Konsumsi hewan liar mengundang pro dan kontra sejak virus corona merebak di seluruh dunia. Tapi masih saja ada penjual hingga orang-orang yang makan dan menjual hewan liar.
Konsumsi daging hewan liar disebut sebagai salah satu penyebab menyebarnya virus corona yang berasal dari kota Wuhan, China. Meski sejumlah negara termasuk China sudah melarang perdagangan hingga konsumsi daging hewan liar, tapi masih ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa orang-orang dan pasar tradisional masih menjual daging hewan liar atau hewan liar yang masih hidup. Seperti kasus pasar Chatuchak di Thailand, lalu ada pria yang menjual hewan liar secara online, sampai penyelundupan dendeng tikus ke pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber berikut orang-orang yang masih jualan dan makan hewan liar di tengah virus corona.
Penyelundupan Dendeng Tikus
Foto: Istimewa
|
Petugas Bea Cukai di Penang International Airport menemukan seorang penumpang asal Kamboja yang membawa dendeng tikus di dalam kopernya. Dendeng tikus ini jumlahnya mencapai 780 gram.
Apalagi dendeng tikus itu masuk tanpa adanya dokumen pendukung atau surat medis sehingga dikhawatirkan daging tersebut dapat membawa virus corona. Karena kasus penyelundupan ini, penumpang tersebut langsung diinvestigasi dengan ancaman denda RM 100,000 (Rp 330,241,700) atau kurungan penjara selama enam tahun.
Baca Juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Pria Ini Selundupkan Dendeng Tikus ke Pesawat
Pasar Chatuchak
Foto: Istimewa
|
Lewat acara investigasi '60 Minutes Australia', jurnalis bernama Liam Barlett pergi ke Bangkok dan berkunjung ke pasar tradisional Chatuchak. Di sana ia melihat banyak penjual masih menawarkan daging hewan liar.
Salah satu hewan liar yang dijual di pasar Chatuchak ada iguana, anjing, monyet, kucing, rubah, marmoset, ular, dan lainnya. Banyaknya hewan liar yang ada di sana membuat pasar Chatuchak berpotensi bernasib sama dengan kota Wuhan yang dilumpuhkan virus corona.
Baca Juga: Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan Liar
Sisik Trenggiling
Foto: Istimewa
|
Namun semenjak wabah virus corona ada, konsumsi dan perdagangan trenggiling ini dihentikan oleh pemerintah China. Tapi petugas Bea Cukai di China masih menemukan adanya oknum yang menjual sisik trenggiling secara ilegal.
Mereka menemukan adanya 829 kg sisik trenggiling yang akan dimasukkan ke China secara ilegal. Tersangka penyelundupan ini bernama Wang yang diduga bekerja sama dengan anggota geng dari luar negeri. Pemerintah China pun akan menindak tegas penyelundupan ini.
Baca Juga: Larang Perdagangan Hewan Liar, China Sita 820 Kg Sisik Trenggiling Ilegal
Pasar Anjing
Foto: Istimewa
|
Tentu saja video ini langsung viral dan mendapatkan banyak kecaman serta kritik dari netizen hingga organisasi pecinta hewan. Bahkan ada juga video yang menunjukkan anjing-anjing di dalam kandang yang ada di pasar tersebut.
"Sudah saatnya mengakhiri pembantaian dan kekejaman kepada anjing dan kucing, di pasar tradisional di China, termasuk di Wuhan. Sudah saatnya perdagangan anjing dan kucing, sebagai makanan hingga pakaian dilarang," bunyi kecaman dari aktivis hewan ke pemerintah China.
Baca Juga: Hii..! Video Anjing Dipanggang Hidup-hidup di China Ini Dikecam Keras
Sup Kelelawar
Foto: Istimewa
|
Presenter bernama Wang Mengnyun itu bahkan diancam oleh banyak orang, karena dinilai mempromosikan kelelawar yang saat itu diduga sebagai penyebar virus corona. Menanggapi hal ini Wang langsung meminta maaf secara terbuka.
Ia menjelaskan bahwa video dirinya memakan sup kelelawar itu diambil pada tahun 2016 jauh sebelum virus corona muncul. Selain itu Wang juga menjelaskan bahwa kelelawar yang dimakannya berasal dari peternakan bukan dari alam bebas.
Baca Juga: Dihujat Setelah Makan Sup Kelelawar, Presenter Asal China Ini Minta Maaf