Beberapa makanan yang populer saat ini ternyata punya sejarah unik. Seperti asal usul pasta hingga safron yang dipakai untuk meningkatkan gairah seksual.
Makanan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Selain makanan, tata cara makan dengan menggunakan alat seperti garpu atau sendok juga telah menjadi hal yang diterapkan oleh sebagian besar orang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Banyak orang mungkin tidak peduli dengan sejarah makanan maupun cara makan yang mereka lakukan saat ini. Padahal ada asal usul menarik di baliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum buzzfeed.com (12/03), 5 makanan ini punya sejarah unik sebelum populer saat ini.
1. Pasta Bukan Makanan Italia
![]() |
Pasta dikenal sebagai makanan khas Italia. Namun pasta sebenarnya adalah adaptasi mie khas Asia. Hal ini berdasarkan teori populer yang menyebut jika Marco Polo membawa makanan ini ke Italia.
Tetapi klaim teori itu dianggap tidak mungkin karena mie sudah semakin populer di daerah tersebut saat Marco Polo tiba di Italia. Oleh karenanya, kemungkinan besar pasta dibawa keluar dari Asia oleh orang Arab nomaden ke Barat, khususnya ke Italia.
Orang Italia kemudian meracik ulang makanan itu menjadi pasta versi Italia yang dikenal saat ini. Memang pada dasarnya bukan pasta saja, melainkan banyak makanan yang punya asal usul berbeda dari yang diketahui orang, Karena setiap negara punya caranya sendiri untuk menciptakan ulang versi makananya sendiri.
Seperti hidangan spaetzle dari Jerman, orzo dari Yunani, dan pangsit kreplach dari Yahudi.
2. Banyak Negara Awalnya Menolak Garpu
![]() |
Garpu telah menjadi alat makan yang kerap digunakan saat ini. Alat makan ini dikenal dapat membantu mengambil makanan ke mulut. Garpu juga bisa menahan makanan saat mau dipotong karena gigi garpu yang tajam dapat menusuk makanan dan membuatnya bertahan.
Meskipun garpu sangat berguna, namun awalnya alat makan ini ditolak oleh beberapa negara. Bahkan Gereja Katolik Roma menentang penggunaan garpu dengan mengatakan jika peralatan makan yang lebih sempurna adalah jari-jari kita.
Inggris juga awalnya menentang karena mereka menganggap jika garpu adalah suatu bentuk feminisme yang 'dibuata-buat' serta alat makan itu terbuat dari bahan yang kurang sempurna. Dengan alasan jika garpu timah dapat menyebabkan masalah kesehatan, dan garpu baja mudah berkarat sehingga bisa mempengaruhi rasa makanan.
3. Etiket Makan Ada Sejak Renaissance
![]() |
Beberapa bentuk etiket makan dikenal berasal dari Yunani. Tetapi jika berbicara terkait etiket makan atau tata krama di meja yang dikenal saat ini sebenarnya berasal dari zaman Renaissance Italia.
Zaman Renaissance terjadi sekitar abad 15-16 Masehi di Eropa. Renaissance sendiri dikenal sebagai zaman kelahiran kembali peradaban dan kebudayaan di Eropa.
Mendekati akhir Renaissance, pada abad ke 17, diajarkan beberapa tata krama tersebut. Seperti kedua tangan yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam piring. Paling halus dengan cara menggunakan tiga jari tangan saja. Garpu juga hampir tidak ada dan tidak digunakan. Jika ada biasanya digunakan untuk mengambil daging di dalam piring.
Etiket makan yang harus dihindari juga seperti memasukkan roti yang sudah dimakan setengah ke dalam sup karena dianggap sebagai suatu hal yang kasar.
4. Tiram Dapat Nama dari Demokrasi di Athena
![]() |
Oyster atau tiram menjadi makanan mewah yang digemari oleh banyak orang. Nama oyster sendiri diambil saat demokrasi di Athena.
Di Athena kuno, setiap warga negara bisa dikucilkan atau diusir ketika masa-masa pemungutan suara. Orang Yunani akan menggunakan suara mereka menggunakan 'ostracon' yaitu pecahan tembikar yang berfungsi sebagai surat suara.
Pecahan tembikar atau ostracon ini punya bentuk yang mirip dengan cangkang tiram. Akhirnya ditemukanlah istilah ostracize atau oyster dari praktik Yunani kuno itu.
5. Awalnya Saffron Dipakai Untuk Ritual
![]() |
Akhir-akhir ini saffron mulai banyak digunakan sebagai rempah mewah karena khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan. Jenis rempah berbentuk benang halus itu bisa mengatasi berbagai macam penyakit mulai dari mencegah serangan jantung, membantu pengobatan kanker, hingga menurunkan kolesterol.
Karena khasiatnya tersebut, saffron pun dikenal punya harga yang lebih mahal dibandingkan jenis rempah pada umumnya. Mungkin saat ini saffron bisa ditemukan dengan mudah, tetapi zaman dulu jenis rempah ini sangat dicari.
Banyak tokoh-tokoh terkenal zaman dulu yang memanfaatkan khasiat saffron. Seperti Alexander the Great yang berendam dengan saffron untuk menyembuhkan luka-lukanya. Cleopatra juga melakukan hal yang sama namun ditujukan untuk meningkatkan gairah seksual.
Selama ribuan tahun lalu saffron juga telah digunakan di India dalam ritual persalinan. Bahkan sampai saat ini, rempah tersebut masih dimanfaatkan untuk hal sama.
(raf/odi)