Perayaan Natal tak lengkap tanpa hidangan istimewa. Kue tradisional Indonesia biasa disajikan pada perayaan Natal, seperti kue bagea hingga lampu-lampu.
Natal di Indonesia tak jauh berbeda dari perayaan di negera lain, karena juga menyajikan hidangan istimewa. Tak hanya makanan utama, tapi ada beberapa hidangan pendamping berupa kue-kue manis.
Setiap daerah di Indonesia memiliki sajian kue khas untuk disajikan saat perayaan Natal. Di antaranya ada klappertart, kue lapet, bagea, hingga lampu-lampu yang unik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Resep Chocolate Fudge Cookies yang Renyah Manis Buat Suguhan Natal
Berikut 5 kue tradisional Indonesia yang disajikan saat perayaan Natal:
1. Klappertaart
![]() |
Klappertaart merupakan hidangan dessert dengan cita rasa yang manis. Hidangan kue satu ini sangat populer di Manado, klappertaart berbahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, mentega dan telur. Kue satu ini merupakan kue dengan pengaruh kuliner Belanda.
Klappertaart diolah dengan beragam olahan bisa diolah dengan roti lalu dipanggang dan akan menghasilkan kue klappertaart yang padat. Namun, ada pula klappertaart yang diolah tidak dipanggang dan menghasilkan tekstur yang begitu lembut. Tekstur klappertaart yang lembut ini hampir mirip dengan custard yang langsung meleleh begitu masuk ke dalam mulut.
Hidangan manis ini pastinya akan jadi dessert yang nikmat disantap saat perayaan Natal. Selain rasanya yang lezat, rasa manis dari klappertaart ini akan pas ketika disantap setelah menyantap hidangan berat saat perayaan Natal.
2. Kue Bagea
![]() |
Maluku memiliki kue tradisioanl yang kerap disajikan saat perayaan Natal. Namanya bagea, kue ini berbentuk bulat dan warnannya cokelat pucat.
Kue bagea terbuat dari olahan tepung sagu yang ketiak dimakan langsung pecah di dalam mulut. Biasanya bagea ini dinikmati bersama dengan secangkir teh atau kopi.
Umumnya bagea disajikan polos, namun di Ternate kerap ditambahkan biji kenari. Ada juga yag menambahkan taburan biji wijen di bagian topping-nnya.
Baca Juga: Resep Bistik Bola-bola Daging yang Empuk Juicy untuk Sajian Natal
3. Kue Lampu-lampu
Kue lampu-lampu juga berasal dari Manado. Kue ini memiliki tekstur lembut karena terbuat dari tepung beras. Selain itu, kue satu ini juga memiliki cita rasa manis dan gurih dari santan kelapa.
Kue lampu-lampu diolah bersama air daun suji, gula pasir, tepung beras, santan kelapa. Adonan tersebut lalu dituangkan ke dalam cetakan yang terbuat dari daun pandan hutan. Diiberi gula merah yang telah disisir halus tersebut di atas adonan tepung beras tersebut.
Setelah itu hidangan ini dikukus kira-kira dalam waktu 20 menit dengan api sedang hingga matang. Kue yang memiliki cita rasa manis dari gula merah dan gurih dari santan ini akan nikmat disantap sebagai dessert setelah menyantap makanan berat saat perayaan Natal.
4. Kue Lapet
![]() |
Sekilas kue lapet mirip seperti bakcang karena terbuat dari beras ketan yang dibungkus daun pisang dan berbentuk segitiga. Namun, kue satu ini bercita rasa manis karena pada bagian tengahnya diberikan isian kelapa parut dan gula merah.
Kue lapet merupakan hidangan khas Batak yang selalu menjadi suguhan saat perayaan Natal. Rasanya manis legit dengan tekstur ketan yang kenyal dan lengket.
5. Kue Poporcis
![]() |
Kue khas Ambon juga tak ketinggalan untuk disajikan saat perayaan Natal tiba. Adalah kue poporcis yang mendapat pengaruh dari Belanda. Bentuknya sangat mirip dan memiliki nama yang hampir sama.
Kue poporcis biasanya terbuat dari adonan tepung terigu yang dipadukan dengan labu kuning. Kue manis berbentuk bulat yang teksturnya lembut mirip pancake ini biasa disajikan dengan taburan gula halus. Kalau di Belanda, kue ini dikenal dengan sebutan poffertjes.
Baca Juga: Cari Hampers Natal? Di 5 Tempat Ini Ada Puding hingga Pastel Tutup Enak
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(yms/odi)