Ini 5 Perbedaan Racikan Sate Kambing Khas Solo dan Tegal

Sate Kambing Tegal vs Solo

Ini 5 Perbedaan Racikan Sate Kambing Khas Solo dan Tegal

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 17 Feb 2022 11:30 WIB
Ini 5 Perbedaan Racikan Sate Kambing Khas Solo dan Tegal
Foto: detikcom/Diah Afrilian
Jakarta -

Walaupun namanya sama-sama sate, ternyata sate kambing khas Solo dan Tegal punya perbedaan. Salah satunya adalah cara pembuatan dan menikmatinya yang berbeda.

Sama-sama berada di provinsi Jawa Tengah, kota Solo dan Tegal memiliki hidangan sate yang khas. Jika dilihat sekilas mungkin bentuknya cukup serupa.

Ternyata kedua sate terutama sate kambing yang berasal dari Solo dan Tegal ini sangat berbeda. Mulai dari daging yang digunakan sebagai bahan dasarnya hingga cara penyajian dan mengonsumsinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan jika dilihat dari cara penyajian, keduanya benar-benar berbeda. Salah satunya lebih kayak bumbu sedangkan jenis lainnya cenderung disajikan dengan penyajian yang sederhana.

Baca juga: Dibuat dari Daging Kambing Muda, Racikan Sate Kambing Tegal dan Solo Unik Lezatnya

ADVERTISEMENT

Berikut ini 5 perbedaan racikan sate kambing khas Solo dan Tegal:

Ini 5 Perbedaan Racikan Sate Kambing Khas Solo dan TegalSate kambing khas Solo, baik sate biasa maupun sate buntelnya dibaluri dengan bumbu yang begitu pekat. Foto: detikcom/Diah Afrilian

1. Bumbu yang pekat

Pada sate kambing khas Solo, biasanya dimasak dengan bumbu yang pekat. Pada saat disajikan terlihat sekali warna daging kambing yang berubah kehitaman karena olesan bumbu yang pekat.

Di bagian bawah satenya diberi irisan kol, tomat dan bawang merah. Penyajian sate kambing khas Solo seperti ini ditemukan oleh detikfood saat mencicipi sate kambing asli Solo Pak Manto.

Di setiap meja pelanggannya, juga disediakan kecap manis bagi mereka yang ingin menambahkan kecap ke atas satenya. Irisan kol, tomat dan bawang merah jika diadukkan dengan kecap manis rasanya semakin lezat.

2. Disajikan secara polos

Berbeda dengan sate Solo yang disajikan dengan bumbu pekat hingga menutupi warna asli dagingnya, sate kambing khas Tegal cenderung lebih sederhana dan polos. Bahkan sate Tegal disajikan langsung diletakkan pada piring tanpa bumbu sedikitpun di atas piringnya.

Uniknya, tanpa tambahan bumbu lain, sate kambing khas Tegal ini punya rasa gurih lezat. Kenikmatannya ini bisa dirasakan walaupun disajikan polos. Hal ini juga diakui oleh salah satu pekerja di Sate Batibul Bang Awi yang mengatakan sate khas Tegal memang identik dengan penyajiannya yang polos.

Tekstur daging kambing yang menggunakan kambing berusia dibawah tiga bulan atau batibul ini terasa begitu empuk dan tidak amis sama sekali walaupun dimakan tanpa bumbu pendamping. Detikfood berkesempatan langsung melihat cara penyajian sate kambing batibul khas Tegal pada Sate Batibul Bang Awi yang setelah dibakar langsung disajikan di atas piring.

Baca Juga: 5 Sate Legendaris di Jakarta Ini Punya Bumbu yang Gurih Mantap

3. Ditambah taburan lada di atasnya

Pada sate kambing khas Solo ada taburan khas di bagian atasnya. Baik sate kambing biasa maupun sate buntel yang menjadi hidangan sate khas Solo ini diberi taburan lada di atasnya.

Penaburan lada memberikan sensasi rasa yang unik. Ada rasa pedas yang panas di bagian mulut ketika menikmati sate kambing khas Solo.

Tetapi bumbunya yang cenderung manis membuatnya cukup seimbang dan rasanya lebih sempurna. Taburan lada di atas sate kambing khas Solo ini juga cukup banyak bahkan jika tidak diangkat perlahan bubuk halus dari taburan ladanya bisa bertaburan ke atas meja.

4. Cocolan kecap pedas disajikan terpisah

Ini 5 Perbedaan Racikan Sate Kambing Khas Solo dan TegalPada sate kambing khas Tegal, bumbu cocolan kecap pedasnya disajikan pada piring terpisah. Sate kambingnya disajikan dengan piring berbeda dan secara polos. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Pada sate kambing khas Solo, tusukan satenya di sajikan di atas irisan kol, tomat dan bawang merah. Ketika disiramkan dengan kecap manis yang tersedia di meja, maka sate bisa langsung diaduk dengan cocolan kecap pedasnya.

Tetapi berbeda dengan sate kambing khas Tegal yang sate dan cocolan bumbunya disajikan secara terpisah. Pada piring terpisah disediakan irisan tomat, bawang merah serta sambal yang bisa dicampur sendiri oleh penikmatnya menggunakan kecap yang disediakan pada masing-masing meja.

Salah satu hal unik yang ditemukan oleh detikfood saat mengunjungi sate kambing batibul Bang Awi asli Tegal adalah penggunaan jenis kecapnya. Didatangkan langsung dari Tegal, rasa manisnya lebih gurih dan berbeda dengan kecap biasa.

5. Menggunakan sambal tambahan

Pada sate kambing khas Tegal, disediakan sambal merah tambahan pada piring yang sudah disiapkan untuk menuang kecap pedas. Sate kambing yang rasanya cenderung polos ini bisa diberikan rasa pedas dengan cara menyampurkan sambal pada kecap pedasnya.

Berbeda dengan sate kambing khas Solo yang tidak disediakan sambal tambahan. Hal ini karena sate kambing khas Solo telah diberikan taburan lada di bagian atasnya sehingga rasanya akan cukup pedas.

Karena perbedaan sambal dan lada untuk memberikan rasa pedas, maka sensasi pedasnya juga cukup berbeda. Pada sate kambing khas Solo rasa pedas dari ladanya cenderung menyengat di rongga mulut. Sedangkan sate kambing khas Tegal rasa pedasnya akan terasa sampai perut.

Baca juga: 7 Kebiasaan Kurang Sopan yang Tak Boleh Dilakukan di Kafe

Halaman 2 dari 2
(dfl/adr)

Hide Ads