Sebuah restoran membebankan biaya denda kepada pelanggan yang membatalkan reservasi. Jika dibatalkan dalam waktu singkat, pelanggan harus membayar hingga Rp 3 juta.
Setiap restoran pasti memiliki peraturannya masing-masing. Ada yang sistemnya lebih santai, tetapi ada juga yang sangat ketat dalam menerapkan setiap kebijakannya.
Peraturan ketat ini biasanya diterapkan oleh beberapa restoran mewah dan terkenal. Salah satunya restoran Brae yang terletak di kota Birregurra, Australia ini.
Restoran Brae telah memutuskan pembebanan biaya ada pada pengunjung untuk hal-hal yang berkaitan dengan pembatalan reservasi. Melansir dailymail.co.uk (31/07), ada beberapa peraturan baru yang harus dipahami oleh pengunjung sebelum mereka memesan tempat di restoran ini.
Dalam situs web resmi miliknya, setiap pengunjung yang ingin makan di tempat ini harus membayar deposit terlebih dahulu. Deposit itu dibayarkan setengah dari harga menu yang dipesan.
Misalnya menu yang tersedia berharga $530 atau sekitar Rp 7.8 juta, pelanggan diharuskan membayar sekitar Rp 5 juta di muka. Tetapi jika reservasi dibatalkan dalam waktu kurang dari tujuh hari, pelanggan akan kehilangan Rp 3 juta dari uang deposit.
Sementara jika pelanggan melakukan pembatalan lebih dari tujuh hari, restoran akan mengembalikan uang deposit secara penuh. Hanya saja pelanggan harus membayar uang denda sebesar $25 atau Rp 371 ribu.
Restoran ini cukup populer. Tak sedikit turis asing yang ikut memesan tempat demi bisa menikmati pengalaman makan disana.
Beruntungnya, para turis tidak harus mengalami kerugian yang sama. Restoran mengumumkan bahwa bagi mereka yang tidak bisa berpergian karena ada kebijakan pemerintah, semua biaya pembatalan akan dibebaskan. Pelanggan juga bisa mengganti hari atau meminta pengembalian dana deposit penuh.
"Bagi mereka yang berencana untuk mengunjungi Brae segera, yakinlah bahwa biaya pembatalan dibebaskan untuk pengunjung yang tidak dapat hadir karena peraturan Covid-19," tulis keterangan unggahan restoran.
Konsekuensi kebijakan tersebut mungkin terlihat akan merugikan pelanggan. Tetapi nyatanya, manajer operasi Brae Restaurant, Julianne Bagnato mengatakan kepada Daily Mail Australia bahwa sebagian besar pelanggan justru mendukung peraturan ini.
Tampaknya, peraturan tersebut dibuat dalam rangka pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Restoran ini ingin mengatasi masalah kekurangan staf dan meningkatkan biaya pasokan, sehingga mereka menyusun kebijakan-kebijakan baru seperti yang diterapkan beberapa restoran mewah lainnya.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
(aqr/adr)