Ngopi Yuk!

Kian Populer, Apakah Budaya Ngopi di China Mengalahkan Teh?

Atiqa Rana - detikFood
Minggu, 11 Feb 2024 07:30 WIB
Foto: Getty Images/mapo
Jakarta - China terkenal dengan budaya minum teh yang menonjol. Padahal, penyebaran kopi di China juga tidak kalah berkembang pesat. Namun, apa bisa mengalahkan budaya minum teh?

Secara historis, budaya minum teh di China memang lebih menonjol daripada minum kopi. Namun, kopi sebenarnya sudah tersebar sejak pertengahan tahun 1800-an di sana.

Ketika penyebaran kopi meningkat pesat di seluruh dunia, kopi juga mulai menyebar di China. Kondisi ini membuat banyak kafe atau kedai kopi bermunculan, terutama di daerah Shanghai.

Kafe-kafe di China pun hadir dengan lebih menawarkan pengalaman dibandingkan secangkir kopi berkualitas tinggi. Terdapat sejumlah kafe kecil yang estetik dan menawarkan kopi artisan.

Sayangnya, lebih banyak masyarakat China yang tertarik dengan minuman manis berukuran besar. Oleh karena itu, tampaknya rasa dan kualitas kopi secara keseluruhan tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat China.

Melansir nescafe.com, konsumsi kopi di China hanya dianggap sebagai tren. Selain rasa yang diperhatikan, tetapi tampilan juga penting.

Kopi yang paling populer dikonsumsi masyarakat China di rumah adalah kopi instan, yang sudah dicampur krimer dan pemanis.

Masyarakat di China pun biasanya datang ke kafe sebagai alternatif bagi mereka untuk memesan menu kopi manis dengan tambahan sirup yang menutupi rasa asli kopi.

Budaya minum kopi di setiap kota di China pun berbeda-beda. Misalnya, di Shanghai, masyarakatnya lebih memiliki minat terhadap jenis kopi baru dan menarik.

kafe-kafe di China lebih diharapkan menjual pengalaman dibandingkan kualitas kopi. Foto: Getty Images/mapo

Kafe-kafe di daerah tersebut diharapkan mampu menghasilkan kreasi kopi yang menyenangkan. Diharapkan juga mampu terus menciptakan menu yang sesuai dengan keinginan masyarakat di sana.

Berbeda dengan di Beijing, masyarakatnya lebih menyukai kopi dengan banyak sejarah dan budaya. Oleh karena itu, kafe lokal dianggap perlu menawarkan suasana kedai kopi yang nyaman dan terasa seperti minum kopi di rumah sendiri.

Sementara itu, budaya ngopi di Hong Kong juga berbeda. Hong Kong terkenal dengan gaya hidup serba cepat. Akhirnya tercipta kopi teh Yuanyang, terdiri dari campuran kopi hitam kental dengan teh susu yang sama kuatnya.

Kopi ini pun dinikmati karena bisa merasakan dua jenis minuman berkafein sekaligus. Biasanya racikan minuman ini ditemukan di penjual kaki lima. Setiap penjual juga punya resep khasnya.

Disebut-sebut budaya minum kopi di China masih tidak bisa mengalahkan budaya minum teh yang dianggap sakral. Foto: Getty Images/mapo

Bisa disebut budaya ngopi di China tidak benar-benar menonjol karena China merupakan negara dengan modernisasi yang pesat. Apa yang populer saat itu, itulah yang disukai. Mungkin, jika sudah tidak populer, makanan atau minuman itu akan hilang.

Budaya kopi di China juga mengikuti perkembangan modern yang sama dengan masyarakatnya. Oleh karena itu, kemungkinan budaya minum teh yang tetap menjadi pilihan mendominasi. Sebab, teh juga dianggap sakral oleh masyarakat China.

Simak Video 'Mitos atau Fakta, Konsumsi Kangkung Bisa Bikin Ngantuk':






(aqr/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork