Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan Liar

Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan Liar

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 11 Mar 2020 16:30 WIB
Pasar Chatuchak jual hewan liar
Foto: Istimewa
Jakarta -

Sejak virus corona mewabah di berbagai negara, perdagangan daging hewan liar dilarang keras. Namun masih banyak pasar di Asia yang diam-diam melakukan hal ini.

Pasar tradisional yang menjual daging hewan liar disebut sebagai tempat penyebaran utama dari virus corona di Wuhan, China. Sejak saat itu perdagangan hewan liar di berbagai negara dilarang keras untuk sementara waktu.

Baca Juga: Ikan Singgang hingga Opor Ayam, 5 Makanan Tradisional untuk Cegah Corona

Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan LiarFoto: Istimewa


Dilansir dari The Sun (11/03), lewat acara investigasi '60 Minutes Australia' yang dilakukan oleh jurnalis Liam Barlett di Bangkok diungkap hal menarik. Ia menemukan bahwa pasar tradisional Chatuchak masih menjual daging hewan liar di tengah virus corona yang mewabah.

Menurut laporan yang dikumpulkan Liam selain Thailand, negara lain seperti Indonesia, Kamboja, Laos, dan Burma beberapa pasar tradisionalnya masih menjual daging hewan liar. Bahkan ada beberapa pasar yang menyelundupkan hewan liar hidup untuk disembelih dan dagingnya dijual.

Lewat acara ini, Barlett bersama Steven Galster selaku penyelidik lingkungan dan hak asasi manusia, memperingatkan bahwa pasar tradisional yang menjual daging hewan liar bisa mengalami nasib seperti kota Wuhan yang diisolir.

Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan LiarFoto: Istimewa


China sendiri diketahui sudah mengeluarkan larangan tentang perdagangan hewan liar sejak akhir Januari lalu. Lebih dari 20.000 pasar tradisional di China yang menjual hewan liar sudah ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tapi berbeda dengan pasar Chatuchak di Thailand yang masih menjual hewan liar hasil penyelundupan dari berbagai negara. Ada yang sudah berbentuk potongan daging, banyak juga yang menjual hewan liar dalam kondisi hidup di dalam kandang.

Salah satu hewan liar yang Barlett dan Galster temukan di pasar Chatuchak ada kucing, rubah, marmoset dari Amerika Selatan, iguana, monyet, ular, dan lainnya.Tentu saja menjual hewan-hewan liar ini meningkatkan potensi pederita virus corona terus bertambah di Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus Corona Merebak, Pasar Chatuchak Tetap Jual Daging Hewan LiarFoto: Istimewa


"Saya rasa pasar ini mirip seperti tempat penyiksaan dan laboratorium yang kotor semuanya bercampur menjadi satu. Dengan ribuan orang yang ada di pasar ini, tempat ini bisa berakhir seperti kota Wuhan," jelas Galster.

Galster sendiri dan timnya sudah meminta pemerintah Thailand untuk menutup pasar tradisional yang masih menjual hewan liar.

"Jika kalian ingin menghentikan wabah virus corona ini, kalian harus menutup semua pasar yang menjual hewan liar di seluruh dunia. Virus corona ini menyebar ke berbagai negara, dan tidak hanya China saja yang harus menutup pasar mereka. Semua negara harus melakukannya," pungkas Galster.

Hingga saat ini sudah ada 113,851 kasus virus corona di 110 negara. Dengan jumlah 4,015 korban jiwa yang diperkirakan akan terus bertambah.

Baca Juga: Pakar Ini Ungkap 4 Rempah Indonesia yang Ampuh Cegah Virus Corona




(adr/odi)

Hide Ads