Sate Pak Rebing: Sate dan Gulai Domba Legendaris di Empang Bogor Sejak 1942

Sate Pak Rebing: Sate dan Gulai Domba Legendaris di Empang Bogor Sejak 1942

Diah Afrilian - detikFood
Senin, 23 Mei 2022 12:00 WIB
Jakarta -

'Nyempil' di gang, rumah makan sate di Bogor ini begitu tersohor. Menunya ada nasi rames hingga gulai domba yang bisa terjual hingga 50 kg daging sehari!

Tidak hanya di pusat kuliner seperti Suryakencana atau Jl. Pandu Raya saja, banyak pilihan kuliner menarik di kawasan Bogor 'tersembunyi' di tempat-tempat lain. Beberapa diantaranya berada dalam gang sempit.

Misalnya Rumah Sate Pak Rebing yang berada di belakang RS Umi, Empang, Bogor. Rumah makan spesialis daging ini tidak pernah sepi pengunjung, walaupun berada di dalam gang sempit yang hanya muat untuk dilalui satu motor saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area makannya tak terlalu luas, hanya berbentuk rumah yang sebagian ruangannya dijadikan dapur besar dan disusun meja-meja untuk makan saja. Pelanggan yang datang bahkan tidak keberatan untuk menunggu demi mendapatkan tempat makan di sini.

Ciri khas dari hidangan yang disajikan di Sate Pak Rebing ini adalah penggunaan daging domba. Akhir pekan lalu (22/5) detikfood berkesempatan mencicipi menu andalannya. Seperti apa ya kelezatannya?

ADVERTISEMENT
Sate Domba Pak RebingMenyajikan berbagai olahan dari daging domba, Sate Pak Rebing telah hadir sejak tahun 1942. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Hadir sejak 80 tahun silam

Bukan beroperasi dalam hitungan bulan dan tahun saja, menurut penuturan Pak Iwan, Sate Pak Rebing sudah hadir sejak tahun 1942. Awalnya Sate Pak Rebing dijajakan secara kaki lima di sebuah lapangan di kawasan Empang, Bogor.

Kondisi gerai Sate Pak Rebing yang semakin ramai pengunjung dirasa tidak akan cukup aman jika terus menjajakannya di pinggir jalan. Hingga akhirnya tercetus keinginan untuk membuka rumah makan sederhana di dalam rumah.

Iwan, selaku pengelolanya yang sekarang, merupakan cucu atau generasi ketiga dari pemilik dan pendiri Sate Pak Rebing. Dibantu oleh adiknya, Lia, dan beberapa orang lainnya, kini Sate Pak Rebing dikelola langsung oleh cucu-cucu dan anggota keluarganya yang lain.

Uniknya, Iwan menuturkan sejak kepindahannya ke rumah yang juga tak jauh dari Lapangan Empang, Bogor, pelanggannya tidak berkurang satu pun. Pelanggan yang datang juga unik karena biasanya turun temurun, seperti dari generasi kakek hingga cucu.

"Alhamdulillah di sini ramai terus dari dulu. Jadi memang yang datang juga dari generasi ke generasi, diturunkan. Dari kakeknya, bawa anaknya, anaknya bawa anaknya lagi," kata Iwan kepada detikcom (22/5).

Sate Domba Pak RebingUntuk menyajikan berbagai menunya, Sate Pak Rebing bisa habiskan minimal 50 kilogram daging domba sehari. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Habiskan 50 kilogram daging domba sehari

detikfood membuktikan sendiri suasana ramai ketika makan di sini saat waktu makan siang. Tidak ada meja yang kosong dalam waktu lama.

Rata-rata, pelanggan yang datang membawa serta seluruh anggota keluarganya yang bisa langsung memenuhi satu meja untuk enam orang atau bahkan memesan dua meja makan. Pegawai terlihat terus sibuk melayani pelanggan.

Menurut Iwan, puncak keramaian terjadi mulai Jumat hingga Minggu. Pada masa tersebut, Iwan dapat menghabiskan minimal 50 kilogram daging domba untuk berbagai menu yang disajikannya. Sedangkan untuk hari biasa dirinya mampu menjual minimal 30 kilogram daging domba yang diolah menjadi sop, gulai, sate, nasi kebuli, nasi rames dan nasi goreng.

"Untuk dagingnya sendiri kita 50 kilo itu udah minimal ya, belum kalau dibuatnya agak lebih banyak biar pelanggan lain kebagian," kata Iwan.

Beberapa menu favorit di sini adalah sop domba, gulai, sate dan nasi rames. Rumah makan yang buka mulai pukul 10.00 ini bahkan sudah menghabiskan gulainya sekitar pukul 13.40. Ada pelanggan yang akhirnya memilih pulang setelah kehabisan gulai dombanya yang lezat.

Ada kelezatan sate, gulai hingga nasi ramesnya yang bisa ikut dinikmati di halaman berikutnya.

Ada sate domba yang gurih kenyal

Sate Domba Pak RebingSalah satu andalannya adalah sate domba yang komplet pelengkapnya. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Mencicipi salah satu menu andalannya, detikfood memesan satu porsi sate yang dibanderol Rp 70 ribu untuk 10 tusuk dengan bumbu pelengkap komplet. Ada bumbu kacang dan bumbu kecapnya. Penyajian sate dan bumbunya di sini diletakkan di piring terpisah seperti sate Tegal.

Satenya berupa daging polos yang memiliki rasa alami. Ada rasa gurih tanpa bau amis atau tekstur yang alot seperti daging kambing biasa. Sate yang terbuat dari daging domba ini cenderung lebih lembut dan kenyal. Satenya juga disajikan tanpa lemak sehingga benar-benar 'full daging' dengan potongan yang besar-besar.

Saat mencobanya dengan bumbu kacang ternyata rasanya lebih komplet lagi. Bumbu kacangnya yang kental dan gurih menyatu sempurna dengan potongan daging domba yang lembut rasanya dan memberikan sensasi legit saat dikunyah di mulut.

Bagi yang lebih senang menikmati sate kambing dengan bumbu kecap pedas, bisa juga menuangkan langsung pelengkap berupa kecap yang sudah ditambahkan irisan bawang, cabai dan tomat. Jika menikmatinya dengan kecap, rasanya pun berbeda.

Sate domba yang dimakan dengan kecap akan terasa manis pedas dengan sensasi yang tidak lebih kental dibanding bumbu kacang. Menikmati sate domba dengan kecap jadi pilihan pas jika kamu ingin merasakan tekstur dan rasa asli dari daging domba.

Sate Domba Pak RebingSelain sate, ada juga gulai yang kental kuahnya dan empuk dagingnya. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Gulai domba yang kental dan empuk dagingnya

Selain sate, ada juga menu gulai domba yang berbeda dengan gulai biasanya. Kuah gulainya begitu kental dan berminyak banyak dengan potongan domba beserta tulangnya yang berukuran sedang.

Rasa rempah dari gulainya tidak terlalu kuat sehingga tidak akan mengganggu jika ingin menikmatinya bersama menu lain. Potongan dagingnya sangat mudah dilepaskan dari tulangnya.

Tanpa harus menggigitnya langsung, daging yang menempel pada tulang-tulangnya sudah bisa terlepas hanya dengan dipotong menggunakan sendok. Keunikan lain dari gulai yang disajikan di Sate Pak Rebing, rasanya tidak pedas.

Jika ingin gulai lebih pedas, bisa menambahkan sambal hijau yang disajikan di atas meja. Sambal hijaunya terbuat dari cabai hijau murni sehingga rasa pedasnya cukup untuk membuat berkeringat. Seporsi gulai dombanya ini dipatok Rp 70 ribu dengan porsi yang cukup untuk 4 hingga 5 orang.

Sate Domba Pak RebingJika tak mau ketinggalan semua menunya, kamu bisa memesan paket nasi rames yang komplet. Foto: detikcom/Diah Afrilian

Paket nasi rames komplet yang jadi incaran

Jika bingung memilih antara sate atau gulai, ada paket hemat yang bisa dipesan. Menu bernama nasi rames ini cocok untuk kamu yang ingin mencicipi semua menunya tetapi tak ingin terlalu banyak.

Pada seporsi nasi rames sudah berisi nasi putih, sepotong daging gulai beserta kuahnya, beberapa potong daging sate dan bumbu kacang serta lengkap dengan acar dan emping. Menu nasi rames dihargai Rp 55 ribu, bisa dinikmati oleh dua orang dan cukup mengenyangkan.

Perpaduan siraman kuah gulai di tengah nasi menghadirkan rasa nikmat. Saat kuah gulai dan bumbu kacang dicampurkan, uniknya tercecap rasa yang enak dan tidak aneh, meski keduanya sangat berbeda.

Tambahkan juga acar dalam tiap suapannya untuk menyeimbangkan rasa hidangan ini di mulut. Menurut kami, porsi menu ini tetap memuaskan meski merupakan gabungan dari dua menu.

Jika ingin datang ke sini dan mencicipi berbagi menunya, kamu bisa melakukan reservasi atau pemesanan menu terlebih dahulu melalui kontak yang tersedia. Cara ini juga dianjurkan oleh Iwan agar ketika datang tidak kehabisan menu-menu andalan yang sayang untuk dilewatkan jika mampir ke Sate Pak Rebing.

Ingin tempat makan atau produk anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.

Sate Pak Rebing

Jalan Raden Ariawiranata No.17, Empang, Bogor.
Jam Operasional: 10.00 - 16.00
Nomor Telepon: 0815 8686 5080/0855 7072 452.

(dfl/adr)

Hide Ads