Musim hujan enaknya menyantap soto Lamongan yang hangat dan gurih. Di bilangan Depok ada warung soto Lamongan legendaris yang bisa disambangi.
Kepopuleran soto Lamongan memang tak ada duanya. Berawal dari Kabupaten kecil di Jawa Timur, kini warung soto Lamongan menjamur di kota-kota besar, seperti kawasan Jabodetabek.
Salah satu yang legendaris ada warung soto Lamongan bernama Laskar Joko Tingkir. Lokasinya berada di bilangan Depok, Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Kh Usman, Kukusan, Depok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Punya 5.000 Anggota di Jakarta, Ini Kisah Paguyuban Soto Lamongan
![]() |
Warung tersebut merupakan milik orang asli Lamongan bernama Djunaedi. Ia mulai membuka usahanya sejak puluhan tahun lalu. Kepada detikcom (27/01) Djunaedi menyebut warungnya sudah buka sejak tahun 1987.
"Saya mulai jualan soto tahun 1987. Buka usaha soto Lamongan dan pecel lele. Dua makanan itu memang khasnya Lamongan di Jawa Timur," ujar Djunaedi.
Sebelum memilih untuk membuka usaha warung Soto Lamongan, Djunaedi pernah ikut sang kakak berjualan soto Lamongan selama kurang lebih satu tahun. Sejak itu ia bertekad untuk mandiri dengan membuka usaha sendiri.
![]() |
Djunaedi mendirikan usaha warung soto Lamongan pertama kali bertempat di Kampus IISIP, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan di dekat rumahnya. Kemudian warungnya pindah di Depok. Setiap hari ia bolak balik Lenteng Agung - Depok.
"Kalau gak capek bolak-balik Lenteng Agung ke Depok. Tapi kalau capek saya suka tidur di warung," ujar Djunaedi.
Persiapan untuk membuka warungnya dilakukan dari pukul 04.00. Dimulai dengan berbelanja bahan-bahan, seperti kol, taoge, bumbu, cabai, ayam dan lainnya. Kemudian bahan-bahan tersebut dijajakan di dalam gerobak.
![]() |
Semua persiapan dilakukan di gerobak tersebut. Mulai dari mengiris kol, merebus ayam, membuat kuah, menyuwir ayam hingga meracik soto. Untuk daging ayamnya, Djunaedi menggunakan ayam jenis peren.
Kaldu yang digunakan untuk soto adalah kaldu ayam. Untuk membuat kaldu, daging ayam peren (ayam pembibit) harus direbus selama kurang lebih dua jam karena tekstur dagingnya yang agak keras.
Ada banyak varian soto Lamongan yang ditawarkan di warung ini. Mulai dari Soto Ayam, Soto Ayam Ceker, Soto Ceker hingga Soto Daging. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 12.000.
Selain soto Lamongan, juga tersedia menu ayam goreng dan pecel lele. Warungnya mulai buka dari pukul 09.00 WIB - 19.00 WIB. Mayoritas pembelinya adalah orang kantoran dan warga sekitar.
![]() |
Sukses berusaha soto Lamongan, Djunaedi juga tergabung dalam paguyuban Putra Asli Lamongan (Pualam). Selain itu, juga bergabung dengan paguyuban desa Ploso Setro bernama Al Ishlah dan menjabat sebagai ketua.
"Kalau Pualam itu sekabupaten. Kalau paguyuban ini cuma satu desa aja. Ada desa di Lamongan nama paguyubannya Al Ishlah dan saya ketuanya," ujar Djunaedi.
Al Ishlah merupakan paguyuban yang terdiri dari Muhammadiyah dan NU. Di paguyuban itu ada sekitar 300-an anggota yang mempunyai usaha warung soto Lamongan. Djunaedi menuturkan bahwa paguyuban tersebut bisa jadi organisasi untuk saling mendukung.
"Ya kita saling mendukung sesama penjual soto Lamongan. Saling silaturahmi apalagi setiap bulan ada kegiatan arisan. Selain itu juga ada koperasi buat saling bantu kalau ada yang butuh," ujar Djunaedi.
Baca Juga : Yuk! Jajan Soto Lamongan yang Gurih Mantap di 5 Tempat Ini
(raf/odi)