menyentuh lidah. Biasanya bagi orang Batak keju ini akan dinikmati bersama naniura atau ikan mentah dan berbagai macam sayuran.
Masih banyak keju tradisional enak di halaman berikutnya.
(dfl/odi)