Teh Kombucha Hasil Fermentasi Jamur, Apakah Halal Dikonsumsi Muslim?

Teh Kombucha Hasil Fermentasi Jamur, Apakah Halal Dikonsumsi Muslim?

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 15 Sep 2023 11:30 WIB
Fakta teh kombucha
Foto: iStock
Jakarta -

Teh kombucha belakangan populer di kalangan pelaku hidup sehat. Teh ini merupakan hasil fermentasi jamur. Apakah muslim dapat mengonsumsinya? Begini kata LPPOM MUI.

Teh tergolong minuman populer yang dinikmati banyak orang setiap hari. Variannya tak sekadar teh hitam atau teh hijau, tapi juga teh kombucha yang dibuat dengan proses tambahan berupa fermentasi.

Teh kombucha belakangan populer di kalangan pelaku hidup sehat karena khasiatnya yang diyakini besar. Mengutip situs LPPOM MUI (15/9), aktivitas mikroorganisme selama proses fermentasi pada teh ini menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senyawa tersebut antara lain asam organik (asam glukoronat, asam asetat, dan lainnya), asam amino esensial, asam folat, enzim, antibiotik, serta senyawa fenolik (semakin tinggi senyawa fenolik yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya). Selain itu, teh kombucha memiliki kandungan organik vitamin dan asam amino yang lebih banyak dari teh biasa.

Mengonsumsi teh kombucha secara rutin dapat membuat usus lebih sehat karena bersifat probiotik. Selain itu, teh kombucha dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan ketahanan tubuh, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit kardiovaskular, menstimulasi sistem imun tubuh, serta mengurangi inflamasi.

ADVERTISEMENT

Proses pembuatan teh kombucha

Fakta teh kombuchaTeh kombucha memerlukan SCOBY dalam proses pembuatannya. Foto: iStock

Teh kombucha pada dasarnya adalah minuman hasil fermentasi antara simbiosis bakteri dengan jamur yang memiliki sifat fungsional. Biasanya, fermentasi dilakukan dengan larutan teh dan gula oleh starter kultur kombucha yang disebut Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY).

SCOBY sendiri terbentuk dari simbiosis bakteri asetat, bakteri asam laktat, dan ragi osmofilikyang dimasukkan ke dalam jaringan selulosa. SCOBY tak ubahnya biang untuk menghasilkan kombucha.

Untuk membuat teh kombucha sebenarnya sederhana. Pertama, masak daun teh pilihan dan tambahkan gula pasir. Diamkan hingga dingin lalu masukkan ke stoples. Tambahkan air bersuhu ruang.

Setelah itu, masukkan SCOBY dan larutan starter (cuka kombucha). Aduk perlahan. Selanjutnya, tutup stoples dengan kain atau serbet dan ikat rapat dengan karet.

Letakkan kombucha di tempat sejuk dengan sirkulasi udara yang baik dan hindari terkena sinar matahari langsung. Diamkan selama 7-14 hari sebelum dinikmati.

Teh kombucha memiliki cita rasa dan aroma yang khas, yaitu paduan asam, manis, dan berkarbonasi ringan. Rasanya seperti sari apel. Teh ini mengandung berbagai mineral, vitamin, dan asam organik.

Lalu apakah teh kombucha halal? Baca halaman selanjutnya.

Apakah teh kombucha halal?

Fakta teh kombuchaTeh kombucha umumnya halal dikonsumsi muslim, tapi waspadai titik kritis kehalalannya. Foto: iStock

Mengingat pembuatan teh kombucha melalui proses fermentasi, bagaimana hukum mengonsumsi oleh muslim? Mengutip Instagram halalcorner (2/9), proses fermentasi tidak selamanya menghasilkan produk samping berupa alkohol. Kadar alkohol yang diperbolehkan fatwa MUI tidak boleh melebihi 0,5%.

LPPOM MUI mencatat rata-rata kandungan alkohol yang dihasilkan oleh kombucha kurang dari 0,5%. Artinya selama dalam prosesnya tidak menggunakan bahan haram dan apabila secara medis tidak membahayakan, maka konsumsi teh kombucha halal untuk muslim.

Namun meski begitu, teh kombucha juga memiliki titik kritis kehalalan yang perlu diperhatikan. Berikut daftarnya:

1. Gula

Gula dalam proses pembuatan teh kombucha bisa menggunakan arang aktif dari tulang hewan. Terkadang, dalam proses pembuatannya, gula menggunakan bahan penolong resin penukar ion. Karenanya harus dipastikan resin tidak menggunakan gelatin dari hewan haram.

Hal lainnya yang juga kritis adalah penggunaan perisa (flavour), yang mengandung bahan turunan dari lemak, baik dari hewan maupun nabati.

2. Media bakteri

Heryani, S.Si., M.TPn, Laboratory Manager sekaligus auditor LPPOM MUI mengingatkan media untuk menumbuhkan bakteri dan khamir Saccaromices cerevisiae dalam proses fermentasi menjadi salah satu titik kritis teh kombucha.

"Pembuatannya bisa saja menggunakan media mikrobiologi. Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen untuk nutrisi pertumbuhan bakterinya, yang bisa saja berasal dari ekstrak daging, pepton hidrolisis daging, dan bahan lainnya. Daging inilah yang perlu ditelusuri berasal dari hewan halal yang disembelih sesuai syariah Islam atau berasal dari hewan yang diharamkan," ujar Heryani.

Agar aman, muslim dapat membeli teh kombucha di pasaran yang memang sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI. Dengan begitu muslim tidak perlu mengkhawatirkan kehalalan produk yang dikonsumsi.




(adr/odi)

Hide Ads