Gurihnya racikan soto ayam Lamongan buatan Cak Har sudah terkenal seantero Surabaya. Kelezatannya yang legendaris sejak 1992 tak perlu diragukan.
Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, Surabaya seolah menjadi wadah yang menyatukan berbagai ciri khas budaya Jawa Timur. Salah satunya melalui pilihan kulinernya yang tak ada habisnya.
Soto ayam khas Lamongan sekalipun banyak penggemarnya di Surabaya. Adalah Soto Ayam Lamongan Cak Har yang popularitasnya terkenal seantero Surabaya hingga ke luar kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Racikan kuahnya yang gurih berbumbu namun lembut di tenggorokan ternyata sudah populer sejak 1992. Perjalanan Cak Har sukses menjajakan soto juga menarik untuk disimak. Berawal dari gerobakan kini mempekerjakan ratusan karyawan.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Soto Ayam Lamongan Cak Har |
Alamat | Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No.220, Semolowaru, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur |
No Telp | 0812-2682-1851 |
Jam Operasional | Setiap hari, 06.00 - 02.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 20.000 - Rp 50.000 |
Tipe Kuliner | Tradisonal |
Fasilitas |
|
![]() |
Berawal dari gerobakan pada 1992
Perjalanan Cak Har menjajakan soto telah menjadi rahasia umum yang diketahui terutama oleh orang Surabaya. Sosok Cak Har dahulunya tak dikenal sebagai penjual soto saja, melainkan sempat berjualan nasi goreng.
Selepas dirinya ikut berjualan dengan temannya pada 1980an, ia memantapkan diri untuk membangin bisnisnya sendiri pada 1992. Namun saat itu nasi goreng buatannya tak terlalu laris dan membuatnya memutuskan fokus berjualan soto.
Sukses dengan soto ayam Lamongan buatannya, Cak Har kemudian pindah menempati warung makan kecil. Singkat cerita, ia yang tak kenal lelah kini berhasil mengembangkan bisnisnya menjadi dua tempat makan soto ayam Lamongan dengan kapasitas sangat besar.
Ramai pelanggan dengan pelayanan cepat
![]() |
Datang ke Soto Ayam Lamongan Cak Har butuh kesabaran ekstra. Padatnya pelanggan yang datang sudah terasa sejak memasuki area parkir yang harus antre.
Saat detikfood datang menyambangi, kami butuh waktu sekitar 10 menit untuk memasuki area parkirnya saja. Kemudian harus kembali mencari tempat makan yang kosong.
Beruntungnya para pekerja di Cak Har bergerak dengan sangat cepat. Selepas kami duduk, langsung ada pegawai yang menyambangi dan mencatat semua pesanan.
Kurang dari 15 menit racikan soto lengkap dengan nasinya langsung disajikan di meja. Namun jika ingin tambahan jeruk nipis atau irisan kol, pelanggan perlu mengambil sendiri pada meja yang sudah disediakan.
Lengkapnya varian menu hingga pengalaman menyantap soto Cak Har berlanjut di halaman berikutnya.
Pilihan menu yang komplet
![]() |
Salah satu yang menjadi andalan pelanggan di Soto Cak Har adalah pilihan makanan yang lengkap. Cak Har tak hanya memajukan bisnis kulinernya sendiri, melainkan ada banyak UMKM yang berhasil diberdayakan olehnya.
Untuk memesan soto di tempat makan ini pelanggan bisa langsung menyebutkan isian soto yang diinginkan serta penyajian soto baik nasi dicampur maupun nasi dipisah. Tetapi ada juga beberapa menu tambahan seperti tahu dan tempe bacem, hingga kacang goreng tak jauh dari meja kasir.
Di dekat pintu masuknya ada juga deretan kedai UMKM yang menjajakan lumpia khas Semarang hingga kudapan lain. Tak sedikit para pelanggan yang datang untuk makan soto membeli sebagian dari penjual tersebut.
Kaldunya gurih dengan kesan lembut
![]() |
Seporsi soto ayam yang dijajakan Cak Har dibanderol Rp 30.000 untuk penyajian nasi dipisah dan isian yang paling sederhana. Namun jika meminta tambahan balungan atau ekstra tulangan ayam, pelengkap tersebut digratiskan.
Ketika menerima soto yang dipesan, kami langsung mencicipi rasa aslinya. Sebelum ditambahkan apapun rasanya gurih lembut, dengan aroma daun bawang yang kuat sehingga menambah harum dan membangkitkan selera makan.
Rasanya tak lengkap jika melupakan bubuk koya saat makan soto Lamongan. Koya yang gurih membuat kuah soto semakin kental, meskipun kuah soto sudah gurih tetapi rasa gurihnya tak menjadi berlebihan atau menusuk setelah ditambahkan koya.
Sempat mengintip isian panci perebus kuahnya, kami melihat sendiri rempah yang melimpah di dalamnya. Ada irisan daun bawang yang banyak, daun jeruk yang juga berlimpah, serta bumbu halus racikan khas Cak Har yang masih tampak terpisah dengan kuahnya sebelum diaduk bersama.
Untuk menu tambahannya seperti tempe dan tahu bacem memiliki rasa yang manis legit. Ketika disantap dengan sedikit kuah soto rasanya seolah menjadi penyeimbang antara gurih dan manis.
Begitu pula lumpia khas Semarang yang sempat kami cicipi di Soto Lamongan Cak Har. Isiannya padat, dengan saus pelengkap yang sedikit pedas dan menyegarkan.
Aroma rebungnya tak menusuk tajam walaupun tetap terhirup dengan jelas. Saat dikunyah antara rasa umami khas dari rebung dan sedikit sentuhan mansi dari bumbunya terasa silih berganti.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
Simak Video "Video: Heboh dan Serunya Festival Rujak Uleg di Surabaya!"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)
dβfoodspot Review
Ulasan lengkap rekomendasitempat makan untukmu