Di sepanjang kawasan Jejeran, Bantul, kamu bisa menemukan penjual sate klatak. Salah satu yang ramai disambangi adalah Sate Klatak Kang Ustadzi. Sate klatak di sini punya rasa bumbu gurih meresap!
Jogja punya racikan sate kambing khas bernama sate klatak. Sate ini unik karena memiliki bentuk, cara pengolahan, dan penyajian yang berbeda dari sate kambing Solo atau Tegal yang jamak ditemui.
Sate klatak memiliki ukuran lebih panjang. Potongan dagingnya juga sedikit lebih besar. Lebih unik lagi, potongan daging ini ditusukkan ke jeruji sepeda, bukan tusukan bambu atau kayu.
Jeruji berbahan besi ini konon membuat daging kambing bakal matang lebih sempurna sampai ke dalamnya. Sementara nama 'klatak' atau 'klathak' konon disematkan karena garam yang ditaburkan ke daging kambing muda akan berbunyi 'klatak-klatak-klatak' ketika dibakar.
Bumbu utama sate klatak memang taburan garam. Tak heran kalau cita rasa sate kambing khas Jogja ini lebih condong ke gurih, bukan manis.
Di Jogja, ada beberapa penjual sate klatak yang terkenal enak. Sebut saja Pak Pong atau Pak Bari. Tak ketinggalan penjual sate klatak lain di kawasan Jejeran, Bantul.
Salah satu yang juga banyak direkomendasikan, Sate Klatak Kang Ustadzi. Lokasinya di Jalan Sultan Agung, tak jauh dari Sate Klatak Pak Pong yang lebih dulu tersohor.
Sate klatak pakai kambing muda sejak 2018
Tim d'foodspot (13/4) mampir ke gerainya untuk membuktikan sajian sate klatak di sini. Suasana bersantapnya nyaman dengan interior rumah joglo dan kayu jati yang menghadirkan kesan homey sekaligus hangat.
Ternyata Sate Klatak Kang Ustadzi punya dua area bersantap. Posisinya berseberangan dan sama-sama cukup luas dengan fasilitas parkiran.
Berbincang dengan Pak Rohman, salah satu pegawai Sate Klatak Kang Ustadzi, ia mengungkap tempat makan ini sudah ada sejak 2018. Ia bertugas memotong-motong daging kambing di rumah makan ini.
Di sini kambing yang digunakan berasal dari Temanggung, Jawa Tengah. Usianya tergolong muda, masih 8 bulan. Untuk memotong daging pun tak asal-asalan.
Pak Rohman sudah piawai memotong dengan mengikuti alur serat-serat daging sehingga nantinya sate klatak tak alot. Dalam sehari, Sate Klatak Kang Ustadzi bisa menghabiskan 5 ekor kambing.
Karkas kambing muda dipajang di bagian depan rumah makan sehingga tampak menarik. Lalu tampak pula kegiatan para pegawai menusuk-nusukkan potongan daging kambing ke jeruji sepeda.
Proses membakar satepun tak terlalu lama. Sate lalu disajikan bersama sepiring kuah gule yang cukup kental dan pekat.
Selain sate klatak, di sini ada menu lain yang tak kalah nikmat. Baca halaman selanjutnya.
(adr/odi)