5 Makanan Tradisional yang Ternyata Dipengaruhi Budaya Asing

5 Makanan Tradisional yang Ternyata Dipengaruhi Budaya Asing

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 11 Mei 2024 06:00 WIB
Di Restoran Ini Bisa Cicip Warisan Kuliner Soekarno yang Penuh Cerita
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Budaya kuliner menjadi salah satu warisan yang ditinggalkan leluhur untuk penerusnya. Uniknya, hidangan tradisional ini ternyata tak murni budaya lokal.

Hidangan tradisional merupakan menu tradisional yang berkembang di sebuah negara dan menjadi comfort food bagi masyarakat aslinya. Ternyata hidangan tradisional sekalipun tidak terlepas dari pengaruh budaya kuliner budaya lain.

Adanya peperangan hingga perdagangan membuat masuknya pengaruh budaya kuliner asing dalam perkembangan budaya setempat. Tak heran jika ditemukan beberapa hidangan di negara yang satu dengan negara lainnya saling menyerupai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanan tradisional di Indonesia juga mendapat pengaruh yang cukup besar. Terutama oleh budaya kuliner Belanda, Eropa, China, hingga Arab.

Baca juga: Menabung Selama 3 Tahun, Pedagang Martabak Ini Berhasil Beli Rumah

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 hidangan tradisional yang terpengaruh budaya asing:

Di Restoran Ini Bisa Cicip Warisan Kuliner Soekarno yang Penuh CeritaHidangan semur ternyata merupakan naturalisasi dari hidangan Belanda yang bernama smoor. Foto: detikcom/Diah Afrilian

1. Semur

Hidangan semur ada banyak macamnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki racikan dan resep semur andalannya. Salah satu yang populer adalah semur Betawi yang pekat dan kental rempahnya.

Ternyata semur bukan makanan asli Indonesia. Semur merupakan inovasi dari makanan orang Belanda yang dikenal bernama smoor. Artinya hidangan ini direbus dengan tomat dan bawang serta dimasak secara perlahan.

Bahan utamanya sama-sama menggunakan daging sap. Dalam bahasa Belanda smoor juga berarti teknik braising atau merebus makanan dalam durasi panjang menggunakan api kecil.

2. Perkedel

Lembut gurih perkedel yang awamnya dibuat dengan kentang ternyata berasal dari masakan orang Belanda. Masyarakat Belanda yang hidup di Hindia Belanda memperkenalkan menu bernama frikadel yang terbuat dari cincangan daging.

Aslinya perkedel atau frikadel dibuat dengan bahan utama daging babi cincang. Tetapi karena menyesuaikan dengan ketersediaan bahan di Hindia Belanda waktu itu maka dibuat inovasinya yang lebih mudah menyesuaikan dengan bahan.

Sehingga muncul perkedel berbahan utama kentang yang kini juga populer bagi orang Indonesia. Bahkan banyak perkedel yang memang disajikan dengan tambahan daging cincang atau kornet instan.

Hidangan tradisional yang terpengaruh budaya asing lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Bistik

Jejak peninggalan Eropa di tanah air begitu kental. Salah satunya melalui hidangan bernama bistik yang menyajikan potongan daging sapi, sayur pelengkap, dan sausnya yang khas.

Bistik ternyata berasal dari kata biefstuck pada bahasa Belanda dan beefsteak pada bahasa Inggris. Menu ini disajikan untuk orang Eropa yang datang ke Hindia Belanda pada masa lampau.

Tetapi karena hanya bermodal dengan penyebutan orang Eropa, nenek moyang Indonesia ikut menyebutnya dengan bistik. Kini bistik tak hanya dapat disajikan dengan daging sapi tetapi juga lezat dengan menggunakan bagian lidah.

4. Selendang mayang

Es selendang mayangEs selendang mayang yang cantik dikaitkan dengan legenda Bang Jampang dan Mayangsari, wanita keturunan China. Foto: iStock

Ada sejarah panjang dibalik hidangan bernama Selendang Mayang ini. Nama selendang mayang diambil dari bentuknya yang lunak seperti selendang dan sosok Mayangsari yang hadir dalam legenda si Jampang.

Jagoan Betawi yang dikenal dengan nama Bang Jampang konon jatuh cinta dengan seorang wanita Chinese bernama Mayangsari. Mayangsari terkenal sebagai gadis Chinese yang cantik pada masanya.

Warna selendang mayang yang berlapis-lapis diibaratkan memiliki kecantikan seperti sosok Mayangsari. Penjualnya kini tak lagi banyak, hanya tersisa pada beberapa titik yang masih kental dengan budaya Betawi.

5. Bakwan

Bakwan di Indonesia dikenal sebagai menu gorengan yang renyah dan cocok untuk dikonsumsi salam berbagai situasi. Setiap daerah bahkan memiliki beberapa nama panggilan yang berbeda-beda untuk menyebut bakwan.

Tetapi siapa sangka menu gorengan yang satu ini diciptakan oleh pedagang China yang datang ke Indonesia. Dalam bahasa China 'bak' berarti daging dan 'wan' berarti bola-bola.

Tetap karena pada masa Dinasti Qing harga daging di Nusantara begitu mahal, orang China kemudian mengubah bahan bakunya. Mereka memilih sayuran dan terigu sebagai penggantinya

Baca juga: Barista Ini Terharu Dapat Tip Rp 3,2 Juta dari Pembeli yang Rewel

Halaman 2 dari 2
(dfl/odi)

Hide Ads