Kopi dikenal di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Selain kopi kekinian, racikan kopi tradisional tak kalah menarik, dari kopi joss hingga kopi terbalik.
Seperti banyak negara di dunia yang memiliki racikan kopi khas, beberapa daerah di Indonesia juga punya racikan kopi tradisional yang unik rasa dan penyajiannya.
Racikan kopinya menggunakan kopi hitam sebagai dasar. Kopi hitam ini biasanya diseduh dan diracik dengan beberapa campuran tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari TasteAtlas (9/8), di Indonesia ada empat racikan kopi tradisional yang populer. Di antaranya adalah kopi terbalik khas Aceh, kopi tubruk, hingga kopi joss khas Yogyakarta.
Baca Juga: Ladies! Menghirup Semerbak Aroma Kopi Bisa Picu Gairah Seksual
Berikut empat racikan kopi tradisional Indonesia yang populer:
1. Kopi Terbalik
![]() |
Sumatera tak hanya terkenal dengan masakannya yang enak, tapi ada juga beberapa racikan kopinya. Terutama di daerah Aceh, Sumatera Utara yang memiliki biji kopi Gayo sebagai varietas unggulan Indonesia.
Orang Aceh biasanya meracik kopi Gayo dengan seduhan air panas. Namun, yang membedakan racika kopi Aceh dengan yang lain adalah cara penyajiannya. Karena, kopi disajikan secara terbalik.
Posisi cangkir kopi disajikan terbalik dengan alas berupa piring kecil dan diberikan juga sedotan untuk penikmatnya meniupkan udara ke kopi. Orang Aceh biasa menyebut kopi ini sebagai kopi terbalik atau kopi khop atau tungkuik. Tak hanya kopi hitam, bisa juga diracik dengan tambahan susu kental manis.
Menurut legenda yang tersebar luas, kopi ini berasal dari daerah pesisir di Aceh ketika laki-laki akan menyesap kopi dan kemudian pergi bekerja di laut. Membalikkan cangkir, artinya mereka membiarkan kopi tetap bersih sehingga para pria dapat meminumnya setelah mereka kembali dari kerja.
2. Kopi Joss
![]() |
Salah satu racikan kopi yang unik dan terkenal di Indonesia adalah kopi joss. Racikan kopi ini umumnya ditawarkan oleh angkringan di Yogyakarta. Kopi joss diracik dari kopi hitam dengan gula dan air panas.
Keunikannya, kopi ini dicelupkan potongan arang panas. Diberikan nama 'joss' karena arang panas yang dicelupkan ke dalam kopi menimbulkan suara 'joss'. Di Yogyakarta tak sulit mencari racikan kopi joss yang enak.
Salah satunya Kopi Joss Lik Man yang tersohor sejak tahun 1968. Satu cangkir kopi joss biasanya dibanderol mulai dari Rp 5 ribu saja. Selain varian kopi hitamnya, ada juga kopi susu yang ditambahkan arang panas.
Baca Juga: Minum Kopi Campur Oatmeal, Ini Manfaat Sehatnya
3. Kopi Luwak
![]() |
Kopi luwak sudah terkenal seantero dunia. Kopi asli Indonesia ini memiliki cita rasa dan aroma yang sangat khas. Kopi luwak pun disebut kopi paling mahal di dunia, padahal proses pembuatan kopi ini berasal dari feses hewan luwak (musang).
Kopi luwak ditemukan pada awal abad ke-18 ketika Belanda memiliki perkebunan tanaman komersial. Luwak (musang) tersebut mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi menjadi incarannya.
Biji kopi yang dimakan oleh musang ini keluar dalam bentuk feses. Biji kopi itu dicuci hingga bersih dan dipanggang, kemudian diracik sehingga kopi dapat dinikmati. Kopi luwak ini juga terkenal dengan harga yang mahal yaitu sebesar $700 atau senilai Rp. 9.700.000 per kilogramnya.
4. Kopi Tubruk
![]() |
Kopi tubruk yang raciknnya kental dan kaya rasa ini adalah kopi paling populer di Indonesia. Cara meraciknya sebenarnya sederhana, hanya memerlukan air mendidih atau panas ke dalam cangkir atau gelas berisi bubuk kopi dengan gilingan halus maupun sedang.
Campuran tersebut diracik sampai tercampur dengan baik. Kopi ini kemudian dibiarkan selama beberapa menit sampai bubuk kopi mengendap di bagian bawah cangkir.
Meskipun gula tak wajib ditambahkan, kebanyakan orang memilih untuk menambahkan kopi dengan gula agar sedikit manis. Racikan kopi tubruk ini diyakini telah diperkenalkan oleh para pedagang dari Timur Tengah karena metode dan kopinya sangat mirip dengan racikan kopi Turki (Yunani).
Baca Juga: Ini 4 Cara Mudah Bikin Kopi Lebih Sehat untuk Usus
(yms/odi)