Mencicipi sate-satean khas Jepang hingga oden kini tak mesti pergi ke restoran. Di Bekasi ada tempat makan sate Jepang dan oden yang dijual dengan konsep angkringan. Unik!
Kuliner Jepang dan Korea kini begitu digandrungi masyarakat Indonesia, misalnya yakitori yang merupakan sate khas Jepang hingga oden yang merupakan olahan fish cake khas Korea. Tidak seperti sate ayam Indonesia yang dinikmati bersama bumbu kacang, yakitori dimasak dengan bumbu berbahan dasar kecap dan dibakar dengan teknik khusus.
Olahan yakitori sebenarnya bukan hanya menggunakan daging ayam saja, melainkan juga kulit, sayap, dan bagian lainnya. Terlebih, ada beberapa penjual yang sudah mengkreasikan menu mereka sehingga bukan hanya ayam, melainkan juga ada daging sapi, seafood, dan lain sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yakitori biasanya dijual di restoran atau food space, namun di Bekasi ada yang menjual yakitori dan juga oden dengan konsep gerobakan ala angkringan Indonesia. Sembari menunggu pesanan siap, pelanggan bisa sekaligus melihat proses pemanggangan yakitori.
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) | |
Nama Tempat Makan | Yataitori |
Alamat | Ruko Grand Galaxy City Jalan Boulevard Barat Blok RSN 7 No 1, RT.001/RW.002, Jaka Setia, Bekasi |
No Telp | +62 851-5615-1906 |
Jam Operasional | 17.00 WIB - 22.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 4.000 - Rp 55.000 |
Tipe Kuliner | Kuliner Jepang |
Fasilitas |
|
1. Yakitori yang Dijual dengan Konsep Angkringan
![]() |
Angkringan yang sering ditemukan di Indonesia biasanya menjual makanan tradisional seperti nasi kucing dan aneka sate, namun Yataitori ingin membuat angkringan dengan konsep berbeda.
Dengan tetap menggunakan gerobak dorong yang dihiasi lampu remang-remang khas angkringan, Yataitori pun menawarkan berbagai macam menu sate Jepang (yakitori) dan oden.
Ditemui detikfood (22/12), pemiliknya bernama Vano mengungkap jika ia awalnya membuka Yataitori hanya dengan mengandalkan gelombang tren makanan yang sedang berjalan.
"Awal-awal buka yakitori kita ngikutin gelombang aja. Ini kita pre-release nya bakal naik gak. Trus ngeliat panutan kita ada di Jakarta Selatan. Waktu itu kita nge fans banget jadi kesana beberapa kali, nyobain makan. Karena mereka diundang raffi ahmad. Naik tuh nama yakitori, jadi mulai banyak yang kenal. Yaudah kita berani aja ngikutin gelombang itu," ujar Viano kepada detikfood.
Melihat ketertarikan banyak orang terhadap yakitori, akhirnya pada 2021, Vito beserta tiga temannya mencoba membuka gerai angkringan pertamanya di daerah Bekasi Selatan, tepatnya di Galaxy. Dengan mengusung konsep angkringan, pelanggan bisa menikmati makanan sate ayam Jepang dengan sensasi berbeda.
2. Resepnya Belajar di Youtube hingga Sukses Jual 500-700 Tusuk per Hari
![]() |
Yataitori dimiliki oleh empat 4 pemuda yang sama sekali tidak ada latar belakang kuliner. Mereka belajar menciptakan resep hanya dari Youtube.
"Kita punya dua teman yang kuliah bisnis dan yang satu emang pinter masak aja. Jadi ya udah belajar-belajar nya dari Youtube aja," ujarnya.
Selain belajar melalui Youtube, pemiliknya juga mengungkap jika mereka mendapatkan resep yang diinginkan dengan cara mencoba beberapa yakitori di restoran berbeda sampai menanyakan beberapa hal kepada chef-chef di restoran. Setelah 4 bulan fokus mengolah yakitori, akhirnya mereka pun menemukan resep yang sesuai.
Tak disangka, rupanya yakitori olahan mereka ramai diminati. Meskipun tempatnya juga tidak begitu besar, tetapi angkringan Yataitori tak pernah sepi pembeli. Pemiliknya juga mengungkap jika dalam satu hari mereka bisa menghabiskan 500 sampai 700 tusuk sate dengan kawa (kulit ayam) sebagai menu yang paling banyak dipesan.
Vano mengungkap, "Sehari bisa 500 sampai 700 an tusuk lah. Menu yang paling banyak dipesan sih Kawa yang kulit ayam itu,"
Simak Video "Santap Kepala Kambing Utuh, Berani Coba?"
[Gambas:Video 20detik]