Sedapnya Kuliner Manado

Mata Karanjang: Resto di Jaksel Ini Punya Tuna Belly Bakar dan Wagyu Bumbu RW

Atiqa Rana - detikFood
Jumat, 19 Jul 2024 17:00 WIB
Foto: Detikcom / Atiqa Rana
Jakarta -

Masakan Manado dengan sentuhan istimewa bisa dicoba di sini. Dimasak oleh chef berpengalaman dengan teknik khusus yang bikin lidah puas!

Kuliner khas Manado juga banyak digemari. Sayangnya, belum terlalu banyak pilihan restoran Manado di Jakarta, khususnya di Jakarta Selatan.

Namun, belum lama ini muncul restoran Manado baru di Jakarta Selatan yang menarik untuk dikunjungi. Namanya, Mata Karanjang yang berlokasi di Jl. Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Suasana restoran khas Manado, Mata Karanjang di Jakarta Selatan. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Dimiliki oleh seorang chef profesional membuat restoran ini dibangun dengan konsep yang cukup berbeda. Pemiliknya, Chef Jovan Koraag ingin restoran ini punya masakan nikmat, terjaga kebersihannya, dan disajikan di suasana yang nyaman.

Chef Jovan benar-benar memperhatikan setiap detail dari restoran ini. Mulai dari interiornya, dapurnya, hingga menu masakan yang ditawarkan.

Pelanggan juga bisa menikmati masakan yang nikmat karena bahan-bahannya segar, berkualitas, dan baru dimasak ketika ada pelanggan yang memesan.

DetikFood menyambangi restoran Mata Karanjang untuk mencicipi langsung cita rasa masakannya, sekaligus berbincang dengan pemiliknya, Chef Jovan.

Begini suasana restoran Mata Karanjang yang homey dan nyaman. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Restorannya memang tidak begitu besar, hanya menampung kurang lebih 40 pengunjung. Didominasi dengan interior serba kayu cokelat yang membuat suasana restoran lebih nyaman dan 'homey'.

1. Masakan Manado yang 'naik kelas'

Makanan Manado di sini otentik, tetapi diberi sentuhan khas chef Jovan. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Jovan Koraag, sebagai chef sekaligus pemilik restoran ini ingin mengembangkan masakan Manado menjadi lebih naik kelas.

Sebagai sosok yang memiliki latar belakang sebagai profesional chef, Jovan ingin semua masakannya mengikuti standar seperti di restoran, mulai dari penyimpanan, persiapan, hingga proses masaknya yang benar-benar diperhatikan takaran bumbu dan bahannya.

"Konsepnya lebih ke elevated Manado cuisine. Jadi lebih ke semuanya bisa di major kalau di sini. Beda dengan dari yang ada di restoran lain," ujar chef Jovan kepada detikFood.

Soal rasa, chef Jovan juga berani bilang otentik. Sebab sebagian besar bumbu dan bahan dikirim langsung dari Manado.

Namun, karena latar belakangnya, chef Jovan lebih mementingkan keseimbangan rasa. Masakan Manado pada umumnya punya cita rasa yang lebih dominan pedas, tetapi di sini chef Jovan mengubahnya agar rasanya seimbang antara pedas dan bumbu dasar rempahnya tetap terasa.

"Kalau di sini pedas ada. Tapi bumbunya yang mau saya naikin dan keluarin. Jadi ada keseimbangan antara pedas dan bumbu. Tapi untuk keautentikannya tetap ada. Karena bumbu bumbunya masih asli dari sana juga,' jelasnya.

Chef Jovan tetap ingin menawarkan masakan Manado otentik, tetapi dengan metode masak dan bumbu yang sedikit di 'twist; sehingga semuanya lebih seimbang.

"Jadi semua orang bisa ngerasain ingredientsnya, nggak cuma pedesnya doang," ungkap chef ini.

2. Penggunaan bahan berkualitas

Chef Jovan juga mengedepankan bahan-bahan berkualitas. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Pilihan menu makanan di sini cukup banyak. Chef Jovan mengkategorikan sesuai dari olahannya. Ada beberapa olahan dari unggas, seafood atau makanan laut, daging, sayuran, dan makanan pendamping.

Terdapat pilihan ayam dan bebek untuk olahan unggas, yang dimasak dengan bumbu khas Manado. Mulai dari Ragey Ayam, Ayam Woku, Ayam Bulu, Ayam Tuturuga, Ayam Bakar Rica, sampai Ayam Bumbu RW.

Begitupun dengan menu seafood yang terdiri dari pilihan cakalang, tuna belly, rahang tuna, telur ikan, sampai sup kuah ikan Baramundi.

Olahan dagingnya juga komplet, mulai dari Ragey wagyu, Brenebon Soup Iga, Garo Rica, iga Bakar, dan Tingrangsak Lamb.

Chef Jovan mengungkap, bahan-bahan untuk unggas daging dan seafood semuanya sudah dikurasi dan dipilih mana yang paling berkualitas.

Untuk ayamnya menggunakan ayam kampung. Daging sapinya berupa Wagyu good grade, sementara ikannya dipilih yang sashimi grade.

"Kalau untuk orang Manado, seafood atau ikan itu sesuatu banget. Jadi sampai harus ke pulau cari ikan bagus. Kita juga source beberapa vendor yang bisa ship daerah laut di sana," ungkapnya.

Tidak hanya menu-menu yang ada di daftar, tetapi setiap minggunya chef Jovan juga menawarkan menu 'Special of the Week'.

Salah satunya ikan baramundi segar yangdimasak dalam daun woka atau daun lontar. Proses masaknya dengan teknik 'slow cook' selama kurang lebih dua jam sampai bumbunya meresap ke dalam.

Penasaran dengan cita rasa Tuna Belly hingga Wagyu Bumbu RW? Bisa dilihat pada halaman selanjutnya!



Simak Video "Cicipi Seafood 67, yang Ramai Antriannya"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork