Bima Yamgor atau Ayam Goreng Bima jadi perbincangan hangat usai disebut Nicholas Saputra sebagai makanan favoritnya. Begini tampilan dan cita rasa ayam goreng tradisional tersebut.
Dalam podcast 'Ngobrol Sore Semaunya' di TikTok (5/9/2025) bersama Putri Tanjung, aktor Nicholas Saputra mengungkap ayam goreng favorit di dekat rumahnya. "Gue nemu ayam goreng enak banget di Jakarta Selatan dekat rumah, Ayam Goreng Bima di Cipete Raya," ujar pemain film Tukar Takdir ini.
Secara spesifik, Nicholas menyebut ayam goreng di sana tipe berbumbu rempah. "Ketemu tuh rasa yang sangat otentik Indonesia. Crispy-nya pas, sambalnya enak," lanjutnya.
Sejak saat itu, restoran Bima Yamgor jadi perhatian foodies. Bahkan kabarnya restoran menuai antrean panjang pengunjung usai disebutkan oleh Nicholas.
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) | |
Nama Tempat Makan | Bima Yamgor |
Alamat | House of Jamu, Lantai 2 Jalan Cipete Raya Nomor 76, Jakarta Selatan |
bimayamgor | |
Jam Operasional | 10.00-22.00 |
Estimasi Harga | mulai dari Rp 35 ribu |
Tipe Kuliner | ayam goreng dan masakan Nusantara |
Fasilitas |
|
Restoran modern dengan nuansa tradisional
Bima Yamgor menempati bangunan House of Jamu, bersama Paul Le Cafe dan tenant lainnya. Dari luar bangunannya terlihat elegan berwarna hitam. Patokannya ada di seberang Tuku Cipete Raya.
Untuk menyambangi Bima Yamgor, pengunjung harus naik lift ke lantai 2. Nantinya bakal disambut dan diarahkan pegawai untuk memilih tempat duduk.
Tim detikFood (26/9) datang sekitar pukul 7 malam. Saat itu ramai pengunjung, tapi kami masih bisa langsung dapat tempat.
Area santapnya tergolong modern dengan sentuhan tradisional dari unsur kayu dan rotan pada interiornya. Lalu mengalun juga musik instrumen yang bikin nuansa lebih 'resmi.
Pengunjung juga diberikan 'welcoming drink' buatan Sido Muncul. Ada pilihan teh tarik dan white coffee sachet dari produk Sido Muncul. Jika suka, pengunjung bisa membeli minuman sachet kemasan ini.
Dikutip dari situs Bima Yamgor, restoran ini menghadirkan menu makanan tradisional rumahan. Berawal dari keinginan sang pemilik menikmati masakan buatan ibunya, tapi tidak menemukan di restoran manapun.
Akhirnya pemilik menghadirkan menu yang dia impikan di restorannya. Bahan-bahannya dipilih yang terbaik agar cita rasa khasnya terjamin.
Menu ayam goreng yang jadi primadona
Ayam goreng jelas jadi menu yang wajib dicoba. Selain direkomendasikan Nicholas, ayam goreng bahkan jadi nama utama restoran ini.
Harga per potong Rp 35 ribu, lalu kalau mau per piring isi 5 potong, harganya Rp 175 ribu. Kami memesan sepiring ayam goreng. Terlihat penyajiannya cantik dengan sedikit lalapan sayur segar.
Seporsi ayam goreng terdiri dari 3 dada dan 2 paha. Kemudian ada topping beberapa butir petai dan bawang putih goreng. Ayam goreng ini disajikan tanpa sambal. Jika mau, sambal bisa dibeli terpisah.
Sambalnya ada Sambal Bima, Sambal Ijo, Sambal Bawang, Sambal Matah, dan Sambal Kecap. Harganya Rp 15 ribu.
Ayam gorengnya berbahan ayam pejantan. Jadi ukurannya tidak terlalu besar dan dagingnya tidak sebanyak ayam negeri. Teksturnya sedikit mirip ayam kampung, tapi lebih lembut.
Ayam goreng yang tersaji hangat-hangat ini begitu juicy saat dipotek. Soal rasa, yang pertama kali tercecap di mulut adalah paduan rasa rempah yang kompleks. Bahkan mengingatkan kami akan rasa dan aroma kari yang khas. Disusul jejak rasa lengkuas yang tercecap kuat di lidah.
Seperti kata Nicholas, bagian luar ayam goreng ini begitu renyah gurih. Kami menduga ayam goreng dicelupkan sedikit lapisan tepung sebelum digoreng.
Topping bawang putih dan petai goreng bikin rasa ayam goreng lebih istimewa. Bawang putihnya amat juicy dan tak mengeluarkan aroma yang kuat. Pun untuk petainya yang cenderung renyah dengan aroma minim.
(adr/adr)